Awal tahun lalu saya sempet unboxing audio recorder Zoom H1, dan sejak saat itu, semua video yang ada disini, audionya direkam dari Zoom H1 ini. Dan buat kamu yang penasaran, inilah review Zoom H1 dari segala aspek — mulai dari kualitas audio, fitur, build quality, sampai kelebihan dan kekurangannya.
NB: Pastikan subscribe channel Kepoin Tekno untuk tips dan info tekno terupdate setiap hari.
Beli Zoom H1n — Versi Baru Zoom H1 yang Jauh Lebih Powerful
Bagi kamu yang lebih suka baca review Zoom H1 daripada nonton video review Zoom H1 Indonesia diatas, berikut ini WinPoin sertakan versi artikelnya.
Kualitas Audio Zoom H1
Zoom H1 ini adalah stereo audio recorder, jadi ada dua mic didalamnya. Untuk mendapatkan hasil rekaman yang balance, maka kamu harus merekam di posisi tepat di tengah, karena kalau kamu terlalu ke kiri atau ke kanan, maka hasil rekaman jadi nggak balance. Kualitas hasil rekamannya sendiri bagus banget, dan sudah ada fitur lo cut yang sangat berguna untuk mengurangi noise saat rekam outdoor.
Jadi untuk kualitas hasil rekaman, nggak perlu diragukan lagi, hasil rekam audio Zoom H1 ini mantap banget.
Fitur Zoom H1
Zoom H1 cukup kaya fitur, pertama kamu bisa mengaktifkan lo cut seperti yang tadi sudah dijelaskan, lalu ada juga auto level, tetapi saya lebih suka di off karena kadang kalo auto-level aktif, volume hasil rekaman malah naik turun tak terkontrol, lalu terakhir ada recording format, kamu bisa pilih MP3 yang terkompress atau WAV uncompressed kalo hasil rekaman mau diedit lebih lanjut.
Zoom H1 ini juga multifungsi, jadi nggak cuman bisa dipake sebagai audio recorder biasa, tetapi kamu bisa hubungkan ke PC ataupun Mac, dan menjadikannya sebagai USB Mic.
Dan kalau kamu nyalakan, layar Zoom H1 menjadi pusat informasi untuk semua mode dan pengaturan. Kamu bisa ubah frekuensi dari 44, 48, hingga 96 Khz, dengan pilihan 16 dan 24 bit.
Detail baterai ditampilkan juga di layar, karena Zoom H1 ini ditenagai oleh 1 baterai AA — atau kalau kamu rekaman indoor, bisa pake aja power adapter yang ada di dalam accessory pack nya. Untuk baterainya awet banget, dengan rekaman video YouTube sekitar 5 sampai 6 kali seminggu, saya baru ganti baterai sekitar 2 bulan sekali.
Zoom H1 juga punya indikator rekam yang menyala merah waktu recording aktif, dan dia akan kedip-kedip kalo suara sudah mencapai peak, solusinya kamu turunkan aja levelnya, biar hasil rekaman gak pecah.
Semua audio yang direkam bakal disimpan di microSD, dan semua audio tersimpan bisa kamu mainkan dan kamu hapus langsung dari Zoom H1. Tapi speaker internal Zoom H1 ini pelan banget, kualitas output suara nya juga pas-pasan, jadi kalo pengen preview yang lebih akurat, sebaiknya kamu dengerin langsung dari PC / laptop.
Desain dan Build Quality Zoom H1
Secara desain, Zoom H1 ini praktis dan portabel banget, desainnya enak buat dibawa rekaman kemana-mana. Ringan juga, karena hampir semua bagian Zoom H1 ini terbuat dari plastik. Tetapi sayangnya ulir Zoom H1 gampang banget dol, seperti punya saya ini sudah dol dan gak bisa dirapetin lagi, jadi ya kalo rekaman cuman saya taruh aja.
Kesimpulan Review Zoom H1
Overall saya sangat puas dengan kualitas audio hasil rekamannya, kelengkapan fiturnya, dan portabilitasnya. Tetapi yang saya sayangkan adalah ulir yang gampang dol karena terbuat dari plastik.
Itu dia review Zoom H1 setelah pemakaian setiap hari, selama hampir setahun. Semoga bermanfaat. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, saya sangat merekomendasikan Zoom H1 ini buat kamu yang pengen rekam di youtube, podcast, atau untuk keperluan lain.
Tulis aja di kolom komentar kalo kamu punya pertanyaan seputar Zoom H1.