Setelah sebelumnya WinPoin rilis video unboxing Orico Hardisk Docking Station, kali ini WinPoin akan memberikan review lengkapnya berdasarkan pengalaman setelah menggunakannya selama sebulan terakhir. Docking station ini cocok buat kamu yang punya laptop / PC dengan kapasitas penyimpanan minim, atau buat kamu yang punya hardisk bekas yang nganggur dan tak terpakai.
Ada banyak seri dan versi dari Orico Hardisk Docking Station, tetapi yang WinPoin miliki ini adalah seri 6629US3-C dengan kapasitas 2 hardisk yang dilengkapi dengan fitur instant kloning. Ketika WinPoin beli harganya masih 398 ribuan, dan untuk link pembelian serta harga terupdate bisa melihatnya disini:
Beli Orico Hardisk Docking Station
Docking Station ini mendukung hardisk SATA konvensional maupun SSD, baik yang berukuran 3.5 inch ataupun 2.5 inch. Untuk menggunakannya kamu tinggal tancapkan saja hardisk / SSD di slot yang tersedia. Lalu di bagian belakang, atur mode ke PC untuk akses sebagai hardisk eksternal, pastikan kabel USB sudah terhubung ke PC, dan setelah itu kamu tinggal nyalakan saja. Kedua hardisk akan langsung terdeteksi dan bisa diakses layaknya hardisk eksternal. Kamu bisa menggunakannya di Mac, Windows, ataupun Linux tanpa memerlukan instalasi driver tambahan.
Hal yang WinPoin suka dari Orico Hardisk Docking Station ini adalah experience yang diberikan sama seperti media penyimpanan internal. Sebelumnya ketika memakai enclosure USB biasa, saat laptop sleep, maka akses ke hardisk seringkali terputus. Tetapi dengan docking station ini, hardisk bisa diakses, bahkan setelah laptop sleep sekalipun. Dia juga punya fitur automatic sleep, yang ketika hardisk dalam kondisi tidak aktif terakses nih, maka hardisk akan mati secara otomatis. Tentu ini akan membuat hardisk lebih awet dan menghemat penggunaan listrik.
Fitur unggulan lain dari Orico seri ini adalah fitur instant cloning. Seperti yang kamu lihat di samping masing-masing slot ada keterangan source, yaitu hardisk sumber yang ingin dikloning, dan target, yaitu hardisk yang menjadi kloning.
Untuk melakukan kloning kamu tinggal tancapkan saja hardisk source dan target, jangan sampai kebalik ya, lalu atur mode ke Clone, dan nyalakan. Akan ada bunyi beep, menunjukkan bahwa docking station sedang berada dalam mode clone, dan tekan Start untuk memulai proses kloning. Proses kloning akan berlangsung secara instan dari dalam docking station tanpa melalui PC ataupun laptop. Dan prosesnya bisa kamu lihat dari lampu indikator yang ada di bagian depan. Jika lampu indikator sudah berhenti di angka 100% disertai dengan bunyi beep panjang, artinya proses kloning hardisk sudah selesai.
Hasil kloning ini menghasilkan dua hardisk yang identik, baik secara isi, file system, maupun berbagai detail propertiesnya. Cocok banget buat kamu yang pengen ganti hardisk lama ke hardisk baru, tanpa harus install ulang dan copy data secara manual.
Overall secara fitur, fungsi, dan kualitas, Orico hardisk docking station ini sangat memuaskan, dan recommended banget buat kamu yang punya laptop / PC berkapasitas storage minim, punya hardisk nganggur yang tak terpakai, atau butuh fitur cloning hardisk secara instan dan mudah tanpa software tambahan.
Sekian dulu review WinPoin kali ini, bagi kamu yang lebih suka melihat review dalam bentuk video, kamu bisa melihatnya disini:
Pastikan kamu subscribe channel Kepoin Tekno, karena disana kamu akan mendapatkan berbagai info dan tips bermanfaat seputar teknologi, setiap hari.