Pagi tadi saya mendapatkan info dari Febian bahwa Microsoft Edge berbasis Chromium sudah bisa di-download. Gylang juga sudah menuliskan tips untuk download Microsoft Edge berbasis Chromium di Winpoin. Karena sudah lama penasaran dengan pengembangan browser ini, saya pun langsung mencobanya dan langsung saya gunakan untuk aktivitas seharian di tempat kerja. Begini kesan-kesan saya setelah mencoba browser ‘masa depan’ Microsoft ini.
Penyiapan/Instal Mudah
Seperti yang sudah dijelaskan Gylang pada artikel sebelumnya, cara penginstalan Edge berbasis Chromium sangat mudah! Saya tinggal mengikuti tautan ini: Download Dev Channel for Windows 10. Kemudian saya diarahkan untuk menginstal Edge berbasis Chromium.
Sebenarnya ada tiga opsi dalam menginstal Edge berbasis Chromium ini, namun opsi Beta masih belum tersedia. Tentu saja opsi ini adalah yang paling stabil. Meskipun demikian, dari pengalaman saya seharian menggunakan Edge berbasis Chromium, tidak ada masalah yang terjadi. Semuanya berjalan dengan sangat lancar.
Jika kamu merasa sayang dengan history browsing kamu sebelumnya, kamu bisa mengklik tombol titik tiga (…) di sudut kanan atas, kemudian pilih Settings. Dari sini kamu bisa mengimpor history, bookmark, dan data Login kamu dari browser yang biasa kamu pakai sebelumnya.
Halaman utama Edge berbasis Chromium sangat bersih. Kamu akan diberikan empat pilihan layout, yaitu Focused, Inspirational, Informational, dan Custom. Tidak ada yang lebih superior di antara yang lain kok. Ini semua tergantung pada preferensi pribadi kamu saja, lebih nyaman menggunakan layout yang mana.
Kinerja hebat!
Saat menggunakan Microsoft Edge, saya merasa kagum. Dari segi kecepatan, respon, dan kelengkapan fitur, jelas Microsoft Edge ini memiliki potensi besar. Karena kepentingan pekerjaan, saya harus menggunakan Google Chrome sebagai browser utama, namun beralih ke Edge berbasis Chromium memberikan saya kelengkapan dan kecepatan yang sama seperti halnya saat saya menggunakan Chrome. Bonus: sumber daya memori yang digunakan tidak serakus Google Chrome, terbukti saat saya memeriksanya di Task Manager.
Meskipun demikian, kita harus tetap skeptis. Bukan pertama kalinya Microsoft memberikan produk yang kelihatan ‘bagus di awal’, namun kemudian lama kelamaan menjadi lebih buruk dari kesan awalnya. Paul Thurrott juga mengingatkan hal ini dalam twitnya.
Not trying to single this guy out. But it is absolutely a memory hog and it has the same performance characteristics as Chrome. Day one experience is always better. It degrades over time. https://t.co/NX2xkZ1cPu
Paul Thurrott (@thurrott) April 8, 2019
Karena saya baru saja menggunakan browser ini, tentu saja kinerjanya hebat dan cepat. Kita belum tahu kalau misalnya sudah digunakan agak lama, sampah menumpuk, dan resource terpakai optimal, apakah Edge berbasis Chromium ini bakal tetap cepat, gesit dan hemat memori? Kita harus siap atas segala kemungkinan, apalagi ini baru versi Developer.
Fitur dan Kemampuan
Gylang sempat menceritakan kalau semua fitur versi preview Edge Chromium sebelumnya bisa digunakan di versi developer ini. Setelah saya coba, terbukti memang benar! Saya bisa mencoba fitur Dark Mode yang sebelumnya sudah ditanamkan pada versi preview. Ingin ikut menggunakan Dark Mode juga? Kamu bisa membaca artikel Gylang tentang menggunakan Dark Mode di Edge berbasis Chromium.
Seperti yang saya singgung sebelumnya, meskipun masih baru, fitur dari Edge berbasis Chromium ini cukup lengkap. Karena kepentingan pekerjaan, saya harus menggunakan Google Chrome untuk proyek yang saya kerjakan, dan Edge berbasis Chromium ini bisa menggantikan Chrome tanpa gangguan sama sekali! Sepertinya tool web yang saya kerjakan mengenali browser ini sebagai Chromium sehingga saya bisa lancar melakukan pekerjaan saya seperti biasanya.
Sebagai tambahan, saya bahkan bisa memanfaatkan fitur dari Chrome, mungkin karena dasar pengembangannya sama (Chromium). Saya memasang ekstensi untuk mendukung pekerjaan saya dari Chrome Web Store dan proses penginstalan berlangsung sangat lancar.
Ekstensi yang saya instal mengenali dan langsung memproses permintaan penginstalan saya dengan sangat lancar.
Pada intinya, semua yang saya lakukan di Chrome, dengan mudah juga dapat saya lakukan di Edge berbasis Chromium ini. Sementara saya bisa menyimpulkan bahwa Edge berbasis Chromium sangat prospektif untuk menjadi browser utama. Tentu saja ini adalah penilaian yang terlalu dini. Kita perlu menilai lagi nanti saat Edge berbasis Chromium sudah masuk fase matang. Akankah browser ini tetap menjadi browser yang mengesankan seperti pada teaser-nya kali ini?