Kisah Silicon Valley #55 – Orang Terkaya di Dunia Bukan Lagi Bill Gates

via CNBC

“Saya hanya mengambil jalur yang aman untuk mengikuti impian saya, dan saya bangga akan hal tersebut,” ungkap Jeff Bezos saat dimintai tanggapan tentang bagaimana perasaannya saat diumumkan sebagai orang terkaya di dunia. Seperti halnya wawancara yang sering dilakukannya, Bezos selalu menghindari pembicaraan tentang kekayaannya, namun dia akan sangat bahagia dan menjawab panjang lebar jika ditanya soal target-target masa depannya, terutama dalam kaitannya dengan ekspedisi yang dilakukan oleh perusahaan ruang angkasa miliknya: Blue Origin.

 

Ekspansi Pesat Amazon

via CNBC

Era 90-an memang hari-hari yang sangat intens bagi perusahaan tersebut. Bezos sendiri menganggap bahwa potensi Amazon sebenarnya jauh lebih besar dari yang dia capai saat itu. Internet memang berkembang pesat, namun masih bisa lebih populer lagi. Akses langsung ke Amazon masih terbatas hanya dari mereka yang memiliki perangkat yang memadai dan internet cepat. Sedangkan pada akhir dekade 90-an, internet masih kesulitan untuk mengirimkan gambar secara langsung pada orang-orang yang mengaksesnya, dibutuhkan waktu lama untuk itu. Ini adalah hambatan besar bagi sebuah toko online yang daya tariknya lebih terletak pada gambar. Bezos pun mengambil langkah penting dengan mengembangkan Amazon melalui bantuan pihak ketiga. Amazon berusaha menjembatani ritel ke grosir dengan cara menangani pengiriman ke ritel melalui sistem online. Usaha seperti ritel, apalagi jika cukup besar, tidak akan mengalami kesulitan dalam hal jaringan internet.

Amazon kemudian menambahkan penjualan pakaian pada Oktober 2002, setelah bermitra dengan ratusan peritel termasuk Land’s End, Nordstrom, dan The Gap yang merupakan ritel toko pakaian populer di AS. Amazon juga kemudian membuka semacam cabang perusahaan yang disebut Amazon Service. Unit usaha ini memungkinkan pelanggan memesan barang dari situs merek besar yang bermitra dengan Amazon, seperti Toys ‘R Us.

Pada tahun 2003, Amazon meluncurkan A9 – sebuah search engine komersial yang hanya berfokus pada situs-situs e-commerce. Bezos juga merambah banyak bidang baru, seperti apparel olahraga dan perhiasan. Sayangnya, meskipun penjualan pakaian olahraga ini sukses besar, untuk penjualan perhiasan benar-benar flop alias merugi besar-besaran. Amazon Prime juga mulai diperkenalkan dan mulai meraih kesuksesan. Ini adalah tipe layanan premium, yang mana dengan berlangganan Amazon Prime, maka pelanggan akan mendapatkan prioritas dan diskon dalam pembelian dan pengiriman barang.

Selanjutnya, Amazon mengambil langkah raksasa dengan memperkenalkan rangkaian e-reader Amazon Kindle pada tahun 2007. Ini seolah napak tilas awal perjuangan Amazon, yaitu sebuah toko buku online. Kindle merupakan alat baca yang sangat inovatif. Tablet ini ikut serta meningkatkan penjualan ebook secara internasional. Kindle menghasilkan profit yang cukup baik untuk Amazon sebelum Apple ‘menantang’ dengan sebuah perangkat tablet yang lebih multifungsi: iPad!

via Phonearena

Pada tahun 2011, Amazon terseret arus dan menantang iPad secara langsung dengan merilis Amazon KindleFire. Sebuah tablet multifungsi juga, yang (tentu saja) lebih murah dari iPad, namun mampu melakukan sebagian besar hal yang dapat dilakukan oleh iPad. “Rencana kami adalah memproduksi tablet terbaik di rentang harga berapa saja,” ujar Bezos kepada ABC News dalam sebuah wawancara. KindleFire juga memperkenalkan fitur ‘Whispersync’ yang memungkinkan pengguna berbagai perangkat untuk berhenti membaca dan melanjutkannya tepat di tempat yang sama di perangkat yang lain – yang mana lebih memudahkan untuk membaca ebook.

Pada tanggal 5 Agustus 2013, Bezos juga masuk ke dunia suratkabar dengan membeli The Washington Post, sebuah perusahaan berita yang berpengaruh di AS dengan USD 250 miliar dibayar tunai! “The Post sebenarnya bisa bertahan meskipun dimiliki sendiri oleh perusahaan,” ujar chairman dan CEO Donald E. Graham, “Tapi kami ingin melakukan lebih dari sekedar bertahan. Saya tidak mengatakan bahwa Bezos adalah jaminan sukses, tapi tentu saja ini memberikan peluang besar bagi kami untuk sukses.” Bezos sendiri meyakinkan bahwa fokusnya bukannya ‘mengatur’ nilai-nilai berita yang diterbitkan oleh The Washington Post, akan tetapi lebih ke memperbaiki fokus publik. “Kami ingin lebih terlibat dengan pembaca, memahami apa yang penting bagi mereka,” ujar Bezos. Donald Trump mungkin tidak sependapat. The Washington Post dituduhnya sebagai ‘produsen berita palsu’ pada tahun 2017 lalu karena terus menerus memberitakan tentang berbagai skandal Trump dan isu kemenangan politiknya yang dibantu Rusia.

Jika diringkas, secara keseluruhan pendapatan penjualan Amazon terus tumbuh 122,56% dari USD 48,08 miliar di tahun 2011 hingga USD 107,01 miliar di tahun 2015. Bezos memfokuskan pendapatan ini untuk upaya marketing dan promosi, serta berharap agar tetap menjadi pemain nomor 1 dalam bisnis pasar online. Saham Amazon juga terus naik dari USD 18 pada tanggal 15 Mei 1997 hingga USD 549,42 pada tanggal 25 Februari 2016. Sebuah kenaikan yang dahsyat!

 

Cara Bezos Mengendalikan Perusahaan

via Getty Images

Bezos dikenal seakan memiliki kepribadian ganda yang mengubahnya dari orang baik dan ramah menjadi sangat kasar dan menimbulkan ketakutan di kalangan karyawannya. Sebagai seseorang yang super cerdas dan memiliki totalitas tinggi, sayangnya dia menuntut semua karyawannya agar mengikuti ‘standar’-nya. Staf Amazon mengungkapkan ada saat-saat di mana Bezos akan menatap karyawannya dengan penuh amarah dan mengucapkan kalimat yang halus dan sopan, tapi sangat menyakitkan hati seperti, “Mengapa Anda menghabiskan waktu saya?” atau “Apakah Anda ini malas atau cuma tidak kompeten?”

Bezos juga dikenal sangat memperhatikan masukan dari konsumen, bahkan meluangkan waktu untuk membaca postingan pelanggan atau surat-surat mereka satu per satu. Tentu saja Amazon juga memiliki staf yang wajib melakukan hal tersebut dan mereka berada dalam tekanan saat mengerjakan hal ini. “Kami harus meneliti satu per satu permasalahan yang disampaikan pelanggan, karena mereka akan mengatakan sesuatu tentang proses yang kita jalankan. Ini semacam audit yang dilakukan oleh pelanggan. Kami memperlakukannya sebagai sumber informasi yang berharga,” ungkap vice president Amazon, Jeff Wilke. Saat ada masalah yang terjadi, maka konsekuensinya bisa jadi sangat menakutkan bagi karyawan terkait. Ada sistem resmi dalam Amazon, yaitu memberi peringkat masalah berdasarkan tingkat keparahannya. Sev-5 (Singkatan dari Severities 5) merupakan masalah standar bagi engineer yang menangani kode Amazon. Sev-1 adalah masalah urgen yang memerlukan tanggapan secepatnya. Ada level keparahan lain yang menjadikan para karyawan berkeringat dingin dan merasa ingin kembali saja ke rahim ibunya, yaitu Sev-B, ini adalah masalah pada Amazon yang ditemukan oleh Bezos sendiri, dan seringkali merupakan masalah yang parah. Bezos akan mengirimkan email langsung kepada orang yang bertanggungjawab atas masalah tersebut, dan penerimanya serasa menerima bom. Satu departemen akan langsung berfokus untuk menyelesaikan masalah tersebut, apa pun yang terjadi. Karena jika tidak, maka Bezos akan datang sendiri untuk memarahi seluruh departemen, terutama orang terkait. Jikalaupun masalah sudah selesai sebelum Bezos memanggil, mereka tetap harus menyiapkan laporan yang menjelaskan penyebab masalah terjadi dan bagaimana mereka mengatasinya.

Bezos juga dikenal senang bergerak cepat, menjadikan semua karyawannya bekerja keras dan mengejar inovasi, baik yang signifikan, maupun remeh temeh. Meskipun citra Amazon adalah perusahaan ‘toko online’, tapi sebenarnya Amazon memiliki rentang bisnis yang sangat luas. Mungkin tidak banyak juga yang sadar, bahwa AWS, sistem cloud terbesar di dunia yang sedang berusaha mati-matian dikejar oleh Microsoft, merupakan milik Amazon!

 

Orang Terkaya Di Dunia

William Henry Gates III, pemilik Microsoft, telah memuncaki daftar orang terkaya di dunia pada tahun 1998, dan seakan tidak akan pernah tergeser dari sana. Dengan selisih kekayaan dan kestabilan sistem bisnis Gates, beberapa orang mungkin percaya bahwa kita akan melihat nama pendiri raksasa software tersebut terus di nomor satu hingga mungkin dia meninggal dunia. Namun perubahan tren teknologi dikendarai dengan sangat lihai oleh Bezos sehingga untuk pertama kalinya, pada tanggal 27 Juli 2017, Bezos menduduki tahta orang terkaya di dunia dengan nilai pribadi hingga USD 90 miliar! Saat itu saham Amazon sedang tinggi-tingginya hingga mencapai USD 1050 per lembar! Sebuah harga yang hampir tidak masuk akal. Namun keesokan harinya, Bill Gates kembali mengklaim tahta orang terkaya di dunia tersebut setelah saham Amazon merosot.

Bezos kembali berada di depan Gates pada bulan Oktober 2017. Itu juga menandai momen pertama kalinya net worth Bezos mencapai USD 100 miliar yang terus meningkat seiring dengan musim belanja pada bulan November dan Desember (yang mana makin banyak orang menggunakan Amazon di bulan-bulan tersebut.

via axel-springer-award

Pada tanggal 9 Januari 2018, seiring dengan meningkatnya nilai Amazon sebagai sebuah perusahaan, nilai diri Bezos juga meningkat menjadi USD 105,1 miliar yang mengantarkannya sebagai bukan saja orang terkaya di dunia, tapi juga orang terkaya sepanjang sejarah! Selama ini belum ada orang yang bisa mencapai angka tersebut. Nilai kekayaan tertinggi Bill Gates adalah pada tahun 1999, dan itu ‘hanya’ USD 100 miliar (meskipun para ekonom memperdebatkan bahwa jika menghitung nilai inflasi yang tinggi pada saat itu, jika dibandingkan dengan nilai sekarang, maka Bill Gates pada 1999 memiliki kekayaan setara dengan USD 148 miliar hari ini). Sebagian besar net worth Bezos adalah dari saham Amazon yang dimilikinya sebesar USD 78,9 juta yang memang akhir-akhir ini terus meningkat nilainya.

Dalam sebuah acara talk show, Alex Springer menanyakan sesuatu yang mungkin juga berada di benak banyak orang, “Apa yang ingin Anda beli setelah fakta bahwa Anda adalah orang terkaya di dunia saat ini?” Bezos tertawa, “Satu-satu hal yang ingin saya lihat adalah menjadikan sumber daya finansial saya sebagai modal untuk kemenangan Amazon dalam bisnis wisata ruang angkasa.”

 

 

 

Referensi

Astrum Team. (2018). Jeff Bezos Biography: Success Story of Amazon Founder and CEO. Astrum People.

Isidore, Chris. (2018). Jeff Bezos is the richest person in history. CNN Money.

 

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation