Mungkin Sekarang Waktu yang Tepat Buat Kamu Pindah dari Mac ke PC

Saya terilhami untuk membuat artikel ini setelah musibah kecil yang menimpa teman kita, pemilik Winpoin dan Poin Asia.

Febian menceritakan bahwa dia kesetrum saat menggunakan Macbook dengan posisi charger tertancap dan ada petir menyambar. Sengatan listrik yang cukup besar. Untunglah teman kita ini dalam kondisi sehat dan prima serta tampan, sehingga mampu menahan sengatan rayuan mantan, apalagi sekedar listrik dari laptop. Namun kecelakaan kecil ini menjadikan saya berpikir. Ada beberapa hal negatif yang amat jarang dibahas oleh pengguna Macbook karena dianggap remeh temeh, salah satu di antaranya Macbook sering nyetrum saat kamu menggunakannya dalam kondisi tertancap charger. Ini merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari karena tubuh Macbook yang dibalut logam secara menyeluruh. Bahkan saya sendiri saat tangan basah saja sering merasakan sengatan listrik kecil waktu memegang Macbook yang dalam keadaan menyala, meskipun saat itu tidak tertancap charger. Selain itu tahun lalu mungkin adalah tahun terburuk untuk MacOS dalam hal keamanan karena berkali-kali terekspos cara membobol perangkat mahal ini dengan sangat mudah akibat bug di MacOS. Untuk teman-teman yang juga mulai tidak nyaman dengan Macbook, karena satu dan lain hal,  mungkin ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan laptop Windows atau yang umum kita sebut PC?

 

Windows 10 Semakin Matang

Microsoft menunjukkan dukungan yang luar biasa terhadap Windows 10, bahkan satu demi satu menghadirkan keunggulan Mac di Windows 10, seperti misalnya fitur mirip spotlight yang direncanakan hadir di Spring Creators Update mendatang. Di samping itu, makin banyak fitur produktif dan juga kestabilan yang dijanjikan oleh OS ini. Pengalaman menggunakan Windows 10 sudah tidak seperti awal-awal OS ini dirilis dulu, yang sangat boros resource dan terlalu banyak pantauan dari Microsoft. Dari pengalaman saya, OS ini semakin stabil, dan semoga pada update mendatang Microsoft bersedia berfokus pada kestabilan, terutama pada produk-produknya seperti Microsoft Edge yang sebetulnya potensial jika bisa lebih stabil, bukan hanya cepat.

 

Integrasi Teknologi GPU Memungkinkan PC Mengejar Kemampuan Mac di Multimedia

via ArsTechnica

Tidak dapat dipungkiri bahwa kekuatan Macbook adalah di manajemen RAM yang mengerikan serta kestabilan yang menyamankan kreator multimedia. Namun dukungan GPU yang dahsyat pada mesin-mesin Windows, yang secara unik difokuskan pada gaming experience, ternyata juga membawa dampak positif ke multimedia. Mesin-mesin Windows high end kini dipandang lebih kapabel untuk mengolah multimedia dibandingkan dengan Mac. Blogger teknologi dan videografer (pekerjaan yang makin populer seiring dengan perkembangan YouTube dan Facebook Live) kini banyak yang lebih menyukai mesin Windows high end yang dapat ‘melakukan tugas lebih banyak’ dibandingkan Macbook. Tentu saja ini pengecualian bagi mereka yang telah ‘berinvestasi’ sangat besar pada ekosistem Apple yang menyertai Macbook, semisal Final Cut Pro.

Apalagi Microsoft sendiri rajin merilis hardware yang semakin kapabel untuk kepentingan multimedia ini. Dengan harga yang sama dengan Macbook, maka hampir dapat dipastikan kamu akan memperoleh mesin dengan spek yang lebih tinggi, dan mungkin dengan daya tarik unik berbeda. Dengan OS yang semakin matang, maka ini merupakan kelebihan bagi PC.

Sementara itu, dari perspektif Apple, perlu dimaklumi bahwa mereka lebih berfokus pada produk yang menguntungkan: iOS. Sehingga MacOS banyak kedodoran akhir-akhir ini.

 

Pilihan perangkat pihak ketiga yang melimpah

Kamu merasa bahwa produk Microsoft buruk? Aneh? Tidak reliabel? Kurang siraman cinta? Sangat banyak produk pihak ketiga yang menggunakan OS Windows 10! Berbeda dengan hubungan antara Google dan OEM (yang mana Android juga besar karena pihak ketiga), Microsoft memberikan dukungan langsung pada laptop-laptop produksi pihak ketiga. Kamu akan mendapatkan update OS nyaris serentak, bukan bergantung pada OEM. Ini sekaligus memudahkan perangkat lama juga mendapatkan update terbaru selama speknya masih memadai dan hardware-nya didukung oleh Microsoft.

Ini menjadikan banyak OEM seperti Dell, HP, Asus, Lenovo, bahkan OEM lokal seperti Zyrex, Axioo, dan Xenom memiliki penggemar-penggemar yang mencintai produk-produk mereka. Jadi kalau kamu merasa memiliki ‘ikatan batin’ dan mendapatkan ‘inspirasi’ dari OEM favorit kamu, tidak perlu ragu menggunakan produknya.

 

Gaming: Nilai Plus Windows

Saya sempat menyinggung dukungan GPU yang unik pada Windows, memungkinkan pengguna Windows menikmati pengalaman gaming yang optimal. Ini adalah kelebihan yang memang bukan merupakan fokus Mac, jadi jangan heran jika Apple memutuskan untuk tidak jor-joran di bidang ini. Apakah Mac tidak bisa digunakan untuk bermain game? Bisa. Akan tetapi karena sistem GPU yang berbeda, kamu tidak akan merasakan pemrosesan seperti di Windows yang memungkinkan pengguna menikmati pengalaman gaming yang luar biasa – Sekaligus dukungan OEM yang melimpah dalam hal bermain game (termasuk dari perusahaan game sendiri).

 

Lebih Hemat?

Saya sering mengatakan bahwa memang tidak adil membandingkan laptop Windows low end di kisaran 3 juta dengan Macbook seharga belasan juta, bahkan puluhan juta. Gap performa dan build quality tentu saja menganga sangat lebar. Namun perangkat Windows memiliki perwakilan di berbagai rentang harga! Ini memungkinkan kamu memilih perangkat secara bijak sesuai dengan kebutuhan. Kalau kamu seorang tukang ketik seperti saya, yang tidak membutuhkan pemrosesan multimedia super cemerlang yang dimiliki Mac, tentu saja tidak ada urgensi untuk memiliki produk Apple ini.

Dengan memilih secara bijak, kamu dapat memperoleh perangkat yang pas dan mengalokasikan anggaran kamu untuk hal lain yang lebih prospektif, misalnya memelihara pacar yang cantik dan imut-imut?

Apakah tingkat kepuasan perangkat murah ini buruk? Hooo.. Jangan salah! Sering saya membaca komentar dari teman-teman pembaca Winpoin yang menggunakan perangkat low end, namun merasa puas karena sudah sangat memenuhi kebutuhannya – Dan mereka juga tidak ada desakan untuk memiliki perangkat high end. Menurut saya, ini adalah kebijaksanaan.

 

Lalu, apakah sekarang saat yang tepat untuk beralih ke Windows?

Macbook adalah perangkat yang menakjubkan, dan jika kamu memiliki kebutuhan spesifik yang melibatkannya, maka ini susah untuk ditinggalkan. Tapi jika kamu adalah pengguna umum yang tidak begitu memerlukan kemampuan spesial Macbook di multimedia, maka pikirkanlah kesehatan fisikmu (jika kesetrum) dan dompetmu (jika harus mengganti komponen Macbook yang harganya sama dengan laptop Windows low end) sebelum memutuskan berinvestasi lebih jauh. Apalagi ini adalah era di mana kita dihargai dari karya, lebih dari sekedar tampilan kita di Starbucks dengan logo buah-buahan menyala.

Punya pendapat lain? Diskusikan pemikiran kamu di kolom komentar!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation