Mungkin jika kamu mengikuti berita luar negeri kamu sudah pernah mendengar bahwa TikTok mulai dilarang di US dengan pengumuman awal yang telah diumumkan sejak beberapa minggu lalu.
Nah, pada sabtu malam kemarin, TikTok sudah tidak lagi tersedia di Amerika Serikat setelah undang undang pelarangan atau pencabutan izin yang disahkan tahun lalu mulai berlaku, bahkan aplikasi tersebut telah dihapus dari Apple App Store dan Google Play Store, tidak tersedia di Web dan pengguna yang membuka aplikasi tersebut sudah tidak lagi dapat menonton video dari platform TikTok.
Berdampak Besar Untuk Pengguna!
Perlu diketahui, penutupan ini tampaknya memiliki dampak yang mengejutkan bagi pengguna TikTok di Amerika Serikat, karena setidaknya ada TikTok dipakai oleh hampi 170 juta pengguna di AS.
Yang paling menariknya, sementara platform sosial media lain juga pernah mengalami pemadaman / outages atau banned, tidak ada jaringan sebesar TikTok yang ditutup begitu saja tanpa ada indikasi apakah akan kembali online kembali.
Nah terkait hal tersebut, undang-undang pelarangan atau divestasi yang mulai berlaku pada hari Minggu ini, secara efektif melarang TikTok kecuali ByteDance menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan tersebut. Namun, ByteDance tidak menunjukkan tanda-tanda akan bersedia menjual, bahkan saat tenggat waktu semakin dekat. Sebaliknya, TikTok menggugat AS atas undang-undang tersebut, dan akhirnya kalah dalam kasus Mahkamah Agung minggu lalu.
Banyak Pengguna Protes dan Beralih ke Rednote
Nah tentunya banyak pengguna Amerika Serikat yang protes akan penutupan ini karena banyak diantaranya yang juga menjadi pengguna aktif sosial media ini, tidak sedikit pula yang memang mendapatkan penghasilan dari platform ini.
Dari sekian banyaknya pengguna tersebut, banyak yang bahkan protes secara terang terangan dengan mendownload langsung sosial media Rednote dan mulai menyuarakan “TikTok Refugees” disosial media China ini.
RedNote atau Xiaohongshu (dalam bahasa China yang berarti ‘buku merah keci;) telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple di AS sejak Selasa minggu lalu. Menurut analisis oleh Sensor Tower, sebuah firma market intelligence, menunjukkan unduhan platform tersebut di AS telah meningkat 200% dari tahun ke tahun dan mengalami peningkatan 194% sejak minggu lalu.
Bahkan QR Code Generator, sebuah perusahaan yang menyediakan statistik tren online, mengatakan ada peningkatan 4.900% dalam penelusuran di Google untuk Xiaohongshu di AS pada hari Senin saja.
Secara umum, bahkan RedNote ini berbahasa Mandarin, namun karena pengguna Amerika yang mungkin sudah kesal dengan keputusan pemerintahan dengan alasan ‘keamanan data pengguna dari perusahaan china’, malah pengguna AS sendiri yang kini memilih secara sukarela dengan mendownload dan menggunakan sosial media China secara langsung.
Nah jadi, jika kamu mengikuti akun TikTok orang Amerika, mungkin beberapa diantaranya sudah menyampaikan perpisahan dan protes terkait banned ini, dan hingga saat ini tidak ada kejelasan apakah TikTok akan kembali dibuka di AS atau akan memang ditutup selamanya disana.
Alasan TikTok di Banned?
Terkait hal tersebut, pemerintah Amerika terlihat skeptis dan khawatir bahwa data pengguna tersebut bisa digunakan untuk pengawasan atau tujuan yang merugikan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab, apalagi ByteDance sendiri adalah perusahaan yang bermarkas di China yang kita tahu China dan Amerika Serikat cukup kurang baik dalam hal perdagangan dan bahkan militer.
Dengan alasan keamanan data pengguna, tentu pemerintah harus menutup paksa TikTok setelah pemerintah gagal bernegosiasi dengan ByteDance terkait penjualan sahamnya, dan jelas pemerintah akan merekomendasikan pengguna untuk beralih menggunakan sosial media Instagram, Facebook dan Youtube yang bermarkas di Amerika Serikat itu sendiri.
Bagaimana menurutmu? coba komen dibawah, kamu berada di tim pemerintah AS atau TikTok sih? coba komen dibawah ya.
Referensi : The Verge, CBSNews