Ancaman terbesar dari ransomware adalah rusaknya data karena enkripsi. Jika belum ada decryptor tool nya, maka hanya ada 3 hal yang bisa kamu lakukan saat PC terinfeksi oleh ransomware:
- Bayar tebusan — ini sangat tidak disarankan, karena tidak ada jaminan juga sang pembuat ransomware akan bertanggung jawab dan memberikan key decryptor setelah kamu membayarya. Contohnya saja di NotPetya (Petya 2017), dimana email sang pembuat ransomware tidak aktif, dan personal key yang diberikan merupakan fake yang berupa karakter random.
- Pasrah — merelakan data-data yang rusak karena terenkripsi dihapus, diformat habis, untuk kemudian install ulang Windows.
- Sabar — membiarkan data-data tetap terenkripsi, sambil menunggu dan berharap suatu saat ada decryptor tool yang dirilis oleh perusahaan antivirus / security researcher.
Dengan semakin maraknya serangan ransomware di Windows, Microsoft akhirnya menanamkan sebuah fitur baru, yang nantinya bakal bisa membuat data kamu aman dari ransomware. Fitur ini bernama Comtrolled Folder Access dan langsung tertanam di dalam Windows Defender Security Center.
Apa itu Fitur Controlled Folder Access
Ini adalah fitur baru di Windows 10 yang bakal dirilis di Fall Creators Update untuk mencegah data kamu diubah tanpa ijin oleh aplikasi apapun, termasuk malware dan threat seperti ransomware.
Bagaimana Cara kerja Controlled Folder Access
Di Windows Defender Security Center, nantinya kamu bisa mengaktifkan fitur ini, lalu memasukkan folder apa saja yang ingin kamu proteksi. Kamu bisa memasukkan folder yang berisi data-data penting seperti data kerjaan, kuliah, foto-foto penting, dan sebagainya.
Windows kemudian akan terus memonitor perubahan yang terjadi di setiap data dalam folder tersebut. Jika ada aplikasi, malware, seperti ransomware misalnya, ingin mengubah file tersebut, maka an otomatis diblacklist oleh fitur ini. Kamu kemudian akan mendapatkan notifikasi pemberitahuan.
Tidak hanya memasukkan daftar folder yang ingin diproteksi, kamu juga bisa memasukkan daftar aplikasi apa saja yang kamu beri akses untuk melakukan perubahan.
Kamu bisa menambahkan folder apapun yang kamu inginkan, tetapi tidak bisa menghilangkan folder yang sudah diproteksi secara default, meliputi Documents, Pictures, Movies, dan Desktop.
Dengan adanya fitur baru ini, data dan dokumen penting kamu di Windows 10 bakal jauh lebih aman, termasuk dari serangan ransomware yang baik dari sisi jumlah dan keganasannya terus saja meningkat dari waktu ke waktu.
Fitur ini sudah bisa kamu coba di Windows 10 Insider build 16232 yang dirilis beberapa waktu lalu. Bagi kamu pengguna Windows non-insider, fitur ini bisa kamu nikmati di update mayor Windows 10 selanjutnya: Windows 10 Fall Creators Update.