
Perubahan sistem operasi Windows 11 menjadi Agentic OS berbasis AI memang saat ini semakin terus didorong oleh Microsoft, namun sayangnya dibalik ambisi besar tersebut, ternyata mereka baru baru ini juga mengeluarkan peringatan serius terkait potensi resiko keamanan yang bisa muncul dari fitur tersebut.
Nah seperti yang telah kita tahu, selama beberapa bulan terakhir ini Microsoft memang telah mengumumkan rencana untuk menjadikan Windows 11 sebagai sistem operasi yang mampu memahami maksud dari pengguna dan bukan hanya terbatas pada intruksi literal saja.
Fitur baru ini akan memungkinkan Windows untuk menciptakan sebuah akun lokal khusus untuk AI Agent yang mana akn ini akan beroperasi dalam agentic workspace sebuah desktop environment terpisah namun tetap memiliki akses ke aplikasi dan file pengguna seperti Desktop, Downloads dan lain lain jika diaktifkan.
Untuk aktivasi fitur ini sendiri, Microsoft menegaskan bahwa pengaturan ini hanya bisa diaktifkan oleh administrator, dan begitu aktif itu akan berlaku untuk semua pengguna di perangkat tersebut.
⚡️ Bye Adobe! Affinity Sekarang GRATIS!
"This setting can only be enabled by an administrator user of the device and once enabled, it’s enabled for all users on the device including other administrators and standard users,
Ada masalah serius!
Namun kawan kawan, Microsoft dalam halaman pengumumannya mengingatkan bahwa agentic capabilities tidak bebas dari ancaman, dimana menurut mereka salah satu resiko yang juga disorot adalah cross-prompt injection (XPIA), teknik serangan di mana konten berbahaya yang disisipkan pada elemen UI atau dokumen dapat mengubah instruksi agent.
Dampak dari hal ini juga bisa fatal, mulai dari pencurian daata, hingga instalasi malware yang jelas akan merugikan pengguna. Dalam halaman pengumuman tersebut, Microsoft menjadikan kasus Xpia malware sebagai kasus nyata bagaimana sistem AI-driven dapat diekslpoitasi oleh penyerang.
Bagaimana Microsoft mengatasinya?
Nah untuk mengurangi resiko tersebut, Microsoft menetapkan sejumlah prinsip desain guna meningkatkan keamanan, mulai dari setiap aktivitas Agent harus transparan, keputusan agent AI tidak boleh otomatis tanpa verifikasi pengguna, dan sistem operasi Windows harus mampu memverifikasi tindakan agent melalui log yang tahan terhadap perubahan.
Dengen prinsip ini, Microsoft berharap bahwa pengalaman agentic bisa tetap aman, namun juga produktif dalam waktu yang bersamaan.
Transformasi Windows 11 ke Agentic OS ini sendiri memang mendapatkan banyak tentangan dari para pengguna, namun bagaimanapun Microsoft tampaknya sudah benar benar fix untuk menjadikan Windows 11 sebagai Agentic OS.
Baca Juga : Windows 11 Akan Jadi Agentic OS — Namun Tuai Gelombang Penolakan
Namun akan seperti apa kedepannya ini masih menjadi misteri karena bagaimanapun ini masih rencana dan mungkin akan ada peningkatan yang lebih baik dimasa depan.
Tapi bagaimana menurutmu? komen dibawah guys dan berikan pendapatmu.
Via : Windows Central
