“Saya memahami sepenuhnya bahwa investor ingin melihat hasil dari strategi baru kami dengan kemenangan mutlak. Ini akan butuh waktu, akan tetapi setelah kami berada dalam posisi untuk memperkenalkan hasil strategi kami, saya yakin keraguan tersebut akan hilang,” Stephen Elop dengan mengungkapkan keyakinannya dengan penuh percaya diri dalam sesi jumpa pers setelah pengumuman kerjasama antara Nokia dan Microsoft. Di balik berbagai suara-suara pro dan kontra terkait penyatuan dua raksasa tersebut, secara jujur memang perlu dikatakan bahwa Elop sudah bekerja keras!
Lahirnya Lumia
Bulan Maret 2011, Engineer Windows Phone tiba di Finlandia, dipimpin oleh Terry Myerson. Tim ini berupaya menjalin keakraban dengan awak Nokia di Finlandia dengan mandi bersama di sauna atau bermain salju. Saat bekerja, mereka menempati pabrik di Salo. Di pihak Nokia, Jo Harlow memimpin tim produksi perangkat yang diberi tenggat waktu hanya sepuluh bulan untuk meluncurkan Nokia Windows Phone yang pertama.
Sementara itu Microsoft menggenjot publikasi tentang calon perangkat hasil kerjasama ini. Redmond menebar berita bahwa manufaktur hardware terbaik di dunia kini bekerja bersama pembuat software terbaik di dunia. Penyedia jaringan, developer, dan elemen teknologi lain pun mendukung kerjasama ini. Publik pun penasaran menanti ‘hasil’ dari kerjasama tersebut.
Namun realita di balik buzz berita yang didengungkan Microsoft tersebut berbeda. Karyawan Nokia kebingungan oleh deadline yang sangat mepet, dan saat membaca daftar fitur Windows Phone 7, mereka kaget karena terlihat berbeda dari yang sudah diperkirakan sebelumnya. Masalah pertama yang timbul adalah bahasa pada ponsel. Sekilas terlihat sepele, namun karena Windows Phone 7 hanya berbahasa Inggris, maka jika ingin mengejar dukungan bahasa lain (termasuk Finlandia), penerjemahan interface tidak akan bisa secepat itu. Terlebih lagi, dukungan bahasa Microsoft begitu dalam hingga di tataran kode sehingga Nokia harus berupaya mengubah banyak kode yang ditulis.
Dalam perjalanan pembuatan, dengan cepat terlihat berbagai kekurangan. Windows Phone 7 belum memiliki dukungan bagi kamera depan yang diperlukan untuk telepon video. Multimedia message (MMS) tidak bekerja sesuai dengan standar dan saat Nokia mengeluhkan ini, orang-orang Amerika yang menduduki pabrik mereka tersebut nampaknya tidak tahu apa itu MMS dan bagaimana cara menyesuaikan standar.
“Kami mulai bertanya-tanya, apakah sebelumnya benar-benar ada yang sudah meneliti OS Windows Phone ini di level praktik sebelum menandatangani persetujuan – dan akhirnya kami sadar, tidak ada yang melakukan itu,” demikian keluh seorang karyawan Nokia.
Akan tetapi semua kesulitan tersebut satu per satu berhasil diatasi. Meskipun terlihat terburu-buru dalam mengambil keputusan, Elop nyatanya berhasil mengendalikan tim dan meyakinkan penyedia jaringan untuk memberikan slot kepada Nokia, padahal saat itu penyedia jaringan lebih mengutamakan iOS dan Android. Pada bulan Agustus (lima bulan dari batas waktu akhir), Elop hadir di acara Singapore Communasia Communication Symposium dan meminta audiens untuk meletakkan kamera dan tidak mengambil foto dengan ponsel mereka, karena dia akan menunjukkan sesuatu yang rahasia. Dari kantung jas Elop, kemudian muncul sebuah perangkat yang merupakan prototype Nokia Windows Phone pertama. Beberapa orang melanggar ‘janji’ dengan Elop dan mulai mengambil foto dengan ponsel atau kamera sakunya. Uniknya, foto yang kemudian beredar di koran sehari setelahnya sangat jernih, seperti diambil dengan kamera profesional di atas tripod!
Prototype yang ditunjukkan tersebut memiliki kode nama Sea Ray. Penampilannya jelas merupakan kopian langsung dari N9. Sebuah tombol kamera nampak di sisi perangkat, dan flash di penutup belakang ditempatkan secara unik. Kamera tersebut sama persis dengan N9 dan memiliki delapan megapiksel. Sistem operasinya adalah versi Mango Windows Phone. Belum ada aplikasi spesifik Nokia yang terlihat di perangkat prototype tersebut.
Setelah kemunculan pertama perangkat tersebut, Elop menghadap dewan direksi dan menyatakan bahwa ponsel tersebut harus diberi nama. Dua ratus nama dikumpulkan. Tadinya dewan direksi minta waktu untuk memutuskan nama yang cocok dari pilihan yang ada, namun Elop tidak mengizinkan. Nama tersebut harus langsung diputuskan saat itu juga.
Jadilah nama yang baru lahir. Hanya dalam satu hari. Lumia.
Mungkin selama ini kita mengira asal kata Lumia adalah dari bahasa Inggris yang berarti cahaya, meskipun tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya ini diusulkan dari konteks bahasa Finlandia. Lumia berarti salju. Kata ini juga memiliki makna lain dalam bahasa Finlandia, yaitu kesunyian!
Kesuksesan Lumia
Pada awal September, Windows Phone mulai sering ditampilkan di berbagai acara meskipun belum dijual secara komersial. Joe Marini yang bekerja untuk Microsoft, men-twit bahwa dia telah menerima ponsel Nokia Mango yang telah dicobanya. Joe menjabarkan bahwa perangkat tersebut enak dipegang, terasa solid, memiliki kamera yang bagus dan UI yang responsif. Dia bahkan berani memberikan rating 8/10 untuk user experience. Ini memang nampak menjanjikan. Namun secara umum, pangsa pasar Nokia di smartphone terus menerus menurun. Kali ini jatuh hingga 15%.
Kabar buruk tersebut tidak menghentikan langkah Elop. Pada tanggal 26 Oktober 2011, Nokia meluncurkan smartphone Lumia pertamanya. London congress center dipenuhi oleh ratusan reporter tekno, blogger, dan analis. Mereka penasaran seperti apakah strategi Windows Phone dari Nokia. Elop melangkah gagah di atas panggung. Saat gambar Lumia 800 diproyeksikan di layar, tiga ribuan hadirin meledak dalam tepuk tangan meriah. Perasaan yang terpancar sangat jelas: Nokia akhirnya menghadirkan sesuatu yang mungkin membawa mereka kembali ke posisi puncak. Wajah Elop berseri seperti seorang ayah yang baru saja keluar dari ruang bersalin. “Saya dengan bangga memperkenalkan kepada Anda semua, Nokia Lumia 800 yang baru.”
Nokia Lumia 800 menarik perhatian media yang sangat besar. Blogger dan reporter berbaris untuk dapat mencoba dan memotret perangkat baru ini untuk segera mengungkapkan kesannya. Selain desainnya yang indah, trendi, dan kokoh khas Nokia, harga adalah salah satu hal yang menarik dari perangkat ini. Lumia 800 saat dirilis berharga 420 Euro (USD 580), jika dibandingkan iPhone terbaru, harganya hanya separuhnya. Ada juga Lumia 710 yang lebih murah dengan harga hanya 270 euro (USD 375). Ini dimaksudkan untuk bersaing dengan Android. Fitur yang paling menakjubkan dari lini Lumia baru ini adalah warnanya. Perangkat ini tersedia dalam warna biru, merah, dan hitam, sementara pesaing dalam kompetisi ini hanya memiliki warna hitam, putih, atau abu-abu. Lumia tidak memiliki fitur yang benar-benar baru, kecuali layanan musik dari Microsoft: XBox Music.
Komentar awal dari media sangat antusias. Desain dan fitur dari perangkat Lumia, seperti kamera dan peta dipuji habis-habisan. Menurut analis Carolina Milanesi, ini merupakan sebuah prestasi luar biasa hanya dalam 8 bulan! Dia bukanlah seorang pemuja merek (Nokia dan Microsoft), tapi sebagai sebuah produk, Lumia sangat positif. “Dari kekacauan yang sangat parah, hingga ke sebuah perubahan strategi yang nyata, menghasilkan dua produk yang bagus.” Ujar Milanesi.
Angka penjualan produk ini juga cukup menyenangkan bagi sebuah produk baru, bahkan melebihi perkiraan. Dalam tiga bulan pertama, gabungan kedua Lumia tersebut sudah terjual tiga juta unit. Nokia mulai memiliki harapan besar terhadap smartphone ini.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Nokia bersiap untuk mengerahkan segala upayanya di CES (Consumer Electronic Show) di Las Vegas. Pekan raya elektronik raksasa ini merupakan acara tahunan di mana vendor memamerkan produk-produk mereka yang ditujukan bagi pangsa pasar Amerika. Hari itu sangat penting bagi Nokia. Memenangkan perhatian di CES akan membuka pintu ke pasar Amerika. Pada hari Senin malam, Nokia mengorganisir sebuah konferensi pers untuk memamerkan Lumia 900. Smartphone ini memiliki garis desain yang mengingatkan orang akan Lumia 800, akan tetapi memiliki layar lebih besar, baterai lebih baik, dan kamera di kedua sisi ponsel untuk video call. Lumia 900 adalah ponsel 4G pertama dari Nokia di AS (bahkan saat itu 4G belum begitu populer). Lumia 900 terpilih sebagai perangkat terbaik selama CES oleh banyak media dan blogger!
Gegap gempita peluncuran Lumia terus berlanjut. Pada tanggal 27 Februari, Nokia mengumumkan Lumia termurah, yaitu Lumia 610 dengan label harga 189 Euro. Sebenarnya banyak masalah menyertai produksi perangkat ini. Nokia berupaya meyakinkan Microsoft bahwa mereka perlu menguasai pasar low end, akan tetapi Microsoft kesulitan menyesuaikan OS Windows Phone dengan spesifikasi perangkat yang diturunkan. Apalagi Microsoft meyakini bahwa Nokia dengan Windows Phone-nya harus bersaing dengan iPhone dan Samsung Galaxy di kelas tertinggi, bukannya pasar low end. Nokia jelas tidak setuju akan hal ini. Mereka punya banyak pasar di Tiongkok dan India. Orang-orang ini akan membeli ponsel Nokia dengan pengalaman pengguna yang baik, oleh karena itu Lumia low end mutlak diperlukan. Microsoft akhirnya mengalah. Terjadi kompromi di sana-sini sehingga akhirnya perangkat baru tersebut hanya bisa menginstal sedikit sekali aplikasi.
Pada bulan April 2012, laporan keuangan bagaikan air dingin yang menyiram antusiasme semua orang. Nokia mengumumkan kerugian sebesar 260 juta Euro (USD 347 juta). Penjualan Lumia di Tiongkok tidak begitu bagus. Minat terhadap Lumia di sana sangat kecil. Alasannya: Android!
Di Tiongkok, begitu banyak manufaktur ponsel tumbuh dan berkembang. Mulai dari industri tingkat rumah tangga, hingga industri kelas atas. Berkembangnya kultur ritel online juga mendukung hal ini. Tiongkok sedang demam Android, dan bukan sembarang Android. Ini adalah ponsel Android yang mereka produksi sendiri. Gagal di Tiongkok, Elop mengalihkan pandangannya ke Amerika Utara. Ini adalah pasar yang potensial, dan terasa seperti rumah bagi Elop.
Meskipun pada tahun 2011, penjualan Lumia nyaris nol di AS, namun pada musim semi 2012, Nokia memulai kampanye iklan besar-besaran dengan AT&T untuk Lumia 900. AT&T menginvestasikan USD 160 juta untuk kampanye ini. Pemirsa televisi Amerika mendapatkan spot 30 detik iklan Lumia di primetime. Spot iklan ini bahkan dibeli dari nyaris semua stasiun televisi terbesar di AS: NBC, CBS, dan ABC. Rapper Nicki Minaj juga hadir di Times Square New York untuk mempromosikan Lumia 900. Setelah upaya iklan besar-besaran itu, penjualan Lumia sedikit tertolong. Dari 1,1 juta di tahun sebelumnya, naik hampir dua kali lipat menjadi 2,1 juta. Ini merupakan prestasi yang luar biasa bagi Elop. Setidaknya dia kini lebih mampu meyakinkan direksi Nokia akan kemampuannya!
Dengan penjualan yang cukup menakjubkan tersebut, Nokia menyiapkan gebrakan berikutnya: Nokia 920 yang konon bakal jauh lebih sempurna dan mengusung platform baru: Windows Phone 8. Di sini Microsoft mulai berulah. Ballmer berargumen bahwa Lumia 920 harus dirilis sebagai ‘Windows’, bukan ‘Lumia’. Namun Elop tidak rela bahwa nama Lumia akan dihapus. Nama tersebut membawa keberuntungan. Nokia telah membangun sebuah ‘brand’ dengan kata ‘Lumia’ tersebut. Terbukti bahwa maknanya positif di hampir semua kalangan. Mengganti nama Lumia dengan Windows akan menghancurkan penjualan.
Ballmer mengalah. Namun seperti tradisi Microsoft yang hobi ‘mengambil jalan lain’ saat menyatakan bahwa mereka ‘menurut’, tak diduga Microsoft menggandeng HTC merilis sebuah ponsel bertitel HTC Windows Phone 8x (Konsep sebagaimana yang mereka tawarkan kepada Nokia). Namun penjualan perangkat ini sangat buruk sehingga menjadikan divisi marketing merugi besar-besaran karena biaya kampanye iklan yang digelontorkan Microsoft sangat besar. Elop bisa tertawa sambil menepuk dada menyaksikan ‘kekonyolan’ Microsoft tersebut.
Tanggal 5 September 2012, Nokia mengadakan konferensi pers. Kali ini di New York. Mereka memperkenalkan Nokia Lumia 920 dan 820 yang menjalankan Windows Phone 8. Elop memamerkan kecanggihan teknologi kamera Lumia 920. Dunia teknologi berguncang. Pada saat itu, smartphone baru dengan kamera paling canggih adalah Samsung Galaxy S3 (di era ini iPhone masih sangat buruk kualitas kameranya) dan kualitas gambarnya sangat jauh dengan yang dipamerkan oleh Lumia 920. Smartphone high end Nokia ini menghasilkan gambar yang jernih dalam situasi minim cahaya. Hal yang sama sekali tidak dapat dilakukan oleh ponsel mana pun di pasar pada tahun 2012. Lumia 920 mendapatkan ‘iklan gratis’ dari blog-blog teknologi dan media yang terheran-heran pada kemampuannya. Youtuber mengulas Lumia 920 dengan penuh ketakjuban. PureView disebut-sebut sebagai sebuah teknologi unggul dari masa depan. Bukan itu saja nilai jual Lumia 920, HERE Maps, sebuah aplikasi peta yang dibekingi oleh Nokia juga, tampil lebih superior dibandingkan Google Maps. Saat itu HERE Maps memberikan opsi peta offline yang sangat membantu bagi banyak orang dalam perjalanan. Navigasinya sangat unggul.
Namun sebuah blunder sempat dilakukan Nokia. Dalam sebuah iklan, Nokia merilis sebuah video menampilkan optical image stabilizer dari ponsel baru tersebut. Video tersebut menunjukkan adegan gadis mengendarai sepeda. Dalam satu scene teknologi OIS Lumia digunakan, dan kemudian tanpa stabilizer di adegan lain. Video tersebut memberikan kesan diambil oleh perangkat Lumia terbaru tersebut. Sayangnya, blogger teknologi yang melakukan penyelidikan mendapati bahwa adegan ini difilmkan menggunakan kamera profesional oleh kru yang mengendarai mobil van, lengkap dengan tripod! Nokia tidak membuang waktu dan langsung meminta maaf setelah skandal ini terungkap. Pembelaannya terkesan memalukan memang, Nokia menyebut ide video ini adalah mengungkap bagaimana image stabilizer meningkatkan kualitas video (tapi bukan image stabilizer Lumia 920). Situasi ini sangat memalukan bagi Nokia di sela berbagai pujian terhadap kualitas Lumia 920.
Perjuangan Nokia tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Minggu depan akan diulas bagaimana Nokia akhirnya meleburkan divisi ponselnya ke Microsoft dalam Kisah Silicon Valley #50 – Nokia yang Terbeli.
Referensi:
Nykanen, Pekka & Salminen, Merina. (2015). Operatioo Elop. Nokian matkapuhelinten viimeiset vuodet.