Pada bulan Februari lalu, Lenovo ketahuan menginstall software Superfish yang dikategorikan sebagai adware secara otomatis di device kamu, aplikasi berbahaya memungkinkan mencuri data pribadi kamu. (Baca: Lenovo Sengaja Menginstall Adware di Laptop Pengguna untuk Menampilkan Iklan)
Hari ini, aplikasi yang disebut sebagai Lenovo Service Engine ternyata juga dikategorikan software berbaya. Ditemukan pertama kali oleh user forum Ars Technica, service ini secara otomatis mendownload dan menginstall software optimization. Gunanya untuk meningkatkan system firmware dan driver, dan membantu PC berjalan secara lancar.
Kedengarannya memang tidak membahayakan, tapi ada bagian yang meresahkan: telah ditemukan bahwa Lenovo Service Engine tidak akan hilang walaupun kamu melakukan clean install. Jika system berjalan pada Windows 7 atau Windows 8, laptop BIOS akan mencari autochk.exe dan akan diperiksa apakah itu buatan Microsoft atau Lenovo. Kemudian sustem akan menggantikan file ini setiap booting. Selain itu, LSE ternyata juga mengumpulkan data dari user dan mengirimkannya ke server Lenovo, digunakan untuk keuntungan perusahaan.
Permasalahannya adalah Lenovo membela diri, mengatakan bahwa tidak ada informasi pengumpulan data dari user yang diperoleh dari software tersebut. Selain itu, perusahaan juga sudah mengaku memperbaiki masalah ini dan menghapus rootkit. Sedangkan patch harus di download sendiri secara manual oleh user, tidak dibagikan secara otomatis.
Kamu bisa memeriksa link ini, berisi seri Laptop Lenovo yang menjalankan LSE.
Lenovo juga mengatakan bahwa semua device yang dibuat pada dari bulan Juni dan seterusnya memiliki BIOS yang aman. Mereka juga mengatakan kalau sudah tidak menginstall LSE pada PC mereka.
Apakah laptop Lenovo kamu termasuk yang menjalankan LSE??
via Ars Technica
