Tidak ada yang meragukan bahwa WhatsApp kini telah menjadi salah satu aplikasi messenger terpopuler di Indonesia. Bahkan fitur dan popularitasnya bisa jadi sudah melebihi BBM yang dulu sempat menjadi primadona dalam jangka waktu lama.
WhatsApp yang kini menjadi milik Facebook menyatakan bahwa dalam beberapa tahun kedepan aplikasi ini bakal mulai diuangkan. Namun mereka menegaskan bahwa metode menguangkannya adalah subscription dan bukan iklan. Ini artinya di WhatsApp tidak akan disisipi iklan seperti yang muncul di Line ataupun BBM.
Pengguna nantinya bisa menikmati WhatsApp secara gratis selama 1 tahun dan setelah itu diharuskan membayar $1 setiap tahunnya.
Namun WhatsApp menyatakan bahwa hal itu tidak akan diberlakukan di negara berkembang. Sebagai salah satu bagian dari negara berkembang, ini artinya WhatsApp juga bakal tetap gratis di Indonesia.
Sudah gratis..tidak ada iklannya, kurang apa lagi coba? :D
Kebijakan ini dilakukan WhatsApp karena menyadari bahwa di negara berkembang masyarakatnya masih sulit memperoleh akses ke kartu kredit, dan di Indonesia hal itu memang benar adanya.
Untuk itu di negara berkembang seperti Indonesia, WhatsApp akan bekerja sama dengan Operator Telekomunikasi. Kemungkinan nantinya Operator bakal diwajibkan membayar sejumlah biaya untuk setiap volume data yang digunakan pengguna saat berkomunikasi lewat WhatsApp.
Hal ini sangat masuk akal mengingat makin banyak pengguna yang berlangganan internet serta membeli kuota data untuk berkomunikasi lewat WhatsApp, dan bukan hal yang aneh jika WhatsApp turut meminta bagian dari profit Operator demi kelangsung maintenance aplikasi yang dia gratiskan.
