Berdasarkan data yang kita ambil dari IDC, harga rata-rata smartphone di tahun 2018 akan turun dari yang saat ini 3.7 juta rupiah menjadi 2.9 juta rupiah. Hal ini ternyata tidak lepas dari Xiaomi dan OnePlus yang berani merilis smartphone berspesifikasi tinggi dengan harga murah. (Baca: Rumor, Xiaomi Akan Merilis Windows Phone Murah)
Bombardir smartphone murah berspesifikasi tinggi dari Xiaomi dan OnePlus diprediksi bakal memaksa produsen lain untuk menurunkan harga agar tetap bisa bersaing. Turunnya harga smartphone ini juga diprediksi merupakan efek dari trend pasar yang lebih menyukai smartphone murah di masa depan. (Baca: Xiaomi Sesumbar Akan Mengalahkan Apple, Samsung, dan Microsoft)
Di tahun 2018 nanti dikabarkan fokus perebutan pasar smartphone akan berubah dari tingkat mid-end ke tingkat low-end, sehingga membuat manufaktur berbondong-bondong merilis smartphone versi terjangkau. Microsoft bahkan sudah memulainya dengan merilis Lumia 535 beberapa waktu lalu. (Baca: Dengan Spesifikasi Ini, Pantaskah Lumia 535 Disebut Smartphone Low-end?)
Strategi tersebut perlu dilakukan oleh Microsoft dan manufaktur smartphone lainnya agar tetap bisa bertahan di pasar persaingan mobile masa depan. (Baca: Market Share Windows Phone Naik 2x Lipat Tahun 2018 Nanti)
Fenomena ini mengingatkan kita tentang tarif SMS yang dulu sangat mahal (350 – 500 rupiah per SMS) dan akhirnya turun drastis setelah muncul operator dengan tarif murah yang memaksa operator lainnya juga menurunkan harga.
Dengan harga smartphone yang lebih rendah namun memiliki spesifikasi yang lebih baik, dipastikan persaingan antar manufaktur smartphone bakal jauh lebih ketat daripada saat ini.
via IDC