Dalam beberapa bulan kebelakang ini cukup ramai diperbincangkan di sosial media bahwa sejumlah operator seluler di Indonesia seperti contohnya Telkomsel dan Indosat menerapkan perubahan masa aktif paket data internet dari 30 hari menjadi hanya 28 hari saja. Ini tentu mendapatkan banyak reaksi publik yang mayoritasnya merasa bahwa perubahan ini merugikan konsumen karena meskipun terlihat kecil, “dua hari” ternyata memiliki dampak cukup signifikan terutama bagi pengguna yang memiliki kebutuhan data harian yang konsisten.

Lalu apa sih alasan kenapa hal ini diberlakukan?, jadi tampaknya operator seluler melakukan perubahan ini untuk menyesuaikan tren pasar dengan alasan peningkatan kualitas layanan. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, GM Loyalty and Digital Brand and Communications Telkomsel Benny Hamdan mengatakan opsi paket tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Namun dampak pada konsumen ternyata cukup besar karena pemangkasan masa aktif ini berarti konsumen harus membeli paket data lebih sering dalam setahun, apalagi jika pengguna adalah pengguna yang memiliki kebutuhan data harian yang konsisten. Selain itu, tentunya diberbagai media sosial baik Instagram, Facebook, X hingga Tiktok, banyak yang menyatakan ketidak puasan ini karena memang tampak operator seluler dianggap tidak adil dan konsumen tidak diberikan pilihan lain.
Beberapa Operator Masih Menerapkan Masa Aktif 30 Hari
Meskipun begitu, beberapa operator tampaknya masih menerapkan paket data internet /30 hari, contohnya Smartfren paket 100 GB untuk Kuota Kota Bandung masih dijual dengan harga 100 rb dengan masa aktif 30 hari.

Selain itu, umur dari nomor yang dipakai pengguna juga tampaknya masih mempengaruhi paket apa yang bisa dibeli dengan beberapa paket internet masih memiliki masa aktif 30 hari.

Pendapat saya?
Saya sendiri biasanya membeli paket Internet Smartfren unlimited non stop 12 + 18 GB dengan harga Rp60.500 untuk 30 hari masa aktif, jika saya menggunakan kuota tersebut konsisten selama 1 GB / hari, maka saat masa aktif habis, maka kuota juga sudah habis terpakai.
Namun, jika ternyata masa aktif harus dipangkas menjadi 28 hari, maka akan ada 2 GB kuota yang masih tersisa dan tidak bisa dipakai karena masa aktif sudah habis. Selain itu, jika dalam 1 tahun biasanya saya membeli 12 kali paket kuota internet, jika masa aktif dipangkas, tentu saya harus membeli paket kuota menjadi 13 kali dalam setahun dengan perhitungan, 60.500 x 12 = 726.000 / tahun untuk 30 hari masa aktif, namun 60.500 x 13 = 786.500 / tahun untuk 28 hari masa aktif. Meskipun kecil, namun tentu extra 1 bulan langganan / tahun rasanya cukup menguras isi dompet juga, apalagi jika paket yang dibeli cukup mahal dan harus membeli extra kuota karena kuota habis sebelum masa aktifnya habis.
Solusinya sendiri mungkin untuk mengakali sistem ini kita harus lebih bijak dalam penggunaan kuota internet dengan memanfaatkan fitur data usage di smartphone kita agar penggunaan kuota dapat dimaksimalkan dan tidak melebihi batas harian yang telah ditentukan.
Selain itu, kita bisa membeli paket internet dari operator seluler lain yang memberikan masa aktif dan jumlah kuota yang lebih worth it.
Namun bagaima pendapatmu guys? apakah paket kuota kamu kini sudah menjadi 28 hari atau masih 30 hari? silahkan berikan pendapat dan opinimu dibawah guys.