Perbaikan masyarakat bukanlah tanggung jawab segelintir orang, melainkan tanggung jawab kita bersama ~ David Packard
Saat itu 3 April 1996. Komunitas Silicon Valley berkumpul dalam sebuah pemakaman sederhana di Palo Alto. David Packard, pendiri dan mantan CEO Hewlett-Packard, meninggal dunia dengan tenang dikelilingi oleh keluarga dan orang-orang terkasihnya di Palo Alto, tempat yang sama dengan saat pertama kali dia mendirikan Hewlett-Packard bersama William Hewlett, sekitar 60 tahun yang lalu. Foto yang dipasangkan pada obituary Packard juga sederhana, sebuah foto hitam putih David Packard mengendarai traktor di ranch miliknya. Putranya meletakkan foto tercantik sang Ibu, Lucile Salter, yang diambil sekitar 1935 dengan caption: Dave’s Sweetheart. Meskipun sederhana, namun orang-orang penting hadir di pemakaman tersebut merupakan orang-orang penting pada zamannya. Selain Bill Hewlett, mitra seumur hidup David (yang sudah menikmati masa pensiun juga), Pemilik Microsoft, Bill Gates, hingga Mantan Secretary of Defense George Schultz ikut mengenang sepak terjang Packard bersama HP. Keakraban Packard dengan militer tidak mengherankan mengingat peran besar HP sepanjang masa PD II hingga Perang Vietnam.
“Kita kehilangan seorang pemimpin hebat.” ujar CEO Hewlett-Packard, “Saya tidak pernah menyadari betapa berbeda dan luar biasanya perusahaan ini sampai saya menjadi CEO. Packard adalah orang yang menulis filosofi bagi karyawannya. Pelajaran penting yang saya pelajari dari beliau adalah: selalu kedepankan akal sehat secara terus-menerus.”
Perubahan Fokus HP
Pada puncak ledakan teknologi di tahun 1999, dewan direksi HP mengumumkan keputusan untuk mengubah fokus bisnis HP. Pada saat itu HP menangani begitu banyak bidang sehingga memang sangat sulit mengendalikan perusahaan dengan produk sebanyak itu. Selain berjualan komputer, software, dan layanan teknologi, HP juga memiliki bisnis kimia dan obat-obatan. Divisi medis ini kemudian dipisahkan menjadi perusahaan tersendiri dengan nama Agilent Technologies.
Pada bulan Juli 1999, Lewis Platt pensiun. Carleton Fiorina ditunjuk sebagai pengganti untuk mengendalikan perusahaan yang kini memiliki 84.400 karyawan dan nilai kapitalisasi pasar USD 42 miliar tersebut.
Dalam periode ini, HP sukses menunggangi gelombang perkembangan pesat teknologi dan menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan keuntungan besar bersama Microsoft, Apple, IBM, dan Dell. Saat sedang berpesta menikmati kesuksesan yang ada di awal milenium, kabar duka kembali menyeruak. Mitra pendiri HP, William Hewlett, meninggal dunia pada awal tahun 2001.
Era Komputer Milenium
Pada tahun 2007, HP masuk ke perusahaan Fortune 14 dengan pendapatan USD 97 miliar dan 156.000 karyawan, dengan bisnis tersebar di lebih dari 170 negara. HP menyediakan solusi teknologi kepada konsumen, bisnis, dan institusi secara global. Layanan perusahaan ini mencakup infrastruktur IT, layanan global, komputasi bisnis dan rumah tangga, pencitraan dan pencetakan. HP Labs terus menerus menemukan sesuatu yang baru untuk masa depan dengan menghadirkan terobosan teknologi dalam banyak area seperti nanotechnology, ilmu warna, dan sistem sosial ekonomi. HP juga terlibat dalam bidang pendidikan dan banyak yang merasakan manfaat dari raksasa teknologi ini.
Salah satu kehebatan HP adalah kestabilannya. Sejak terjun ke bisnis komputer, belum pernah sekali pun HP menunjukkan penurunan drastis. Perusahaan ini tidak pernah mengambil risiko terlalu tinggi, namun selalu siap dalam mengantisipasi tren selanjutnya. Nampaknya divisi strategi di HP bekerja dengan sangat baik sehingga mereka mampu ‘bermain’ dalam jangka panjang dan menghadapi setiap perubahan tren pada dunia teknologi yang cepat.
Ini bukan berarti HP tidak pernah membuat kesalahan atau kemunduran. Setiap kali menghadapi kemunduran, maka evaluasi dilakukan secara cepat untuk menjadikan hal penyebab kemunduran tersebut tidak memengaruhi bisnis secara keseluruhan. Misalnya, HP pernah sempat berambisi untuk ikut menguasai pasar ponsel yang sedang naik daun. Ketika respons pasar tidak begitu bagus, maka mereka langsung membatasi bisnis mobile miliknya hanya untuk Enterprise, dalam artian produk ponsel HP dijual sebagai satu paket bagi perusahaan yang melakukan pengadaan layanan teknologi dan perangkat dari HP. Ini sangat efektif dalam menekan kerugian karena berarti HP hanya menjual produk seluler kepada pembeli yang pasti.
HP Dipecah Menjadi dua Entitas
Oktober 2014, CEO HP Meg Whitman mengumumkan bahwa raksasa komputer ini akan dipecah menjadi dua perusahaan yang memiliki ukuran yang sama. Hewlett-Packard Enterprise akan menangani infrastruktur teknologi, perangkat lunak, dan bisnis layanan khusus enterprise, sedangkan perusahaan yang kedua, HP Inc, akan meneruskan bisnis PC dan printer perusahaan. Bedanya, HP Inc akan menggunakan logo lama, sementara Hewlett-Packard Enterprise akan menggunakan logo baru.
“Keputusan memisahkan Hewlett-Packard menjadi dua perusahaan adalah hal yang tepat,” ujar Greg Collins, pendiri dan analis kepala di Exact Ventures. “Sinergi antara PC dan printer dan teknologi datacenter, produk, dan layanan sangat lemah. Pemisahan ini akan memberikan dampak yang lebih besar terhadap keseluruhan kinerja perusahaan, mengarah ke fokus yang lebih baik dan sukses yang lebih besar bagi masing-masing perusahaan”.
Pada tanggal 20 Agustus 2015, HP mengumumkan hasilnya untuk kuartal ketiga 2015. Perusahaan ini mengumumkan pendapatan USD 25,3 miliar yang sayangnya merupakan penurunan dari kuartal ketiga tahun 2014 yang lalu.
“Memang menjalankan dua perusahaan besar ini tidak mudah,” ujar Joseph Pastore, Profesor di Pace University, Lubin School of Business Newyork. “Motorola melakukannya pada pertengahan 2011. Strategi tersebut merupakan respons perusahaan agar dapat lebih mudah mengikuti bisnis yang berubah dengan cepat.”
Meskipun ada penurunan, Whitman sendiri puas dengan perkembangan perusahaan. Dia menyatakan bahwa kedua perusahaan ini berada di jalur yang tepat dalam kaitannya dengan pemisahan besar dan kompleks kedua perusahaan ini. Tak dapat disangkal bahwa HP adalah raksasa bisnis. Perusahaan ini hingga 2015 memiliki 302.000 karyawan, kapitalisasi pasar senilai USD 49 miliar, dan pemasok lebih dari 45 negara. Bahkan 65% penjualan HP datang dari luar AS. Tentu saja butuh waktu untuk melihat perusahaan ini mencapai hasil yang diharapkan.
Pencapaian ‘Jalan Hewlett-Packard’
Meskipun berhasil mencapai profit yang menakjubkan serta skala perusahaan yang luar biasa besar, yang paling dibanggakan oleh para pendiri HP adalah: keberhasilan mereka menetapkan sebuah tatanan prinsip yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia bisnis. Seperti yang diungkap pada episode sebelumnya, HP adalah perusahaan pertama yang menggagas ‘tanggung jawab bersama’ dengan karyawan. Dalam hal ini, karyawan mendapatkan keuntungan seiring dengan kemajuan HP, sementara HP mendapatkan loyalitas karyawan serta peningkatan perusahaan secara berkesinambungan.
Pada kuartal pertama tahun 2018 ini, HP memimpin pasar penjualan PC di Amerika Utara berdasarkan laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC). Perusahaan ini membukukan penjualan PC sebesar 22,6 persen di pasar, diikuti oleh Lenovo dengan angka 20,4 persen, Dell dengan angka 16,9 persen, Acer di angka 6,8 persen, dan Apple di angka 6,6 persen. Meskipun angka ini dinamis, tiga besar tetap dikuasai oleh HP, Lenovo, dan Dell. Pertumbuhan pasar PC ini menyiratkan optimisme karena ini adalah pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2012, yang mana saat itu pasar PC terus menerus turun dihajar penjualan perangkat mobile.
HP berhasil membaca tren dengan baik dan melariskan produk-produk konsumennya, utamanya untuk pangsa pasar Enterprise serta gaming yang memang akhir-akhir ini sedang naik daun (Kita akan membahas lini gaming milik HP ini di Kisah Silicon Valley #64 – VoodooPC, Cikal Bakal Lini Gaming HP). Yang jelas, segala kesuksesan yang diraih HP ini tentu saja sangat membanggakan kedua pendirinya yang kini telah tiada.
Hal yang paling saya banggakan adalah, fakta bahwa kami berhasil menciptakan ‘jalan’ untuk bekerja bersama karyawan, berbagi profit dengan mereka, dan masih tetap mengendalikannya ~ William Hewlett
Referensi
Silicon Valley Historical Association, Hewlett-Packard, Silicon Valley Historical
Managers, Maverick. (2008). William Hewlett & David Packard. Entrepreneur.
Michelle. David Packard. MyHero.
Minter, Steve. (2015). Splitsville: Hewlett-Packard’s Plan to Divide and Conquer. Industry Week