Review Arc Browser di Windows – Browser Impian Pengguna!

Sekitar bulan Desember 2023 saya mulai mengajukan diri untuk bergabung dalam program beta tester dari Arc Browser (The Browser Company), sementara beberapa pengguna lain yang saya kenal sudah mendapatkan kesempatan tersebut dan butuh waktu hampir 4 bulan bagi saya untuk mendapatkan email berisi link download browser tersebut.

Singkat cerita, beberapa hari lalu saya langsung mencoba menginstall browser ini, proses setup yang hadir tentunya mirip dengan browser chromium pada umumnya namun dengan tampilan yang lebih segar sesuai dengan apa yang dijanjikan The Browser Company selaku pembuat Arc browser.

Browser sudah dirilis resmi! – Belum juga artikel ini saya rilis, tepat dua minggu setelah saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba versi Beta dari Arc Browser, The Browser Company (arc.net) secara resmi merilis browser Arc secara umum untuk para pengguna. Artikelnya bisa kamu baca pada halaman berikut.

Nah berhubung browser ini sudah dirilis secara resmi jadinya ada beberapa bagian yang harus saya edit karena cukup berbeda dan sudah ada peningkatan yang dihadirkan pada versi final release ini guys, dan berikut sedikit ulasan saya mengenai Arc Browser.

Setup Elegan

Salah satu hal yang saya suka dari browser ini adalah ketika kita pertama kali melakukan setup, kita akan disuguhkan dengan tampilan yang cukup berbeda dibandingkan dengan browser berbasis chromium pada umumnya.

Setelah proses downloading seperti pada gambar diatas, kita akan langsung diarahkan pada proses setup yang dimulai dengan startup sound terlebih dahulu.

Nah disini ada Startup Soundnya, jadi jangan kaget guys

Kemudian kita akan diarahkan pada halaman sign up / sign in akun Arc Browser.

Dengan akun Arc ini kita bisa melakukan sync browser data sama seperti bagaimana browser Chromium lainnya berjalan.

Dan setelah kita login dengan akun yang telah kita buat, kita akan disuguhkan dengan tampilan Arc Browser yang cukup minimalis banget guys.

Tampilan Minimalis Banget!!!

Nah seperti pada gambar diatas, setelah browser terbuka kita tidak diberikan banyak menu seperti shortcut ke web page, favorites dan hal lain yang biasanya ada dihalaman new tab.

Dibagian kiri atas kita akan diberikan beberapa tombol termasuk Arc Menu, Sidebar Controller, dan Web page control mencakup backward, forward dan refresh.

Dibagian Arc Menu sendiri hanya ada beberapa pilihan yang bisa kita pilih, sangat berbeda jauh dengan Microsoft Edge Chromium yang serba ada, di Arc bagian ini dibuat seminimalis mungkin dengan shortcut ke fitur paling penting yang biasanya pengguna gunakan.

Kemudian dibagian kanan atas, kita akan diberikan tombol windows control dan juga split view yang bisa kita atur hingga 4 halaman berbeda guys.

Nah fitur ini cukup bermanfaat banget bagi kamu yang mungkin tidak suka untuk membuka banyak jendela dan lebih memilih untuk membuka dua hingga empat tampilan web dalam satu jendela browser yang sama. Mantap deh.

Dibagian kiri bawah, kita dapat memilih beberapa tombol mencakup archive yang berisi website apa saja yang telah kita buka, tombol Add yang mencakup new tab, New Space dan New folder.

Archive

Dan bahkan tampilan Settings dari Arc Browser ini sangat minimalis dengan hanya menampilkan menu Profile, Arc Sync, Appearance, dan Arc Card saja.

Intinya, tampilan dari browser ini sangat minimalis dan sepenuhnya mengutamakan fungsi dari browser sebagai alat untuk menjelajah Internet dengan tampilan yang bersih dan menyegarkan, sesuai dengan apa yang dijanjikan Arc (Clean and calm, Arc shapes itself to how you use the internet).

Fitur Andalan

Halaman Extensions.

Selain menghadirkan fitur umum seperti Extensions yang tentunya bisa kita tambahkan dari Chrome Web Store, Arc Browser menghadirkan fitur Space dan Split View yang dibuat khusus sebaik mungkin di browser ini.

Space Bisa Diatur Antar Profile

Nah menariknya, ketika kita membuat space baru, kita bisa mengatur apakah space tersebut akan menjadi bagian dari profile default atau membuat profile baru dimana history, saved password, dan semua browsing data akan terpisah.

Ini tentunya akan sangat berguna bagi kamu yang menggunakan dua akun berbeda, misalkan akun personal dan akun kerja, karena cukup dalam satu swipe kita bisa beralih antar space guys. Mantap banget deh.

Untuk beralih antar Space, kita bisa klik pada titik yang saya tunjukan diatas, namun bagi kamu pecinta gesture di touchpad kamu cukup swipe saja dengan dua jari, bahkan jika kamu pengguna touchscreen swipe akan lebih asik lagi karena bisa kita akses langsung dari layar. Jujur, animasi bagian ini cukup smooth banget ketika saya coba swipe antar space di HP Envy 13 yang sudah memiliki layar touchscreen.

Selain itu, kita juga bisa mengatur dan melakukan kustomisasi pada tiap Space dengan warna yang berbeda tergantung yang kita inginkan juga.

Lalu, pada bagian tombol edit space kita bukan hanya dapat mengubah nama dan tema saja, namun kita juga bisa membagikan space kita juga.

Split Screen

Nah selain space, Arc browser juga memiliki fitur split screen yang bisa kita atur untuk membuka hingga 4 halaman web secara berdampingan. Ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi kamu yang suka melakukan multitasking tanpa harus membuka dua jendela browser.

Seperti pada gambar diatas, dalam satu jendela browser, saya bisa membuka winpoin.com, membuka X dan Youtube yang bagi saya cukup asik karena bagian atas browser dibuat sangat sederhana tanpa banyak distraksi dan gangguan.

Dan jika kita perhatikan, address bar antar halaman web dibuat sekecil mungkin, termasuk backward, forward dan close yang cukup kecil namun masih dapat diakses dengan mudah. Dengan itu, kita bisa dapat lebih fokus pada konten yang disajikan halaman tanpa ada gangguan dari elemen browser bahkan dalam mode split screen.

Fitur Umum

Sama seperti browser chromium lainnya, Arc browser ini masih memiliki fitur umum yang dimiliki chromium termasuk Extensions yang bisa kamu tambah dari halaman https://chromewebstore.google.com/, developer tools yang sama, halaman Settings yang sama (jika diakses dengan memasukan chrome://settings) dimana disana kita bisa mengatur search engine, download locations, privacy and security dan lainnya.

Namun pada halaman tersebut beberapa bagian sudah dikustomisasi dan disesuaikan dengan Arc browser seperti Memory Saver yang sudah secara default dalam posisi enabled dan tidak dapat diubah, ads privacy yang sudah secara default disabled, dan secure DNS telah di set ke OS Default yang tentunya kedua bagian ini bisa kita sesuaikan jika kita inginkan.

Bahkan, halaman flag experimental juga masih bisa kita akses dari chrome://flags dimana disana bisa mengaktifkan berbagai fitur experimental seperti contohnya smooth scrolling, back and forward cache dan lainnya.

Jika kamu suka melakukan akses incognito atau private mode, tentu Arc juga bisa jadi jangan khawatir guys.

Privacy Lebih Baik Dari Google Chrome dan Edge Chromium

The Browser Company selaku pembuat Arc Browser dalam halaman Privacy nya sudah menjelaskan bahwa mereka berkomitmen untuk membuat internet lebih baik tanpa mengambil keuntungan dari data pengguna. Dimana Arc Browser tidak mengambil data telemetry dan tidak menjual data pengguna ke pihak ketiga termasuk iklan dan semacamnya.

Bahkan, seperti yang telah diungkapkan diatas, bagian ads privacy yang harusnya sudah di set ke enabled, telah di disabled oleh Arc browser sehingga Google tampaknya tidak memiliki akses data untuk keperluan iklan seperti di Chrome.

Meskipun iklan masih tampil dan tidak ada ad blocker bawaan, Arc memberikan kebebasan pada pengguna untuk memilih extensions yang pengguna suka, karena seperti kita tahu meskipun browser sudah memiliki ad blocker terkadang pengguna menambahkan ad blocker favoritnya.

Bug

Nah setelah saya mencoba browser ini untuk pertama kali (ketika masih dalam versi beta), halaman Settings dari Arc belum menampilkan versi minimalis seperti yang saya tunjukan diatas, namun langsung diarahkan pada halaman chrome://settings. Tetapi setelah rilis publik, tampaknya hal ini mulai diperbaiki dan sudah disempurnakan.

Selanjutnya, untuk saat ini meskipun tampilannya masih terkesan kasar dan menyatu dengan Chromium (pada sejumlah halaman tertentu seperti chrome://settings dan chrome://flags experimental, tampilannya sudah lebih rapi dibandingkan versi sebelumnya.

Namun, bagian Share Space tampaknya masih belum bekerja dengan baik dan masih belum dapat di klik.

Selain itu sisanya aman aman saja sih, belum ada masalah lain yang sempat saya rasakan, jika kamu mengalami sebuah bug, jangan sungkan untuk berkomentar dibawah guys.

Performa

Nah untuk performa akses web mungkin mirip mirip lah dengan browser Chromium lain seperti Opera atau Brave, namun dari segi performa dan resource usage, jelas Arc ini lebih ringan guys karena hal ini mungkin dipengaruhi dengan minimnya fitur didalam Arc Browser.

Sebagai contoh perbandingan, disini saya membuka halaman Windows Portal Indonesia di Arc Browser vs Microsoft Edge Chromium yang keduanya berada dipengaturan default termasuk tanpa extensions aktif, Arc memakan sekitar 236.9 MB RAM sementara Edge memakan 311.3 MB.

Jadi Arc ini mungkin dapat dikatakan lebih baik dalam segi resource usage karena memakan lebih sedikit sumber daya perangkat terutama RAM.

Kesimpuan Dan Kenapa Saya Suka

Nah dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Arc Browser ini lebih mengutamakan fungsinya sebagai alat penjelajah internet, tidak ada AI, tidak ada reader mode, tidak ada fitur games, shopping dan fitur gimmick lain yang tidak berguna.

Dengan kata lain, Arc Browser adalah browser impian bagi pengguna yang ingin browser sejati, sebuah tempat dimana kita bisa menjelajah Internet tanpa ada gangguan. Jujur itulah yang membuat saya suka dengan browser ini, setidaknya sudah hampir tiga minggu saya menggunakan Arc sebagai browser utama dan saya sangat suka.

Nah sedikit fakta unik mengenai Arc Browser, versi Windows yang baru dirilis ini dibuat menggunakan Framework WinUI milik Microsoft dan bahasa pemrograman Swift milik Apple dan tentunya berbagi fitur inti yang sama dengan versi Mac yang telah ada sejak lama, jadi meskipun mungkin ada sedikit perbedaan experience, namun harusnya rasanya sudah mirip lah. Sayapun penasaran dengan versi Mac, karena menurut Febian, Arc di Mac juga sama mantapnya.

Itulah sedikit ulasan saya mengenai Arc, mohon maaf banget jika ulasan ini memiliki kekurangan, jangan lupa untuk share pengalamanmu juga dibawah guys. Terima kasih banyak…

Gylang Satria

Penulis, Pengguna Windows 11, Elementary OS, dan Iphone SE 2020. Tag @gylang_satria di Disqus jika ada pertanyaan.

Post navigation