Di negara kita saat ini sedang heboh dengan yang namanya KTP Elektronik. Kecanggihan dan penyimpanan data yang terpusat diharapkan mampu mencegah (atau setidaknya mengurangi) pemalsuan ID penduduk di Indonesia. Tetapi peneliti dari Polythechnic University of Madrid ingin suatu hal yang berbeda. Mereka ingin bau badan penduduk yang dijadikan sebagai ID.
Peneliti yang tergabung dalam Group of Biometrics, Biosignals, and Security (GB2S) menyatakan bahwa setiap orang punya bau badan khas yang bisa digunakan untuk identifikasi dengan tingkat akurasi diatas 85 persen.
Mereka juga menjelaskan bahwa foto di KTP bisa saja dipalsukan sehingga menggunakan identifikasi biometrik seperti bau badan akan meningkatkan keamanan di berbagai tempat seperti bandara, perbatasan negara, dsb. Iris dan sidik jari sebenarnya juga merupakan teknik identifikasi biometrik yang sangat akurat, tetapi identifikasi tersebut lebih mengarah ke tindakan kriminal daripada penggunaan sehari-hari.
WinPoin berharap semoga saja sensor bau badan buatan GB2S ini tidak error ketika digunakan untuk mendeteksi bau badan orang yang habis makan jengkol. Hehe..
via phys
