Istilah fanboy mengemuka dalam perseteruan video game sekitar tahun 80-an. Meskipun demikian, kata ini menurut Gizmodo ditengarai muncul pertama kali saat Konvensi komik di Chicago pada tahun 1973. Dalam konteks teknologi, kata ini digunakan untuk mengidentifikasi seorang yang secara fanatik sangat subjektif terhadap merek tertentu sehingga cenderung melakukan segala cara untuk mengunggulkan produk yang didukungnya dan menjatuhkan merek lain. Dalam perseteruan video game yang disinggung di atas, ini terjadi dalam konteks perseteruan penggemar Sony (Playstation) melawan Nintendo yang dulu masih memegang tahta raja video game. Perseteruan itu kemudian bergeser pada Sony (Playstation) vs Microsoft (XBox) yang cukup unik, karena banyak penggemar XBox yang tak menyadari bahwa konsol yang dimilikinya itu diproduksi oleh Microsoft.
Di era smartphone, fanboy-isme ini mengerucut pada perseteruan Apple vs Android. Tipikal penggemar Apple yang sangat loyal, rela membeli apa saja produk Apple dan bangga akan produk tersebut mendapat legitimasi dari definisi fanboy. Namun, di era 2013-2015, fanboy Microsoft mulai menarik perhatian karena militansinya.
Sayangnya citra fanboy Microsoft ini cukup semakin lama berkembang ke arah sisi negatif. Kelompok pembela Microsoft – utamanya Windows Phone ini merupakan yang ‘paling rajin’ menyisir berbagai situs teknologi untuk memberi komentar dengan karakteristik: memburuk-burukkan OS lain dan mencaci maki siapa saja yang berkomentar negatif soal produk Microsoft atau Windows Phone. Ini menjadikan para figur teknologi terkemuka seperti Michael Fisher, Tom Warren, bahkan Daniel Rubino yang secara de facto adalah pimpinan redaksi Windows Central menjadi jengah oleh para fanboy tersebut. Jangankan tokoh teknologi, para fanboy ini bahkan memperlakukan para petinggi Microsoft dengan kurang hormat bila ada masalah.
Eskalasi kemunculan dan sebaran fanboy ini semakin meningkat dan turut berperan dalam terbentuknya citra negatif Windows Phone di mana-mana. Bagaimana bisa tertarik dengan Windows Phone jika para penggunanya rajin keliling untuk menjelek-jelekkan OS lain dengan berbagai ungkapan kasar dan buruk – berlindung pada alasan klise: internet freedom of speech.
Oleh karena itu, Winpoin sebagai sahabat kalian, sesama pengguna perangkat Microsoft yang juga berbagi cerita dan ceria tentang asyiknya menggunakan perangkat Microsoft ini, mengajak diri sendiri dan teman-teman bersama-sama untuk melampaui fanboyisme guna membangun citra positif komunitas yang kita cintai bersama ini. Apa saja yang dapat kita lakukan untuk ‘melampaui fanboyisme’?
Beli produk dari platform kesayanganmu
Interisti rajin membeli tiket terusan dan merchandise untuk mendukung tim kesayangannya, wota rajin membeli tiket show FX Mall dan kado demi oshinya, otaku anime berupaya beli BD anime favoritnya – kesemua itu untuk apa? Demi mendukung agar apa yang disukainya tetap langgeng, bertahan dan menghasilkan karya-karya lain yang memuaskan hati penggemar.
Dengan nalar yang sama, kalau kamu merasa puas dengan apa yang diberikan produk Microsoft kepada kamu, belilah produk-produk mereka untuk mendukungnya. Cara ini lebih positif dan memberikan dukungan finansial langsung kepada platform agar dapat melanjutkan eksistensinya.
Bantu orang-orang yang mengalami kesulitan terkait platform kamu dengan cara menjawab pertanyaan dan menyampaikan kritik kekurangan platform secara elegan
Banyak orang yang penasaran akan produk platform tercinta kamu dan banyak juga yang sudah menggunakan layanan platform kamu, tapi mengalami kesulitan ketika memanfaatkannya. Kamu dapat memberikan kontribusi positif dengan membantu orang-orang ini.
Banyak tempat di media sosial yang memungkinkan kamu meluangkan waktu membantu mereka. Ada Twitter, Facebook, Kaskus Windows Phone Forum, Winpoin Forum, atau platform tanya jawab yang sedang naik daun, Quora.
Ingin agar platform kamu lebih baik? Sampaikan kritik kepada empunya platform (Microsoft) secara baik. Kritik ini bermanfaat agar platform berbenah, sekaligus juga merupakan bentuk pembelaan kita kepada orang-orang komunitas yang sudah terlanjur menggunakan platform. Tom Warren dari The Verge, Paul Thurrott dari Thurrott, dan Michael Fisher dari Pocketnow adalah jurnalis yang selalu menyampaikan kritik agar Microsoft dapat berbenah serta memberikan pengalaman terbaik kepada para penggunanya. Sayangnya hal ini sering disalah-artikan oleh para fanboy sehingga mereka ‘rajin’ menyerang komentar negatif dari para sesepuh jurnalis teknologi ini.
Saking seringnya dicela, Michael Fisher yang sudah mendukung Windows Phone sejak zaman Windows Mobile acapkali menyindir perilaku fanboy. Misalnya ketika dia mengungkapkan keheranannya, tumben kolom komentar review Lumia 950 di Pocketnow cukup jinak, padahal dia banyak mengkritik device tersebut. Sikap antipati dari para tokoh yang sebenarnya sudah mendukung Microsoft sejak lama ini seharusnya jangan sampai terjadi, karena ketika kita baru belajar memaki, mereka sudah menyebarkan serunya menggunakan perangkat Microsoft kepada seluruh dunia!
Dengan membantu menjawab pertanyaan orang lain terkait platform serta memberikan kritik yang membangun secara elegan kepada platform, kamu akan dapat menciptakan citra positif untuk platform yang kamu dukung.
Bahkan kamu dapat juga memperoleh respek dari komunitas lain. Citra positif ini tentu saja akan menjadikan orang tidak ragu untuk memilih platform kamu, karena dukungan komunitas bisa jadi salah satu alasannya. Tentu saja orang lebih baik memilih komunitas yang ramah daripada komunitas yang marah untuk menambatkan hati.
Dukung developer yang menyumbangkan karya untuk platform kamu
Saya merasa sedih ketika mendengar membaca berita Microsoft kurang menunjukkan penghargaan pada developernya. Rudy Huyn sering harus berjuang seorang diri berhadapan dengan startup pemilik layanan orisinil, HERE yang lama menjadi bagian Windows Phone terlihat luntang lantung setelah Microsoft mengakuisisi Nokia dan Microsoft tak kelihatan berminat memberi bantuan finansial atau membeli perusahaan yang dalam kesulitan tersebut, beberapa developer mengeluhkan sistem langganan yang kurang bersahabat atau pembayaran yang datang terlambat.
Tapi saya lebih sedih lagi ketika fanboy Microsoft – Windows Phone begitu reaktif secara negatif terhadap developer yang mengeluhkan situasi tersebut atau bahkan sampai mengundurkan diri dari memberikan layanan untuk Windows Phone. Ketika Path berpamitan dengan pengguna Windows Phone, di antara banyak komentar di laman resminya, terselip juga banyak cacian dan sikap-kami-tidak-butuh-layananmu dari para pengguna Windows Phone. Padahal belum tentu para pengguna tersebut mendukung developer ini secara semestinya selama mereka memberikan layanan di Windows Phone. Seperti apa dukungan yang diinginkan developer?
Yang utama tentu saja membeli layanannya. Kalau dari berbagai berita media kamu bisa memahami bahwa membuat aplikasi di Windows Phone itu susah, bahasa pemrogramannya lebih rumit, dan sebagainya – maka hargailah mereka yang telah menempuh segala kesulitan tersebut dengan membeli layanan mereka. Jika menggunakan sistem iklan seperti milik Path, maka jika memang ada iklan yang isinya membuat kamu tertarik, kamu bisa mengunjunginya melalui iklan di aplikasi tersebut agar developer mendapatkan kompensasi finansial atas kerja kerasnya.
Jika dana yang kamu miliki terbatas, kamu bisa ikut mendukung aplikasi tersebut dengan memberikan rating bintang yang baik disertai komentar yang bagus. Sayang sekali sering di Windows Store, para pengguna memberikan rating buruk disertai dengan caci maki terkait fitur dan pengalaman pengguna.
Coba kamu bayangkan fenomena ini dari sudut pandang developer. Sudah penggunanya sedikit, perilakunya kasar, beli seringkali ogah (banyak komentar semacam “seharusnya aplikasi ini digratiskan saja” di Store), kalau developer kena masalah malah ikutan mencaci — Dari sini saja kita bisa bayangkan betapa tidak menariknya Windows Phone bagi developer.
Sudah sering diulas bahwa salah satu masalah yang mencegah Windows Phone merebut pangsa pasar yang lebih besar adalah karena minimnya dukungan developer berujung lebih sedikitnya jumlah aplikasi di Store dibanding OS lain. Mungkin Microsoft melakukan beberapa strategi yang salah, sehingga dulu developer enggan terjun mengembangkan aplikasi di platform ini. Tapi seiring dengan beberapa perubahan yang cukup positif seperti strategi Universal Apps, setidaknya hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung adalah membantu membuat developer merasa nyaman di platform ini. Semua orang ingin dicintai, termasuk juga developer. Kalau developer merasa nyaman dan didukung oleh komunitas Windows Phone, itu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi mereka untuk tetap ‘berjuang’ mempertahankan layanan mereka di Windows Phone.
Bangun citra positif platform – Mulai dari citramu lebih dulu
Mungkin kamu punya cita-cita luhur untuk ikut serta membangun citra positif platform yang kamu sayangi, tidak perlu berpikir terlalu jauh. Kamu bisa memulai dengan membangun citra positif kamu sendiri. Tanpa kenal lelah menyebarkan kabar mengenai platform dengan cara yang kreatif dan positif. Jika kamu penggiat sosial media, mungkin kamu bisa menyatakan dukungan kamu terhadap platform dan berbagi pengalaman positif dengan perangkat yang kamu gunakan.
Jika seandainya kamu memiliki kemampuan teknis lebih besar, mungkin kamu dapat membantu menjadi developer aplikasi untuk platform kesayangan kamu atau minimal membagikan trik-trik asyik kepada teman-teman satu komunitas.
Platform kesayangan kamu akan bersinar jika kamu menyiraminya dengan cinta, bukan dengan cara menebarkan rasa benci pada platform lain. Itu justru menebalkan citra negatif dunia kepada platform kamu. Kebenaran soal ini bisa kamu buktikan sendiri dalam banyak hal.
Kesimpulan
Kenapa saya mengangkat tema ini? Karena saya yakin cinta yang diungkapkan secara positif akan kembali kepada kita secara positif juga.
Mungkin beberapa di antara kamu tahu cerita ini. Sebelum memenangkan Senbatsu 2015, Sashihara Rino adalah ketua Wota yang disegani, pendukung setia yang rajin membeli tiket pertunjukan dan semua merchandise AKB48, bersorak paling depan, dan dengan ceria mengantri tanda tangan para member. Sashi adalah sedikit di antara mereka yang telah melampaui fanboyisme dan memberikan kontribusi positif bagi hal yang dicintainya – lalu (tanpa diduga) sukses menjadi bagian hal yang dia cintai tersebut.
Intinya, jika kamu mencintai sesuatu, maka berikanlah kontribusi positif terhadap hal yang kamu cintai tersebut – pada akhirnya itu semua akan kembali kepada kamu sendiri. Apalagi jika kamu berharap bahwa hal yang kamu cintai itu bisa tumbuh makin besar dan kamu ikut bahagia karena sudah mendukungnya sejak awal. Maka lampauilah fanboyisme. Berikanlah kontribusi positif untuk hal yang kamu cintai!