Apa yang kamu pikirkan ketika melihat Surface Pro untuk pertama kalinya?
- “Hmm..keren ya ini tablet, bisa jadi semacam laptop kalo ditancepin keyboard”
- “Wuih, enak ya..ada pen nya yang bisa tebel tipis sesuai penekanan, kayak nulis di kertas”
- “Wow, keyboard sama tabletnya konek via magnetik konektor, simple nih tinggal klik!”
- “Manteb nih buat kerja, bisa multitasking snap side by side”
Yup. Memang itulah 4 dari beberapa keunggulan Surface Pro, yang secara perlahan akhirnya diadopsi oleh banyak tablet hybrid lainnya.
Dan guess what, semua keunggulan tersebut sekarang juga sudah ada di iPad Pro.
Apple baru saja memperkenalkan salah satu generasi iPad terbarunya yaitu iPad Pro, yang secara inovasi sebenarnya sudah tidak asing lagi karena sering kita lihat di Surface Pro.
Lihat saja video trailer iPad Pro berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=1oJRzVqUBjI
Dan salah satu video hands-on iPad Pro ini:
Disitu bisa kamu lihat bahwa beberapa keunggulan iPad Pro yang diandalkan saat ini adalah keyboard cover, Apple Pencil, magnetic konektor, dan multitasking side by side.
Nampaknya Surface Pro banyak menginspirasi kemunculan iPad Pro ini, meskipun Apple sendiri menganggap iPad Pro adalah hasil inovasi murni dari mereka.
Satu nilai minus dari iPad Pro adalah OS tablet tersebut yang masih menggunakan iOS 9, alias masih berupa OS Mobile. Seandainya saja iPad Pro menggunakan OS X Yosemite maka pasti bakal semakin ketat persaingannya dengan Surface Pro.
Tetapi ada satu kelebihan Apple yang belum juga dimiliki oleh Microsoft sampai sekarang, yaitu jangkauan market. Meskipun Surface Pro lebih keren dibandingkan iPad Pro dalam hal produktivitas dan fungsionalitas kerja, tetapi tidak banyak orang yang bisa membelinya meskipun menginginkannya. (Bahkan sampai Surface sudah memiliki versi 3, belum terlihat juga kemunculannya di market Indonesia).
Namun Apple malah sebaliknya, bisa dipastikan tidak lama setelah perilisan resminya kamu bakal dengan mudah menemukan iPad Pro ini di berbagai mall di Indonesia.
Hmmmm..kenapa bisa begitu ya? Kenapa butuh waktu yang sebegitu lama bagi Surface Pro untuk bisa masuk ke pasar lokal di indonesia?
Padahal seandainya masuk ke pasar Indonesia, bukan tidak mungkin tablet hybrid buatan Microsoft ini bakal menjadi primadona bagi penikmat PC dan tablet kelas high-end. (Baca juga: Dell dan HP Mulai Menjual Surface Pro Secara global di 2016 – Akankah Masuk Indonesia?)
Bagikan pendapat dan analisa kamu disini.