Sejak pertama kali diperkenalkan pada 21 Januari 2015 bersama dengan Windows 10, Hololens menimbulkan euforia sekaligus fenomena tersendiri. Saking tidak realistisnya kemampuan Hololens ini, pada awal diluncurkan banyak orang yang tak percaya dan mengira bahwa Hololens “sekedar iklan yang terlalu bagus”. Namun lambat laun, berbagai tes dan kesaksian awak media yang mencoba perangkat canggih Microsoft ini, menjadikan mata dunia terbuka. Masyarakat pun menjadi yakin bahwa ternyata Microsoft telah berhasil melampaui batasan yang luar biasa.
Baru-baru ini Microsoft mengumumkan bahwa mereka mengundang developer untuk mulai membuatkan aplikasi untuk Hololens. Yang mana menandakan bahwa perangkat tersebut telah “layak” untuk digunakan oleh umum. Memang belum ada pengumuman resmi mengenai harga perangkat holografik ini, namun seorang teknisi Microsoft, tepatnya Technical Evangelist Microsoft, Bruce Harris, memberikan keterangan terbuka mengenai Hololens. Ini mencakup gambaran “versi komersial” Hololens, cara penggunaan, serta kemungkinan manfaat perangkat ini.
Jika kamu ingin menyaksikan lengkap videonya, berikut ini hal yang diungkapkan Bruce mengenai Hololens:
https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=yN1bnjd7QcY
Secara singkat, dari video tersebut dapat diketahui bahwa Hololens berbentuk sebuah headset dengan Bluetooth dan Wi-Fi. OS-nya adalah Windows 10. Satu hal yang penting dan sering ditanyakan orang adalah: Microsoft tidak berniat membuat versi Hololens yang dilengkapi kabel! Jadi jika membelinya, kamu akan menerima sebuah perangkat nirkabel. Paket yang diterima jika kamu membelinya adalah kamera, mikrofon, sensor pelacak, dan audio 3D. Baterai Hololens secara umum bertahan selama lima hingga lima setengah jam dengan tugas ringan yang tidak memerlukan grafik berat, jadi kamu tidak perlu khawatir untuk buru-buru melakukan charging.
Unit pemrosesan (CPU untuk Hololens) berada jauh dari kepala. Jangan khawatir! Hololens tidak akan menjadi panas dan tidak menimbulkan radiasi bagi otak menurut pengujian laboratorium dengan standar FCC (Ini semacam Lembaga Perdagangan untuk AS).
Hololens dapat dilihat dengan jelas. Jarak pandangnya adalah seakan kamu melihat monitor 15 inchi dari jarak sekitar setengah meter. Jadi grafik yang berada di Hololens tidak bisa dibentuk atau diolah jika posisinya terlalu jauh.
Menghubungkan Hololens dengan server akan membantu tugas berat yang memerlukan banyak data. Namun belum diketahui berapa besar bandwidth yang diperlukan oleh perangkat Augmented Reality terbaru Microsoft ini.
Dari keterangan di atas, nampaknya Hololens memiliki prospek yang cukup cerah di masa mendatang. Peluang penggunaan Hololens terbuka lebar. Selain NASA yang sudah mengakui manfaatnya dengan mengangkut Hololens ke luar angkasa, Hololens dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, kedokteran, dan yang sudah pasti: untuk bermain game!
Menurut pendapat kamu, apa prospek lain Hololens di masa depan dan bagaimana kemungkinan penggunaannya beberapa tahun mendatang?