Para penggemar Windows Phone/Windows 10 Mobile mungkin belum akan memaafkan Satya Nadella karena mematikan platform ini. Konsumen PC dan laptop masih rutin juga mengamuk pada CEO berkepala plontos ini karena update Windows 10 yang sering ikut juga mengantarkan banyak bug mengganggu. Namun bagaimana pun juga, fokus Nadella yang tak tergoyahkan pada Cloud dan Enterprise, ternyata berimbas positif terhadap nilai Microsoft. Beberapa hari yang lalu, perusahaan-perusahaan besar Silicon Valley mengalami penurunan nilai yang cukup dahsyat, namun Microsoft seolah tidak terganggu dengan fenomena tersebut.
Microsoft masih mengalami kenaikan sebesar 22%, sementara Apple dan Google (Alphabet) mengalami penurunan nilai yang berimbas pada market capitalization perusahaan-perusahaan tersebut.
Microsoft saat ini dilihat oleh banyak investor sebagai tempat untuk meletakkan aset yang aman selama periode ini,” jelas analis Wedbush, Daniel Ives.
Para analis menilai bahwa investor khawatir dengan melambatnya pertumbuhan pendapatan kelompok ‘FANG companies‘ (Facebook, Apple, Netflix, dan Google), klub perusahaan ‘berprospek cerah’ yang bahkan tidak menyertakan Microsoft di dalamnya, karena Microsoft dinilai sebagai perusahaan ‘membosankan’ yang selalu stagnan. Namun itu dulu. Beberapa tahun belakangan ini, Microsoft menunjukkan peningkatan yang luar biasa, terutama dari sektor Cloud yang diperah habis-habisan oleh Microsoft di bawah kepemimpinan Nadella.
Segmen cloud Microsoft, secara khusus mengalami peningkatan signifikan. Office 365 program utama di pasar untuk alat produktivitas berbasis cloud, sementara layanan Azure tetap menjadi andalan Enterprise dalam menyimpan data dan menjalankan aplikasi. Azure bahkan kini mulai mengancam dominasi AWS dari Amazon. Bisnis langganan software dan layanan Microsoft juga menunjukkan peningkatan yang cerah. Software untuk Enterprise menunjukkan peningkatan sebesar 8,3 persen pada 2019 mendatang, dan ini merupakan segmen yang paling cepat bertumbuh di era teknologi informasi saat ini menurut Gartner.
Di bawah kepemimpinan Nadella, sangat mungkin Microsoft akan menyalip Apple yang saat ini masih memegang gelar sebagai perusahaan paling berharga di dunia!
Sumber: MSPoweruser