Arah Perkembangan Teknologi Keyboard dari CES 2018

Untuk segelintir Enthusiast, CES 2018 merupakan ajang untuk melihat dan memperkirakan perkembangan teknologi keyboard. Periferal komputer ini dianggap bukan saja jendela pertama untuk berinteraksi dengan perangkat komputer, akan tetapi juga merupakan suatu identitas yang tidak tergantikan untuk melengkapi komputer. Khusus untuk kamu yang juga menggemari keyboard, saya rangkumkan beberapa berita seputar teknologi keyboard yang dirilis di CES 2018 yang baru saja selesai.

 

Corsair merilis K63 Wireless

via Finder

Corsair sebagai salah satu perusahaan terkemuka produsen komponen komputer, merilis sebuah keyboard mekanik wireless di ajang CES 2018 kali ini. Keyboard bertipe 10-keyless ini menggunakan switch Cherry MX Red dengan modul Bluetooth 2.4Ghz yang diklaim sangat cepat dan terhubung mulus dengan perangkat PC. Baterainya dapat diisi ulang dengan sistem charging, dan sekali pengisian diklaim oleh Corsair dapat bertahan hingga 15 jam. Oke, angka ini terus terang tidak membuat saya antusias, karena beberapa keyboard Bluetooth mekanik seperti Lofree, memiliki waktu nyala yang lebih panjang, meskipun memang tidak dispesifikkan untuk gaming. Salah satu kelemahannya lagi, keyboard ini tidak memiliki LED RGB, melainkan hanya satu warna LED saja.

Oya, mungkin salah satu teknologi yang menarik dari perangkat Corsair K63 ini adalah, karena perangkat keyboard ini menggunakan enkripsi 128-bit AES yang memungkinkan kamu lebih aman, mengingat keyboard wireless biasanya adalah jendela yang memudahkan orang lain meretas data milik kita.

 

Dell XPS 15 2018 Menggunakan Keyboard ‘Maglev’

via Asianage

Dell merilis XPS 15 dengan processor Intel terbaru, GTX 1050, dan juga ide baru yang unik: laptop ini dapat diubah menjadi tablet dengan melipatnya 360 derajat! Tentu saja bukannya ini tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Hanya saja orang beranggapan dengan ukuran layar 15 inci, maka terlalu besar untuk memegangnya sebagai sebuah tablet.

Tapi bukan hal-hal yang saya sebut di atas saja yang menjadikan XPS 15 2018 ini menarik. Perangkat 2-in-1 ini menggunakan teknologi keyboard baru yang disebut Maglev. Nama tersebut mengisyaratkan inspirasi teknologinya: kereta Maglev di Tiongkok. Tombol pada keyboard tersebut seakan terpasang rapat, tapi sebenarnya sedikit melayang. Skema ini akan memberikan sensasi menekan tombol dengan dalam, padahal jarak aktuasi dan key travel sangat pendek. Karena itulah dengan key travel hanya 0,7mm, pengguna akan merasakan sensasi mengetik yang nyaman.

via Cnet

Siapakah yang berada di balik teknologi keyboard Maglev ini? Darfon, perusahaan asal Taiwan. Teknologi yang dikembangkan Darfon memungkinkan tombol yang sangat tipis dan seakan hampir datar dengan permukaan laptop. Jika teknologi ini diaplikasikan di laptop, maka ini akan memungkinkan laptop semakin tips dan memungkinkan ruang tambahan untuk pengembangan komponen lain.

 

Cherry Memperkenalkan Low Profile Switch

via Anandtech

Cherry salah satu produsen terkemuka switch untuk keyboard mekanik, merilis teknologi barunya di CES 2018, yaitu Cherry MX Low Profile RGB. Switch ini diproduksi dengan tujuan menciptakan keyboard yang semakin tipis, namun tetap dengan citarasa khas mekanik yang memberikan kepuasan pada ujung jari saat mengetik.

via Anandtech

Pemikiran Cherry, dengan semakin pendek profil switch, maka ini akan memungkinkan sebuah keyboard mekanik (yang memanfaatkan switch ini tentu saja) dipasangkan di sebuah laptop tanpa mengganggu estetika laptop yang tipis. Bukan itu saja kelebihannya, switch ini juga dijamin tahan terhadap debu dan air.

Cherry belum menyebutkan kapan siwtch ini akan masuk ke pasar. Namun posting dari perusahaan keyboard mekanik asal Tiongkok, Ducky, mengisyaratkan bahwa mereka adalah salah satu yang pertama menggunakan low profile switch dari Cherry.

via Facebook

Ducky juga menyatakan bahwa produk yang menggunakan switch tersebut akan diberi nama Ducky Blade Air.

 

Kesimpulan

Dari tren teknologi keyboard yang ditampilkan di CES 2018 tersebut, jelas bahwa ke depannya, keyboard mekanik berupaya untuk makin mobile, dengan profil yang semakin tipis, namun tidak meninggalkan citarasa mekanik yang sudah menjadi kecintaan orang banyak. Sepertinya ini merupakan upaya memenuhi tuntutan gamer yang semakin mobile. Laptop gaming juga semakin mampu untuk menjalankan berbagai game berat dengan dimungkinkannya laptop gaming menggunakan kartu grafis berat, bahkan hingga GTX 1080.

Apakah kamu setuju dengan perkembangan keyboard mekanik ke arah mobile? Tuangkan pendapatmu di kolom komentar!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation