Saat memulai Oracle, yang ingin saya lakukan adalah menciptakan lingkungan tempat saya akan menikmati pekerjaan saya. Tentu saja saya tidak pernah berharap untuk menjadi kaya, terlebih lagi sekaya sekarang. Kekayaan itu tidak nyata. Dan ini tidak ada hubungannya dengan uang. Memang kita membeli pakaian dan mobil dengan uang, tapi kekayaan yang saya inginkan adalah: bekerja dengan orang-orang yang menjadikan saya menikmati pekerjaan, bekerja dengan mereka yang saya kagumi dan sukai
Dalam banyak kesempatan, Larry memang selalu mengungkapkan bahwa pada awal membangun perusahaan, uang bukanlah tujuannya. Dia menginginkan sebuah ‘mesin’, sebuah tempat untuk dia bekerja dengan perasaan senang dan bahagia. Dia menginginkan pekerjaan yang dia nikmati. Inilah kekuatan yang mendorongnya jauh di luar keinginan untuk menjadi makmur atau kaya.
Penawaran Saham Publik pertama Oracle
Pada tanggal 12 Maret 1986, Oracle Systems Corporation melakukan penawaran saham secara publik (IPO) di bursa NASDAQ (ORCL) dengan harga per saham pertama adalah USD 15 yang kemudian langsung meningkat USD 20.75 pada penutupan hari perdagangan.
Setelah prosedur IPO ini, Larry Ellison mengatur prosedur marketing untuk 17 negara untuk memperdagangkan produk-produk Oracle. Oracle segera memperkenalkan software SQL Star yang dapat memproses dan mengambil data yang disimpan lintas sistem komputer jaringan.
Krisis di Oracle
Pada tahun 1990, Oracle menghadapi krisis pertamanya sejak perusahaan tersebut berdiri. Mereka menutup tahun dengan pendapatan bersih negatif dan mulai kehilangan uang. Nilai pasar perusahaan berkurang hingga 80%. Ini adalah jumlah yang mengerikan untuk sebuah perusahaan sebesar Oracle. Di tahun yang sama, Oracle terpaksa merumahkan 10% karyawannya, yaitu sekitar 400 orang.
Kenapa krisis ini terjadi? Oracle terlalu agresif dalam strategi pemasarannya. Tim penjualan memaksa calon klien untuk membeli semua software Oracle yang bahkan belum tersedia dengan menawarkan diskon besar jika memesan sejak awal. Para karyawan marketing ini mengincar bonus besar yang dapat mereka peroleh jika memenangkan kontrak software ini. Akan tetapi ini menjadi masalah besar saat software yang dijanjikan ternyata tidak berhasil terwujud. Oracle menghadapi banyak tuntutan hukum karena ini. Selain dari pelanggan, pemegang saham juga menuntut Oracle karena gagalnya penjualan menjadikan nilai saham Oracle yang besar terlihat ‘palsu’. Akibat tuntutan hukum ini, Oracle harus membayar sebesar USD 24 juta kepada para pemegang sahamnya.
Pada awal tahun 1990-an, IBM berhasil menyalip Oracle dalam pangsa pasar database terkait mainframe dengan produk databasenya seperti DB2 dan SQL/DS. Perusahaan lain seperti Sybase, Informix, dan Microsoft juga berupaya menjungkalkan Oracle dari ceruk pasar ini.
Pada tahun 1990 hingga 1993, Sybase merupakan perusahaan yang berkembang paling cepat dalam bidang software database. Namun setelah membukukan penjualan terbesar selama tiga tahun berturut-turut, Sybase menjual semua hak cipta perangkat lunaknya kepada: Microsoft! Raksasa Redmond ini kemudian merilis software berbasis milik Sybase dengan nama SQL Server. Sybase (yang sudah kehilangan semua hak cipta software-nya), kemudian diakuisisi oleh Informix pada tahun 2001.
Meskipun mengalami banyak cobaan dan kesulitan dalam persaingannya dengan raksasa software database lain, Oracle tetap bertahan di papan atas. Pada tahun 2004, Larry ‘membidani’ sebuah akuisisi penting bagi Oracle. Dia membeli Peoplesoft, Inc dengan harga yang cukup fantastis, yaitu USD 10,3 miliar. Peoplesoft merupakan perusahaan sistem manajemen yang memberikan solusi manajemen dan finansial bagi perusahaan. Salah satu produknya adalah berupa software manajemen kinerja perusahaan yang menjadikan perusahaan ini memiliki pelanggan sejumlah 12.750 perusahaan. Peoplesoft memberikan kontribusi signifikan bagi Oracle dalam pengembangan perangkat lunak database, tentu saja karena adanya fitur-fitur pengelolaan manajemen yang sangat penting untuk software database.
Meskipun melakukan beberapa pembelian penting lainnya, pembelian paling sukses Oracle adalah Sun Microsystems yang diakuisisi pada 27 Januari 2010. Perusahaan ini merupakan salah satu pesaing utama Microsoft di era 90-an. Pembelian senilai USD 7 miliar ini meningkatkan pendapatan dan cakupan pasar Oracle secara signifikan.
Kehidupan Pribadi Larry Ellison
Ellison dikenal memiliki hubungan baik dengan pendiri Apple, Steve Jobs. Begitu eratnya relasi mereka, saat Steve Jobs berhasil ‘merebut’ kembali Apple pada tahun 1997, dia meminta Ellison untuk duduk sebagai salah satu Dewan Direksi Apple untuk menemaninya ‘menata’ perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini. Ini jadi hal yang unik karena saat itu Ellison masih berstatus CEO Oracle. Ellison menyanggupi hal tersebut dan menemani Jobs hingga 20 September 2002, yang mana saat itu dia mengundurkan diri sebagai Dewan Direksi Apple untuk lebih berfokus pada Oracle.
“Saya akan terus menawarkan saran saya kepada Steve dan tim manajemen eksekutif di Apple, akan tetapi jadwal saya saat ini tidak mengizinkan saya untuk terus menerus mengikuti rapat dewan formal untuk memenuhi tanggung jawab saya sebagai salah satu direktur Apple” demikian ungkap Ellison saat mengumumkan pengunduran dirinya.
Namun nama besar Ellison beserta pengaruhnya terhadap perusahaan-perusahaan Silicon Valley lainnya tidak seseksi kehidupan pribadinya yang penuh gejolak dan terus menerus hadir di tabloid gosip dan koran. Ellison menikah pertama kali dengan Adda Quinn di tahun 1967. Dia bertemu istrinya itu saat keduanya masih berstatus mahasiswa. Sifat playboy Ellison merupakan salah satu alasan Adda meninggalkannya. Dia tidak tahan disakiti dan diduakan, namun tetap mengagumi Larry Ellison sebagai pria yang hebat, lucu, dan tidak terduga.
Istri keduanya, Nancy Wheeler Jenkins masih berstatus mahasiswi Stanford saat dilamar Ellison pada tahun 1977. Sayangnya pernikahan mereka bertahan singkat saja. Setahun kemudian Nancy meminta Larry menandatangani surat cerai!
Setelah itu Ellison masih menikah lagi dengan Barbara Boothe, resepsionis di Relational Software Inc. Seperti yang diduga banyak orang, mereka kemudian bercerai setelah menjalani tiga tahun pernikahan. Putra Larry dan Barbara, David Ellison, adalah CEO Skydance Media, yang bertanggung jawab atas hadirnya banyak film blockbuster seperti Star Trek: Into the Darkness (2013), Mission Impossible: The Rogue Nation (2015), Star Trek Beyond (2016), dan banyak lagi.
Petualangan cinta Larry belum berakhir. Dia kemudian menikah dengan Melanie Craft, seorang novelis roman. Pernikahan ini istimewa karena fotografer pernikahan Ellison adalah sahabatnya sendiri: Steve Jobs! Sebagai hadiah pernikahan, Ellison memberikan hadiah yang pasti membuat gadis (matre) mana pun klepek-klepek, yaitu 911.744 saham Oracle senilai USD 11,9 juta! Namun seperti yang sudah-sudah, pasangan ini bercerai di tahun 2010. Melanie mengaku tidak kuat dengan gaya hidup Larry yang banyak dikelilingi wanita cantik dan pesta-pesta liar.
Di antara figur-figur ‘raksasa’ Silicon Valley lain, Ellison memang dikenal sebagai sosok yang ‘paling tidak sederhana’. Gaya hidupnya sangat jetset, penuh kemewahan, pesta, dan kemeriahan. Pada tahun 2012, Larry membeli 98% Lanai, sebuah pulau di Kepulauan Hawaii dengan luas 137,5 mil persegi. Kenapa 98%? 2%-nya masih dipegang pemilik sebelumnya, David Murdock, seorang miliuner juga, yang menolak untuk melepaskan kepemilikan menyeluruh atas pulau tersebut.
Larry Ellison juga menyukai lomba Yacht. Timnya, Oracle Team USA dibiayainya sendiri untuk mewakili AS di berbagai event dunia. Bukan hanya untuk bersenang-senang, tim ini juga sangat berprestasi. Pada tahun 2010, tim ini memenangkan 33rd America’s Cup dan bahkan dalam lomba ini Ellison juga turun tangan langsung mengemudikan kapal!
Selain mengoleksi kapal, CEO dan mitra pendiri Oracle ini juga dikenal hobi mengoleksi pesawat dan memiliki lisensi aktif sebagai pilot.
Kabar terbaru dari pria yang juga aktif di banyak aktivitas filantropi yang digagas Bill Gates ini, sejak 2017 lalu dia Nampak akrab dengan Nikita Kahn, seorang aktivis hak hewan asal Ukraina sekaligus juga seorang model kenamaan. Dia sudah tidak lagi menjabat sebagai CEO Oracle sejak 2014, namun tentu saja masih memiliki dampak yang sangat besar terhadap perusahaan yang didirikannya tersebut.
Referensi
Farzan, Antonia. (2015). From a college dropout to a $54 billion fortune the incredible rags-to-riches story of Oracle founder Larry Ellison. Business Insider
Larry Ellison Biography: Success Story of Oracle Co-Founder. Astrum People.