Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable, Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Beberapa bulan terakhir kita mencoba experience di dua device hybrid 2-in-1 yang berbeda, yaitu Convertible dan Detachable.

Meskipun keduanya bisa berubah experience dari PC menjadi tablet, tetapi secara desain dan nature sangatlah berbeda.

Hybrid Convertible layarnya bisa diputar 360 derajat hingga menyerupai tablet (namun dengan keyboard yang masih menyatu), sedangkan Hybrid Detachable benar-benar sudah bisa dilepas antara layar dan keyboardnya, menjadikan dia bisa menjadi full laptop dan full tablet sekaligus.

Lalu mana yang lebih enak untuk dipilih, Hybrid Convertible ataukah Hybrid Detachable?

Disini kita akan mencoba mengulas sesuai dengan experience yang kita rasakan dalam beberapa bulan terakhir.

NB: Hybrid Convertible yang kita gunakan adalah Asus Transformer Book Flip TP500L, sedangkan Hybrid Detachable yang kita gunakan adalah Axioo WinDroid 9G. Sedikit timpang memang dari segi spesifikasi, tetapi kita akan berfokus kepada experience convertible vs detachable dibandingkan membahas seputar perang specs keduanya.

 

Kepraktisan

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Dari segi kepraktisan, Hybrid Detachable lebih praktis dan enak digunakan. Ketika kita ingin menggunakan tablet, tinggal lepas saja keyboardnya. Begitu juga ketika ingin menggunakan laptop, tinggal tancepin lagi keyboardnya. Saat dalam bentuk tablet Hybrid Detachable ini lebih ringan dan enak digunakan.

Hal ini berbeda dengan Hybrid Convertible yang cukup berat dan tebal saat dijadikan tablet karena keyboard masih tertancap dan hanya disembunyikan di bagian belakang layar saja.

Untuk mengubah mode juga sedikit ribet karena kamu harus memutar-mutar layar, yang tentu saja lebih sulit daripada hanya sekedar mencabutnya saja.

 

Kemudahan

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Hampir sama dengan poin di kepraktisan, mencabut layar lebih mudah daripada memutar layar, dan memasangnya kembali juga lebih mudah daripada harus memutarnya kembali.

Mengangkat hybrid convertible dalam mode tablet juga bukan perkara mudah karena cukup berat, berbeda dengan hybrid detachable yang lebih mudah diangkat dan dibawa kemana-mana karena benar-benar menjadi tablet ketika keyboardnya dilepas.

 

Mobilitas

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Tentu saja untuk urusan mobilitas Hybrid Detachable lebih fleksibel dibandingkan convertible. Bahkan jika kamu hanya membutuhkan tabletnya saja, kamu bisa meninggalkan keyboardnya di rumah dan hanya membawa layarnya saja.

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

 

Power

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Untuk masalah power sebenarnya lebih tergantung kepada spesifikasi dari hybrid tersebut. Dan karena kita menggunakan dua hybrid dengan spesifikasi yang jauh berbeda, kita tidak bisa membandingkan power keduanya secara langsung.

Tetapi dengan harga yang sama, idealnya kamu bakal mendapati spesifikasi Hybrid Convertible yang lebih powerful.

Selain itu varian hybrid convertible dengan specs powerful juga lebih mudah ditemui dibandingkan hybrid detachable yang mayoritas berspesifikasi minim hingga pas-pasan (kecuali Surface Pro dan Surface Book Series)

 

Keawetan

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Dari segi keawetan, Hybrid Convertible masih lebih awet dibandingkan Hybrid Detachable (at least dengan perbandingan device yang kita gunakan).

Seringnya keyboard dipasang dan dilepas membuat pin konektor magnetik hybrid 2-in-1 seperti aus dan longgar. Hasilnya sesekali deteksi keyboard jadi terputus-putus jika device kena getaran, saat mengetik misalnya. Masalah ini sangat mengganggu dan bikin frustasi.

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Hal ini berbeda dengan convertibel dimana layar dan keyboard terus terhubung. Meskipun ada resiko kabel konektor rusak karena seringnya layar diputar-putar, tetapi resiko keyboard terputus-putus saat digunakan dalam mode laptop sangatlah minim.

 

Jadi mana yang sebaiknya dipilih?

Hybrid 2-in1: Convertible vs Detachable

Semua tergantung dari kebutuhan kamu masing-masing. Jika kamu lebih mengutamakan mobilitas, kemudahan, kepraktisan, maka Hybrid Detachable lebih cocok untuk kamu miliki.

Tetapi jika kamu lebih mengedepankan harga, keawetan, serta power dan spesifikasi, maka Hybrid Convertible lebih cocok untuk kamu miliki.

Dan tentu saja jika budget kamu melimpah, kamu bisa memilih Surface Book yang selain bisa menjadi Hybrid Convertible, juga bisa menjadi Hybrid Detachable. Spesifikasinya juga tidak diragukan lagi..super high end untuk ukuran hybrid saat ini. Harganya..?? Siapkan saja sekitar 45 juta rupiah untuk specs yang paling powerful, plus pajak karena secara official device ini belum hadir di Indonesia.

Bagaimana dengan kamu, hybrid mana yang lebih kamu sukai..convertible ataukah detachable?

Bagikan pilihan kamu disini

Febian

Productivity addict. Geek by nature. Platform Agnostic.

Post navigation