Kenapa Sistem Operasi Windows Semakin Lama Dinyalakan Akan Terasa Semakin Lambat?

Sebagai pengguna sistem operasi Windows, baik Windows 10 atau Windows 11 dan juga sebagai pengguna Linux, saya merasa bahwa sistem operasi buatan Microsoft ini semakin lama dinyalakan akan terasa semakin lambat, berbanding terbalik dengan sistem operasi Linux yang juga saya pakai.

Bahkan linux yang saya pakai dengan boot terakhir pada tanggal 22 bulan Februari lalu pun terasa lebih nyaman dan lebih cepat dibandingkan dengan Windows yang terakhir di reboot dua hari lalu.

Kenapa hal ini bisa terjadi?, nah terkait hal tersebut tentu ada beberapa indikator yang bisa menjadi patokan utama kenapa Sistem Operasi Windows Semakin Lama Dinyalakan Akan Terasa Semakin Lambat. Dan berikut adalah diantarnya.

Banyaknya Aplikasi Startup dan Service Yang Berjalan

Nah secara umum ketika Windows 10/11 dinyalakan, beberapa aplikasi mungkin secara otomatis berjalan dilatar belakang. Semakin banyak aplikasi berjalan, tentu akan semakin memberatkan sistem apalagi selain aplikasi, ada juga services yang berjalan, entah itu auto update aplikasi, atau hal lain yang mengharuskan aplikasi dan service berjalan dilatar belakang.

Contohnya pada gambar dibawah, meskipun hanya ada satu saja enabled startup apps, namun ada lebih dari 50 running services yang berjalan dilatar belakang, banyak diantaranya juga merupakan sevices bawaan Windows.

Jelas itu tentu mengurangi respon times dari sistem itu sendiri, karena akan ada cukup banyak resource yang digunakan.

File Sistem Yang Terfragmentasi

Meskipun Windows 11 menggunakan SSD pada sebagian besar perangkat modern yang ada saat ini, fragmentasi masih bisa menjadi masalah jika sistem telah lama digunakan tanpa pemeliharaan. Nah file yang terfragmentasi menyebabkan sistem harus bekerja lebih keras untuk membaca data yang tersebar, sehingga memperlambat proses startup dan ketika sistem tengah berjalan.

Nah SSD memiliki mekanisme optimasi otomatis yang mengurangi dampak fragmentasi sehingga kita tidak perlu lagi melakukan optimisasi secara manual.

Cache dan Temporary Files Yang Menumpuk

Semakin lama sistem berjalan tanpa shutdown atau restart, cache dan temporary files tentunya akan menumpuk semakin banyak. Entah itu Cache, log dan file sementara akan tetap disimpan di file sistem, dan jika tidak dibersihkan maka akan membebani perangkat dan memperlambat proses sistem itu sendiri.

Di Windows 11 kita bisa memanfaatkan fitur storage sense agar memastikan file temporary dan cache dibersihkan secara berkala.

Management Sumber Daya Yang Lebih Berat

Nah jika dibandingkan dengan Linux, tentu Windows memang terasa lebih berat karena memang Windows memiliki lebih banyak layanan dan proses sistem yang berjalan di latar belakang, termasuk berbagai fitur grafis, driver universal, serta layanan untuk kompatibilitas perangkat lunak. Sementara itu, Linux biasanya lebih ringan karena pengguna dapat memilih hanya layanan yang diperlukan untuk sistemnya.

Selain itu, Windows menggunakan file system NTFS, yang lebih rentan terhadap fragmentasi dibandingkan Linux yang sering menggunakan EXT4 atau sistem file lainnya yang lebih efisien dalam menangani penyimpanan data. Linux juga memiliki mekanisme optimasi otomatis yang membantu menjaga performa penyimpanan tetap stabil.

Lalu, Windows sendiri lebih agresif dalam hal update dimana Windows sering mengunduh dan menginstall update secara otomatis dilatar belakang, bukan hanya sistem, namun aplikasi juga sering berprilaku demikian yang tentu akan memperlambat proses sistem (terutama jika update tengah berlangsung). Sementara itu Linux memberikan kontrol yang lebih besar, jika tidak kita update, ya dia tetap akan berjalan di versi tersebut.

Sistem Keamanan

Nah selain itu kawan kawan, sistem keamanan juga berperan penting dalam hal management sumber daya, saya disini menggunakan Kaspersky Internet Security yang secara sumber daya dapat dikatakan lebih berat daripada Windows Security.

Selain itu karena memang Windows adalah target utama malware, sistemnya memiliki banyak layanan keamanan seperti antivirus dan firewall yang terus aktif di latar belakang, bahkan dengan tanpa instalasi aplikasi keamanan pihak ketiga, sudah ada beberapa layanan keamanan yang terintegrasi di Windows. Sementara itu Linux, yang lebih jarang diserang oleh malware, umumnya tidak membutuhkan sumber daya sebanyak Windows dalam aspek ini.

Berikut daftar sistem keamanan di Windows 11 yang ada saat ini dan hadir secara default.

  • Windows Security (Windows Defender)
  • Secure Boot
  • TPM 2.0 (Trusted Platform Module)
  • Virtualization-Based Security (VBS)
  • Windows Hello
  • Microsoft Defender SmartScreen
  • BitLocker
  • Firewall & Network Protection
  • Windows Sandbox
  • Automatic Updates

Jadi tentu oleh karena itu sistem Windows memang akan terasa semakin berat apalagi jika sudah lama tidak di restart atau dimatikan. Untuk saya sendiri, bahkan jika perangkat jarang dimatikan, setiap 3 atau 1 minggu sekali Windows 11 yang saya pakai akan saya jadwalkan untuk restart secara manual guna memastikan performanya tetap terjaga. Selain itu ada beberapa hal yang saya lakukan untuk mengoptimisasi Windows 11 dengan langkah yang bisa kamu cek pada halaman berikut.

Namun apakah ada indikator lain yang berpengaruh dan menjadi alasan lain kenapa sistem Windows terasa semakin berat ketika dijalankan cukup lama? komen dibawah guys dan berikan pendapatmu.

⚡️ Kenapa Linux Jarang Digunakan?

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation