Saat ini adalah era dari cloud. Hampir semua aplikasi populer kini berada di cloud, atau setidaknya tersinkronisasi dengan cloud.
- Aplikasi catatan versi cloud..?? Evernote!
- Menyimpan file versi cloud..?? Dropbox!
- To-do-list versi cloud..?? Wunderlist!
- Task management versi cloud..?? Trello!
- Paket pengolah dokumen versi cloud..?? Office 365!
- dan masih banyak lagi
Cloud memang banyak memudahkan kita, terutama pada era saat ini dimana memiliki lebih dari satu device merupakan hal biasa.
Dengan cloud sinkronisasi (file / dokumen / settings / media / atau apapun itu) antar device menjadi lebih mudah. Tidak hanya itu saja, cloud juga memudahkan kamu untuk berkolaborasi dengan banyak rekan kerja di seluruh dunia secara online.
Microsoft Office salah satunya. Melalui Office 365 Microsoft membuat kamu bisa lebih mudah mengolah dokumen di berbagai device secara tersinkronisasi, serta memudahkan kamu untuk berkolaborasi.
Open 365 = Alternatif Open Source Office 365
Hadirnya Microsoft Office ke cloud melalui Office 365 ternyata diikuti juga oleh aplikasi alternatif open source nya.
Tidak hanya menyediakan aplikasi Office nya saja, melainkan juga satu paket dengan cloud storage, video call, email, dsb, mirip seperti Office 365.
Semua aplikasi yang digunakan di Open 365 merupakan versi open source, seperti:
- Libre Office (alternatif Microsoft Office)
- Jitsi (alternatif Skype)
- Seafile (alternatif OneDrive)
- Serta Email, Calendar, Todo, dan Contact powered by KDE
Dan karena Open 365 ini merupakan Open Source, kamu bisa menggunakannya online secara gratis, atau mendownloadnya untuk kamu deploy di server kamu sendiri.
Daftar Open 365
Kamu bisa mencoba Open 365 dengan mendaftar disini. Tinggal masukkan saja email dan klik sign up.
Setelah terdaftar kamu tinggal login saja. Ingat, untuk username pastikan kamu menambahkan @open365.io dibelakangnya.
Performa Lambat & Laggy
Sayangnya ketika saya coba, performa Open 365 terbilang lambat dan sering nge-lag.
Belum lagi masih ditemui error seperti gagal menyimpan file, lag saat membuat atau mengedit dokumen, dsb.
Di satu sisi hal ini wajar karena Open 365 masih berstatus beta, wajar juga karena layanan ini gratis & open source dengan pendanaan yang tentunya tidak wow seperti Office 365.
Tetapi di sisi lain sebagai aplikasi produktivitas alternatif Office 365, untuk saat ini Open 365 masih belum bisa menjadi alternatif yang nyaman.
Untuk saat ini Office 365 atau Google Docs masih lebih layak menjadi pilihan karena performanya yang lancar dan stabil.
Tetapi jika kamu penggemar open source dan ingin alternatif dari Office 365, tidak ada salahnya untuk menggunakan Open 365.
Menyediakan Aplikasi Client
Sama seperti Office 365, Open 365 juga menyediakan aplikasi client untuk berbagai platform. Saat ini aplikasi client baru tersedia bagi Windows PC, Mac, Linux dan Android.
iPad / iPhone masih tertulis coming soon dan Windows Phone / Windows 10 Mobile sama sekali tidak disebutkan di halaman official mereka.
Office 365 vs Open 365
Sebenarnya kedua layanan ini tidak bisa dibandingkan karena Office 365 dibekingi oleh Microsoft, raksasa teknologi berbudget besar dengan jutaan subscriber & ribuan enterprise yang terdaftar, sedangkan Open 365 menggantungkan nasibnya pada komunitas open source dan tidak profit oriented.
Tetapi jika ditanya tentang performa dan kualitas sebagai aplikasi produktivitas Office, tentu Office 365 masih jauh lebih unggul.
In the end, you decide.
Silahkan dicoba sendiri dan silahkan bagikan experience kamu saat menggunakannya disini.