Inilah Peningkatan di Fitur Recall, Bisa Dihapus!

Hari ini Microsoft merilis update besar pada fitur kontroversial yaitu Recall di Windows 11 yang mana harusnya fitur ini hadir pada 18 Juni 2024 lalu bersama dengan peluncuran perangkat Copilot+ pertama.

Kenapa fitur Recall ini kontroversial, hal tersebut karena recall dapat menemukan hampir semua hal yang telah pengguna lakukan di perangkat termasuk dokumen, aplikasi, web, pesan dan lainnya, dimana semua hal yang pengguna akan direkam dan diproses secara lokal dengan menggunakan AI, dan hasilnya dapat pengguna ambil kembali jika pengguna butuhkan.

Nah yang jadi masalah adalah jika seandainya Windows berhasil diambil alih oleh orang yang tidak bertanggung jawab, semua data yang diproses pengguna dapat dicuri dengan lebih mudah menggunakan fitur ini dari database lokal yang tersedia didalam sistem.

Oleh karena itulah, kenapa Microsoft menunda kehadiran fitur ini karena banyak respon negatif dari para pengguna, bahkan hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai kehadiran fitur Recall yang tampak terombang ambing tanpa ada masa depan.

Microsoft tingkatkan fitur Recall

Namun guys, hal tersebut tampaknya akan berubah karena sekarang semua data yang ada di Recall akan di enkripsi dan dikaitkan dengan Trusted Platform Module dan untuk mengakses data tersebut memerlukan otorisasi Windows Hello dengan wajah, sidik jari, atau PIN pengguna.

Dalam wawancara Microsoft dengan The Verge, Recall kini memproses data dalam enklave keamanan berbasis virtualisasi (mesin virtual). David Weston, VP perusahaan dan keamanan Microsoft, menjelaskan perubahan tersebut:

We’ve moved all of the screenshot processing, all of the sensitive processes into a virtualization-based security enclave, so we actually put it all in a virtual machine. The app outside the virtualization-based enclave is running in an anti-malware protected process, which would basically require a malicious kernel driver to even access.

Selain itu Microsoft menerapkan sejumlah update pada perangkat lunak pada fitur Recall seperti kemampuan untuk memfilter aplikasi dan situs web bahkan konten sensitif, seperti kata sandi, ID, kartu kredit, dan semua yang pengguna lihat dalam mode InPrivate, akan difilter secara otomatis. Mantap bukan?

Pengguna juga bisa menghapus bagian tertentu dari data pengguna, seperti periode waktu tertentu, aplikasi, situs web, atau semuanya sekaligus.

Dan yang paling menariknya nih guys, sebagai bagian dari penguatan keamanan Recall, Microsoft juga membuat fitur tersebut tidak dapat diinstal pada PC non-Copilot+, dan pengguna Copilot bahkan dapat menghapus fitur ini sepenuhnya jika tidak digunakan sama sekali.

Recall is an opt-in experience. During the set-up experience for Copilot+ PCs, users are given a clear option whether to opt-in to saving snapshots using Recall. If a user doesn’t proactively choose to turn it on, it will be off, and snapshots will not be taken or saved. Users can also remove Recall entirely by using the optional features settings in Windows.

Jadi, meskipun sebelumnya Microsoft mengatakan bahwa Recall di Optional Feature adalah kesalahan, kini tampaknya memang bear bahwa Recall telah menjadi fitur opsional yang dapat pengguna atur apakah ingin diinstall atau tidak.

Seperti pada gambar diatas, ketika proses OOBE bahkan pengguna dapat melewatkan proses fitur Recall jika tidak berniat untuk menggunakannya.

Nah bagaimana menurutmu mengenai perubahan ini? apakah kamu tertarik untuk menggunakan Recall? komen dibawah guys.

Via : Microsoft

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation