Karena Penasaran, Saya Coba Windows Experience – Windows 10 Rasa Windows XP

Selain mencoba Tiny11 dan juga Ghost Spectre yang reviewnya akan saya publikasikan dalam beberapa hari kedepan, saya juga mencoba satu buah OS menarik yang kali ini berbasiskan dari Windows 10 1809.

Disebut dengan Windows Experience | Freestyle Update, OS ini adalah OS Windows 10 dengan tampilan klasik ala Windows Xp yang tentu membuat saya sedikit bernostalgia terhadap OS yang sudah berumur 23 tahun tersebut.

Lalu bagaimana sih pengalaman mencoba OS ini? apakah OS ini cocok untuk digunakan sehari hari? mari kita bahas guys.

Hardware dan Proses Instalasi

Untuk instalasi dari OS ini, saya kali ini tidak menginstallnya di perangkat utama, karena laptop butut saya masih digunakan untuk menjalankan Tiny11, jadi untuk instalasi kali ini, saya menggunakan VMware yang saya install di Linux Ubuntu 22.10 dengan konfigurasi Hardware seperti pada gambar berikut.

Sedangkan untuk proses instalasinya, kurang lebih instalasi dari OS ini sama seperti Instalasi Windows 10 pada umumnya, mulai dari pemilihan bahasa, keyboard, license agreement, dan pemilihan partisi, semuanya sama persis dengan proses Instalasi umum Windows 10.

Ketika instalasi selesai, kita tidak akan diarahkan pada proses OOBE atau Out of Box Experience, dimana semuanya sudah diatur, mulai dari local account dengan default name ‘Administrator’ tanpa password, dan justru kita akan langsung diarahkan pada halaman desktop seperti pada gambar berikut.

Oke, karena OS ini berjalan di VMWare, tentu saya harus menginstall VMware Tools agar tampilannya makin ok.

Setelah terinstall, dan system telah di reboot, berikut adalah tampilan utama dari Desktop Windows Experience | Freestyle Update alias Windows 10 rasa Windows Xp.

Fitur Unik Hasil Modifikasi

Oke, kita mulai dari browser terlebih dahulu, dimana secara default OS ini menghadirkan Internet Explorer, namun ini bukan Internet Explorer beneran guys, karena meskipun Iconnya adalah IE dan tampilan browsernya mirip banget dengan Internet Explorer, browser ini nyatanya adalah Mozilla Firefox.

Dan hal ini adalah hal yang baik, mengingat Internet Explorer sendiri sudah tamat dan sudah diakhiri dukungannya oleh Microsoft.

Kemudian di File Explorer, tampilannya mirip banget dengan Windows Explorer di era Windows Xp, dimana sidebar tampil dengan gaya khas-nya, begitu pula dengan tombol tombolnya.

Tetapi kawan kawan, tampilan sidebar seperti System Task, Other Place dan Details itu hanya tampilan saja, dan tidak bisa kita akses dan klik seperti yang seharusnya.

Jadi untuk akses cepat via Sidebar, kita harus klik terlebih dahulu icon Folder dibagian Toolbar untuk memunculkan Sidebar seperti di Windows 10 pada umumnya, meski memang tampilannya kini seperti Windows Xp dengan icon jadul khas-nya.

Secara umum, hampir semuanya dibuat semirip banget dengan Windows XP guys, dimana bahkan pada system settings-pun, versi OS yang ditampilkan bukanlah Windows 10, melainkan Windows XP Professional (termasuk jika kita cek di winver).

Sementara itu, untuk aktivasi sendiri, OS ini tidak preactivated dengan kata lain kita harus tetap menggunakan lisensi Windows 10 Pro yang kita miliki untuk mengaktifkan OS ini, dan jika kita klik tombol activate windows di klik pada halaman System Settings yang diakses via Control Panel, kita akan diarahkan pada halaman Settings Modern ala Windows 10 seperti pada gambar berikut.

Tampilan Yang Nostalgia Banget

Untuk tampilan dari OS ini sendiri menurut saya sangat membuat bernostalgia, karena tampilannya benar benar dibuat semirip mungkin dengan Windows XP, mulai dari wallpaper bliss, tampilan Start Menu yang klasik, dan juga font yang tipis. Meski memang beberapa bagian Windows 10 tidak bisa dihilangkan, seperti contohnya halaman Settings baru yang dapat kamu lihat pada gambar sebelumnya.

Bahkan nih guys, aplikasi Calculator, Paint dan 3D Paint Ball yang legendaris itu ada di sini loh, dan tampilannya Windows XP banget deh.

Aplikasi kalkulator klasik yang bikin bernostalgia
Paint

Tidak lupa, ada beberapa games jadul yang juga menemani OS ini, termasuk Minesweeper, Solitaire dan kawan kawannya.

Task Manager

Nah yang menarik juga nih, task manager juga ikut tampil dengan gaya Windows XP jadul, dimana tampilannya sangat klasik dengan hanya menampilkan tab Applications, Process, Performance, dan Networking.

DPI dan Font Yang Kurang Nyaman

Namun jika kamu mencoba OS ini di layar yang lebih modern, font dan DPI dari OS ini tidak terasa cukup nyaman, karena semuanya tampak sangat tipis dan kecil guys, seperti contoh gambar berikut, ketika saya mencoba membaca beberapa artikel di WinPoin.

Ukuran font, tidak terlalu nyaman di resolusi 1080p, dan meskipun diubah ke 1366 x 768 pixel, karena kita sudah terbiasa dengan generasi Windows dengan Font yang lebih tebal dan lebih nyaman dimata, rasanya untuk membaca dan browsing ria di OS ini menurut saya kurang nyaman.

Tapi hal tersebut biasa diatasi jika kita menggunakan browser lain seperti Google Chrome, meski memang bagian Windows Border justru akan tampak berantakan.

Windows Border Windows 10 dan Windows XP seperti tercampur

Performa

Saya akui, OS ini cukup cepat untuk kita gunakan, hal ini mungkin karena grafik yang dihadirkan cukup jadul dengan tidak membebani VGA, bahkan ketika membuka beberapa tab di Google Chrome, pengguaan RAM sendiri cukup standar di 2 – 3 GB, sudah termasuk system usage.

Secara performa, jika dibandingkan dengan Windows 10 biasa, OS ini memiliki performa lebih baik, bahkan jika itu dijalankan di Virtual Machine sekalipun.

Pengalaman Penggunaan

Meskipun saya tidak menggunakan OS ini untuk keperluan harian, namun selama saya mencoba OS ini untuk keperluan menulis artikel, termasuk beberapa artikel hari kemarin, saya rasa OS ini cukup oke untuk kita gunakan.

Selain itu karena OS ini adalah Windows 10, maka dukungan aplikasi tentu lebih baik dari Windows XP yang sudah dimatikan sejak lama, misalkan seperti Games, Browser, dan aplikasi lainnya, OS ini masih bisa mendownload dan menjalankan semuanya dengan baik tanpa ada masalah.

Sedangkan untuk masalah Update sendiri, kita tidak bisa mendownload dan mendapatkan update dari Microsoft via Windows Update, mengingat tampaknya kemampuan untuk melakukan update telah dibatasi oleh Modder dari OS ini.

Sehingga dengan itu, tidak ada jaminan bahwa OS ini akan aman untuk kita gunakan sehari hari.

Kesimpulan

OS Windows Experience | Freestyle Update ini memang menarik, dimana kita bisa merasakan sejumlah pengalaman Windows XP di Windows 10 meski memang tidak sempurna, tapi sejumlah bagian sudah cukup untuk melampiaskan rasa nostalgia, seperti kehadiran tampilannya yang jadul, wallpaper default bliss, sejumlah aplikasi lama seperti Calculator dan kawan kawan, bahkan kehadiran 3D Paintball ada di OS ini.

Lalu apakah OS ini cocok untuk digunakan sehari hari?, jika hanya digunakan untuk keperluan Offline dan Coba Coba saya rasa oke oke saja untuk digunakan, tapi jika ditujukan untuk keperluan harian seperti bekerja, saya rasa OS ini kurang cocok, mengingat OS ini adalah OS modifikasi yang tidak ada jaminan keamanan dari Microsoft itu sendiri.

Selain itu dukungan Windows Update yang tidak tersedia juga menjadi salah satu hal yang cukup membuat OS ini rentan dari Vulnerability.

Nah sekian saja ulasan singkat dari Windows Experience | Freestyle Update si Windows 10 rasa Windows Xp ini, jika kamu ingin mencoba, kamu bisa mendownload OS ini dari halaman berikut.

Dan ingat ya, OS ini memiliki banyak bug karena banyak sekali bagian yang diubah, untuk changelog dan informasi lain mengenai OS ini, kamu bisa melihat informasinya dalam link download yang tercantum diatas.

Komen dibawah guys, apakah kamu tertarik mencoba OS ini?, untuk Ghost Spectre masih saya coba, jadi silahkan ditunggu di WinPoin ya guys.

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation