Kini mulai banyak sejumlah notebook yang telah dilengkapi dengan koneksi 4G LTE. Namun muncul pertanyaan, akankah laptop 4G LTE ini terkena aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)?
Bulan Desember 2017 lalu, Microsoft dan Qualcomm resmi menghadirkan laptop yang telah dilengkapi dengan modem 4G LTE, yang mereka namakan Always Connected PC.
Selain sudah dilengkapi modem, laptop ini juga dibekali dengan daya tahan baterai yang lebih lama berkat chipset Snapdragon yang disematkan di laptop agar laptop bisa selalu terhubung.
Baca Juga:
- Lenovo Resmi Rilis Miix 630 dengan Prosesor Snapdragon 835
- 2018, PC Windows 10 dengan Snapdragon 845 Dirilis
- Asus NovaGO: Laptop Windows 10 ARM Pertama dengan Snapdragon 835
- Inilah HP Envy x2: Laptop Windows 10 ARM dengan Snapdragon 835
Namun beruntung, aturan tersebut tidak berlaku bagi perangkat laptop Always Connected PC ini. Qualcomm telah mengkonfirmasinya, dan mengatakan aturan TKDN hanya diberlakukan bagi perangkat ponsel, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet.
“Pihak Kominfo telah memberikan klarifikasi bahwa notebook tidak termasuk dalam komputer genggam. Adanya koneksi 4G memang tidak untuk komunikasi seperti ponsel, tapi hanya koneksi data. Jadi notebook Always Conected PC tidak terkena TKDN,” ujar Director Goverment Affair Southeast Asia and Pasific Qualcomm Nies Purwati, dalam Media Gathering Qualcomm di Jakarta.
Dengan demikian, pintu terbuka lebar-lebar bagi para produsen laptop dengan modem 4G LTE untuk masuk ke Indonesia, seperti Asus, HP, hingga Lenovo. Namun Qualcomm enggan memastikan kehadiran mereka di tanah air.
“Semua tergantung OEM sendiri, mereka punya strategi masing-masing. Bisa jadi mereka akan merilisnya di Indonesia pada fase kedua atau ketiga, atau tidak sama sekali. Qualcomm tidak bisa campur tangan akan hal itu,” kata Shannedy Ong, Country Head Qualcomm Technologies Indonesia.
Aturan TKDN sendiri ditetapkan oleh pemerintah yang mewajibkan setiap perangkat 4G LTE yang akan dijual di Indonesia untuk memiliki kandungan lokal, baik dalam hardware maupun software, minimal sebesar 30 persen.
Jadi, kita tunggu saja laptop 4G LTE di Indonesia.
via detikcom