Lumia Camera memiliki banyak sekali fitur untuk mengontrol pengaturan manual secara langsung layaknya software kamera profesional. Sadar atau tidak, Lumia Camera memiliki pengaturan ISO dan Shutter Speed. Nah pada tulisan kali ini, kita akan belajar mengenal lebih dalam tentang ISO dan Shutter Speed. Kemungkinan tulisan ini akan panjang, maka saya memutuskan untuk membaginya menjadi dua bagian, part 1 dan part 2.
Sebelum lanjut, perlu diketahui bahwa tulisan saya ini hanya membahas fitur ISO dan Shutter Speed pada kamera smartphone Lumia secara sederhana agar lebih mudah dipahami. Untuk pengguna smartphone non-Lumia yang ingin mempraktekkannya, boleh boleh saja dan harap menyesuaikan diri sesuai dengan software kameranya masing-masing. Lalu untuk kamu pengguna kamera profesional yang ingin mendapatkan referensi tentang ISO dan Shutter Speed dari tulisan ini, sah sah saja membaca tulisan ini hehee.., namun mungkin pembahasannya akan sedikit berbeda karena kamera profesional tentu lebih kompleks dan lebih powerful.
Tenang dan santai saja, tulisan ini juga tidak akan membuat kamu jadi fotografer profesional. Namun setidaknya, kita bisa belajar sedikit ilmu bagaimana menggunakan fitur yang sudah ada pada Lumia Camera. Percuma dong, sudah disediakan fiturnya tapi nggak bisa pakainya…. :D
Apa itu ISO?
Dalam Lumia Camera, ISO diartikan sensitivitas. Secara teori, ISO adalah ukuran tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi setting ISO pada kamera maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya. ISO biasanya diukur berdasarkan besaran bilangan seperti ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, dan sebagainya. Semakin tinggi ISO, maka gambar akan semakin terang, namun berisiko menghasilkan bintik-bintik pada gambar. Semakin rendah ISO, maka gambar akan semakin gelap namun lebih sedikit menghasilkan bintik-bintik pada gambar sehingga gambar terlihat lebih halus. Penggunaan ISO biasanya dimanfaatkan dalam teknik fotografi low light.
Apa itu Shutter Speed?
Shutter Speed atau kecepatan rana adalah rentang waktu saat shutter di kamera anda terbuka. Secara lebih mudah, shutter speed berarti waktu dimana sensor kita melihat subyek yang akan kita foto. Satuannya adalah detik (second). Semakin kecil angkanya, berarti shutter speed semakin cepat. Sebaliknya, semakin tinggu angkanya berarti shutter speed semakin lambat. Shutter speed biasanya dimanfaatkan untuk teknik fotografi bulb dan panning. Shutter speed bisa juga dikombinasikan dengan ISO untuk teknik fotografi low light.
Mengapa ISO dan Shutter Speed dikombinasikan?
Sebenarnya dalam dunia fotografi profesional, masih ada satu lagi elemen yang menjadikannya sebagai kunci dasar dunia fotografi. Elemen itu adalah Aperture/Diafragma. Kombinasi Aperture, ISO, dan Shutter Speed sering disebut dengan segitiga emas atau segitiga exposure. Jadi seorang fotografer profesional harus menguasai dasar-dasar segitiga ini. Namun karena Aperture pada smartphone tidak bisa diotak-atik, pembahasan ini hanya mencakup ISO dan Shutter Speed saja.
Kamu pasti sudah pernah dengar beberapa teknik fotografi seperti low light, bulb, panning dan sebagainya kan? Kalau belum, bisa kok dicek di google, cari gambarnya. Teknik-teknik tersebut juga memanfaatkan segitiga emas fotografi. Dengan memahaminya, kita juga sebenarnya bisa membuat foto bulb, panning, low light hanya bermodal perangkat Lumia dan software Lumia Camera. Kalau bisa sih saya juga ingin menulis beberapa tulisan tentang fotografi bulb, low light, dan panning dengan memanfaatkan ISO dan Shutter Speed di Lumia Camera. Sembari saya mencari bahan dan objeknya buat tulisan ini wkwkwk…., kita belajar dulu aja dasar dasarnya tentang ISO dan Shutter Speed.
ISO
Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, ISO merupakan sensitivitas kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi, maka gambar akan semakin terang. Sebaliknya, semakin rendah maka gambar akan semakin gelap.
Kita akan melakukan praktik dan latihan sederhana dengan menggunakan ISO. Modal saya hanya Lumia 620 dan software Lumia Camera. Saya memilih tempat di salah satu ruangan di rumah saya yang tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. Kita akan ambil banyak gambar dalam latihan ini. Jadi pastikan memori kamu cukup ya.
Buka Lumia Camera. Biarkanlah dulu semua pengaturan pada mode auto. Lalu ambil gambarnya.
Lalu buka/tekan pengaturan ISO atau Sensitivity. Coba ubah ke ISO 100. Pastikan pengaturan lain seperti shutter speed dan brightness tetap auto. Ambil gambarnya.
Naikkan angkanya ke 200. Lalu ambil gambarnya.
Naikkan lagi ke angka 400. Lalu ambil gambarnya.
Naikkan lagi ke angka 800. Lalu ambil gambarnya.
Kalau mau sampai dinaikkan sampai 3200 atau lebih, silakan. Jangan lupa, ambil gambarnya.
Nah, sekarang bandingkan semua gambarnya. Apakah hasilnya sesuai dengan teori, di mana jika ISO rendah akan menghasilkan gambar yang lebih gelap dan jika ISO tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih terang?
Pasti jika dibandingkan, hasilnya hampir sama atau mungkin sama persis dengan hasil pada mode Auto. Hasilnya dari kamera saya hampir semuanya seperti ini, baik Auto maupun ISO 100, 200, 400, dan 800.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Secara teori, ISO rendah akan menghasilkan gambar gelap dan ISO tinggi akan menghasilkan gambar terang. Mengapa teori itu tidak berlaku? Apakah semua ini adalah kebohongan belaka? Apakah itu hanya sebuah teori? Apakah ada konspirasi diantara semua ini?
Sebelum menjawabnya, Buka lagi Lumia Cameranya lalu geser lagi ISO ke mode Auto. Pastikan semuanya masih Auto. Arahkan pada objek tertentu (Misalnya foto saya menghadap ke objek lemari). Lihatlah semua pengaturan dalam kondisi Auto.
Berikutnya, geser ISO ke angka 100. Tanpa mengambil gambarnya, coba lihat pengaturan shutter speed. Tanpa sepengetahuanmu, angkanya akan berubah. Saat kamu arahkan kamera ke objek lain dan tetap mempertahankan ISO 100, shutter speed akan berubah lagi angkanya. Angka – angka itu berubah secara dinamis. Geser ISO ke 200, 400, dan seterusnya. Angka akan berubah dengan jarak yang lebih besar. Sekarang pertanyaannya, mengapa angka-angka itu selalu berubah?
Jawabannya karena kita belum mengunci shutter speed tersebut. Software Lumia Camera cukup cerdas untuk menentukan hasil terbaik sebuah gambar. Bila ISO nya 100, maka akan mengatur shutter speed tertentu agar hasilnya tidak terlalu gelap atau terlalu terang. Contohnya pada gambar screenshot saya di atas, saat ISO 100 maka shutter speednya akan berubah menjadi 1/4 detik, ISO 200 akan berubah menjadi 1/7 detik, ISO 400 berubah menjadi 1/14 detik, ISO 800 menjadi 1/29 detik. Semakin tinggi ISO, semakin rendah angka shutter speed.
Otomatis, hasilnya hampir sama atau mungkin sama persis dengan ISO Auto. Tidak ada perubahan, karena kamera akan mencari pengaturan terbaik untuk gambar yang terbaik. Namun hasil terbaik dari pengaturan otomatis belum tentu menghasilkan gambar yang kita inginkan. Nah, bagaimana biar bisa menerapkan ISO sesuai teori yang sudah disebutkan sebelumnya? Jawabannya adalah dengan mengunci shutter speed. Dengan mengunci shutter speed, maka angkanya tidak akan berubah.
Sekarang, mari kita coba untuk mengunci shutter di angka tertentu. Angkanya bebas tetapi untuk sekarang ini jangan ambil angka yang terlalu rendah, saya ambil contoh 0,3s seperti gambar di bawah ini. ISO diatur ke 100. Setelah diatur ke ISO 100. Ambil gambarnya.Sekarang kita naikkan ISO ke 200. Lihatlah, shutter speed sekarang akan tetap di angka 0,3 karena angkanya sudah dikunci. Ambil gambarnya. Naikkan ISO ke 400 dan 800. Shutter speed akan tetap di 0,3s. Ambil gambarnya.
Ini hasilnya saat saya menggunakan ISO 100.
Ini hasilnya saat saya menggunakan ISO 200
Ini hasilnya saat saya menggunakan ISO 400
Ini hasilnya saat saya menggunakan ISO 800
Sekarang sudah terbukti kan, bila ISO rendah akan menghasilkan gambar yang lebih gelap sedangkan ISO tinggi akan menghasilkan gambar yang terang? Terbukti tidak ada konspirasi di sini wkwkwk….
Contoh kombinasi ISO dan shutter speed di atas mungkin masih sangat sederhana yang hanya berfungsi pengatur gambar agar lebih gelap atau lebih terang. Mungkin beberapa pembaca berfikir, untuk membuat gambar lebih terang atau lebih gelap kan bisa dengan pengaturan brightness secara langsung yang sudah ada di Lumia Camera kan? Kedua perbandingan cara ini (ISO + Shutter Speed vs Brightness setting) mungkin bisa dianalogikan seperti membandingkan motor matic dengan motor berkopling manual. Semua tergantung selera, namun untuk berbagai kemungkinan yang lebih banyak, tentu pengaturan manual (ISO + Shutter speed) akan menciptakan hasil yang lebih powerful.
Ingat juga, ini baru dasar yang sangat dasar banget. Bila kalian seorang fotografer profesional, pasti kalian tahu bahwa kombinasi ISO + Shutter Speed bukan cuma untuk membuat foto menjadi lebih terang atau lebih gelap. Namun bisa juga digunakan untuk teknik fotografi lain seperti bulb, panning, dan low light. Ingat juga bahwa ini adalah fotografi mobile. Jadi, segala keterbatasan tetap ada. Namun apa salahnya memaksimalkan apa yang ada. Benar kan?
Oke, bila pembahasan Part 1 ini lebih membahas ISO, pembahasan selanjutnya di Part 2 akan lebih ke penggunaan Shutter Speed. So, stay tuned ya :D