Saya mungkin agak telat untuk mengabarkan ini. Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 29 Maret 2018, Microsoft mengumumkan reorganisasi, dan kesempatan ini ‘dimanfaatkan’ oleh Terry Myerson, Kepala divisi Windows yang sudah 21 tahun mengabdi di Microsoft, untuk mengucapkan selamat tinggal.
Terry Myerson selama 5 tahun belakangan ini mengepalai divisi yang terdiri atas 17.000 engineer yang bertugas untuk mengembangkan dan meluncurkan Windows 10 (konon kini sudah digunakan oleh 700 juta pengguna aktif). Tentu saja banyak suka duka yang dialaminya selama berada di Microsoft. Curahan hati Myerson diungkapkan dalam sebuah posting sentimental di halaman LinkedIn miliknya.
Setelah reorganisasi yang diumumkan oleh CEO Satya Nadella, Microsoft menyatukan unit Artificial Intelligence dan komponen core Windows OS. Tim Windows OS kini dikepalai oleh Scott Guthrie, yang juga mengepalai platform cloud Microsoft, Azure. Sedang tim AI dikepalai oleh Harry Shum.
Microsoft juga membuat divisi terpisah yang disebut Experiences & Devices. Divisi ini akan bertanggung jawab ‘merawat’ konsumen yang menggunakan layanan dan produk Microsoft. Ini mencakup semua laptop pihak ketiga yang menggunakan OS Windows, Office 365, dan juga perangkat Surface. Rajesh Jha, yang sebelumnya adalah eksekutif Office kini mengepalai tim baru ini.
Panos Panay, kepala Surface, kini diserahi jabatan sebagai Chief Product Officer. Tanggung jawab Panay kini semakin luas karena selain Surface, dia juga harus menangani HoloLens.
Joe Belfiore tetap menangani tim Windows, baik PC maupun perangkat lain, namun semakin banyak tanggung jawab yang diembannya, karena Joe kini juga harus menangani berbagai acara Microsoft seperti konferensi developer Build yang akan berlangsung bulan Mei mendatang. Sementara itu, Unit Xbox tidak mengalami perubahan berarti dan tetap dipimpin oleh Phil Spencer.
Meskipun terjadi perubahan besar-besaran, CEO Satya Nadella mengklaim bahwa “masa depan Windows sangat cerah”. Dalam sebuah memo bagi karyawannya, Nadella kelihatannya memfokuskan perusahaan pada Windows, Azure, dan perangkat IoT yang kesemuanya berintegrasi dengan artificial intelligence.
Para blogger teknologi meyakini bahwa perubahan ini merupakan pertanda bahwa Windows kini akan bergantung pada AI dan bisnis cloud di masa mendatang. Microsoft semakin mengkapitalisasi cloud, layanan enterprise, dan AI.