Ringkasan Wawancara Thurrott, Jo Folley, dan Laporte dengan Capossela – Konfirmasi Berbagai Hal Penting Seputar Produk dan Strategi Microsoft

chriscapPada tanggal 24 Desember 2015 yang lalu, Paul Thurrott, mantan wartawan senior yang tenar akan berbagai liputannya tentang Microsoft, berhasil mengundang salah seorang petinggi Microsoft, yaitu Chief Marketing Officer – Chris Capossela untuk wawancara eksklusif di acara Windows Weekly dengan tim dari Thurrott.com. Tim tersebut terdiri atas Thurrott sendiri beserta dua kompatriotnya, yaitu Mary Jo Folley dan Leo Laporte. Ketiga orang ini terkenal sebagai jurnalis senior yang aktif menulis tentang Microsoft serta telah lama menggemari berbagai produk Microsoft. Sebagai fans, mereka juga mengungkapkan berbagai kegalauan dan keresahan yang mereka alami terkait perangkat seluler Microsoft, yaitu Windows Phone, juga mengonfirmasi kembali tentang strategi serta fokus Microsoft mendatang. Edisi ini disebut-sebut sebagai yang terbaik dari acara Windows Weekly karena Chris Capossela merupakan tamu dari jajaran pejabat Microsoft tertinggi yang pernah didatangkan oleh Paul (dalam wawancara Paul berkali-kali mengucap, “..Ini pertama kalinya kami berhasil mengundang tamu dengan level C (Chief) dari Microsoft ke acara kami”. Oleh karena itu wawancara ini layak untuk ditonton oleh kita semua, para penggemar produk Microsoft!

Winpoin tertarik untuk meringkas berbagai hal penting dari wawancara yang berlangsung gayeng dan santai tersebut untuk kamu semua, fans Microsoft di Indonesia, agar dapat memperoleh wawasan tentang taktik dan strategi Microsoft mendatang, serta bagaimana Microsoft menyikapi perangkatnya yang tengah mengalami penurunan popularitas, yaitu Windows Phone.

 

Konfirmasi Microsoft akan Pentingnya Peran Developer guna Mengatasi App Gap

App gap

Dalam wawancara tersebut, Chris Capossela mengakui bahwa permasalahan app gap dengan platform lain memang ada dan perlu untuk ditindaklanjuti secara serius. Chris menyatakan bahwa Microsoft menyadari pentingnya peran developer guna mengatasi app gap. Konsep Windows 10 yang memungkinkan developer membuat aplikasi yang bisa berjalan di berbagai perangkat Microsoft dengan satu kali pembuatan ini juga merupakan salah satu cara Microsoft untuk menarik perhatian developer. Untuk ke depannya, Microsoft akan berusaha menyiapkan strategi untuk makin mendukung developer membuatkan aplikasi bagi Windows 10 (dan Windows Mobile 10 tentunya).

Chris mencontohkan bahwa mereka telah mendapat kerjasama dari Facebook dan Uber, perusahaan besar dengan aplikasi populer yang banyak diharapkan oleh fans Microsoft agar menampilkan layanannya secara resmi di perangkat milik Microsoft.

 

Peran Cloud untuk Bisnis

MSFT_Cloud_Scale

Terkait dengan Microsoft yang semakin agresif dalam layanan Cloud, Chris Caposella mengakui bahwa Microsoft memiliki visi yang besar terkait memaksimalkan peran Cloud untuk bisnis. Hal ini terlihat dalam beberapa tahun terakhir ini, Microsoft terlihat mengoptimalkan peran Cloud untuk produktivitas bisnis. Keberadaan Azure untuk layanan Cloud premium bisnis, serta juga Office 365 yang merupakan perpanjangan fungsi Office di Cloud adalah beberapa di antara produk yang menjadi fokus utama Microsoft saat ini.

Chris mengungkapkan bahwa dalam mengelola layanan Cloud, ada dua standar yang menjadi patokan Microsoft.

1. Fitur yang diberikan menakjubkan (terlihat dalam 5 menit pertama)

Fitur yang ditawarkan serta pengalaman pengguna yang diberikan harus menakjubkan bagi pengguna, dan ini harus terlihat dalam 5 menit pertama. Dalam artian ketika pengguna berupaya memanfaatkan layanan ini, dia harus sudah dapat merasakan pengalaman pengguna yang baik serta terpesona oleh berbagai fitur yang ada hanya dalam 5 menit pertama. Menurt Chris, karena dalam 5 menit pertama itu pelanggan akan membuat keputusan apakah dia akan menggunakan layanan ini untuk seterusnya atau tidak.

2. Beberapa fitur harus gratis

Pengguna saat ini tidak akan tertarik untuk menggunakan sebuah layanan apabila mereka sudah diminta pembayaran di muka. Oleh karena itu Chris menekankan pentingnya fitur gratis pada sebuah layanan, utamanya Cloud. Sebagai skema untuk menghasilkan keuntungan, maka Microsoft membuat layanan berbayar untuk beberapa aplikasi buatannya. Contoh yang jelas dalam kasus ini adalah OneDrive yang digratiskan untuk pengguna umum, namun Microsoft menjanjikan fitur yang lebih banyak serta fasilitas yang lebih baik jika pengguna memanfaatkan layanan OneDrive for Business. Chris kemudian menyebutkan contoh konsep freemium pada beberapa aplikasi. Jika kamu belum akrab dengan istilah freemium, ini adalah sebuah konsep aplikasi yang dapat diunduh secara gratis, namun menyertakan pembayaran dalam aplikasi (in-app) jika pengguna menginginkan lebih banyak fitur dari layanan tersebut.

Dengan memanfaatkan standar tersebut, Chris meyakini bahwa Microsoft dapat bersaing ke depannya dalam skema layanan online. Di sini Chris menyebut bahwa salah satu pesaing kuat Microsoft dalam bidang layanan Cloud premium ini adalah Amazon yang memiliki strategi bisnis serupa.

 

Pentingnya berbagai hardware dan aksesori kecil terhadap produk keseluruhan

Rzr_Wildcat_View01-970-80

Dalam sesi wawancara, Paul menyinggung produk Microsoft yang berserakan di belakang Chris. Sambil tertawa Chris menjelaskan bahwa keberadaan produk-produk tersebut tidak disengaja dan bukan dimanfaatkan dengan tujuan promosi. Dia menyatakan bahwa keberadaan produk-produk tersebut menunjukkan perhatian Microsoft terhadap hardware. Microsoft juga menyadari pentingnya aksesori kecil yang memiliki arti besar terhadap produk.

Chris kemudian mencontohkan XBox dengan Premium Controller yang dia miliki. Premium Controller ini menawarkan keleluasaan dan fasilitas lebih besar bagi para gamer. Microsoft sendiri secara positif mendapatkan keuntungan dari hardware yang menyasar segmen khusus ini. Untuk itu ke depannya Microsoft akan membuat lebih banyak produk aksesori dan pelengkap yang memberikan pengalaman pengguna lebih baik bagi para penggemar Microsoft.

 

Pentingnya Privasi Pengguna bagi Microsoft

Terdapat kekhawatiran di masyarakat bahwa dengan Windows 10, Microsoft nampaknya ‘mulai tertarik bermain-main’ dengan privasi pengguna. Chris membantah hal tersebut. Dia menekankan bahwa Microsoft menyadari pentingnya privasi bagi penggunanya. Microsoft tidak membaca email atau mengumpulkan data untuk iklan. Terkait dengan pertanyaan bahwa Cortana mengumpulkan banyak data dari pengguna dan ini tentunya mengkhawatirkan, Chris menyatakan bahwa pengguna dapat dengan bebas menghapus data yang tersimpan di Windows 10 dan Notebook Cortana.

Mary Jo Folley dalam sesi ini meminta penjelasan kepada Chris mengenai upaya Microsoft yang ‘mengiklankan’ Windows 10 secara agresif ke PC yang menggunakan Windows 7 dan Windows 8. Dalam hal ini, Chris mengonfirmasi bahwa pelanggan dapat menolak untuk melakukan upgrade, namun secara diplomatis, dia juga mengungkapkan bahwa tentu saja akan lebih baik jika pelanggan menggunakan layanan terbaru Microsoft yang terus menerus akan didukung dan dijamin. Chris mencontohkan kasus bahwa gamer tentu saja akan kesulitan untuk memainkan Fallout seri terbaru jika terus bertahan di OS yang lama.

 

Harapan bagi penggemar Windows Phone

Lumia650_4

Mary Jo Folley sempat mengajukan pertanyaan menohok bahwa dia ‘lelah digantung harapannya’ oleh Microsoft terkait perangkat Windows Phone yang mumpuni dan memiliki desain membanggakan. Mary Jo mengaku bahwa dia mempertimbangkan untuk membeli iPhone karena sama saja dari situ dia tetap dapat mengakses semua fasilitas Microsoft, bahkan mungkin lebih baik.

Terkait pertanyaan Mary Jo Folley ini, Chris meminta agar wartawan senior ini bersabar. Microsoft tengah beralih pada fokus yang baru dan lebih jelas, yaitu produktivitas bagi pengguna bisnis. Untuk itu Microsoft menyadari pentingnya terobosan baru. Chris mencontohkan kasus kengototan Microsoft mempertahankan Surface yang mana merupakan ‘tablet yang dapat berfungsi seperti laptop’. “Apple tidak akan dapat melakukan yang seperti ini, karena mereka tetap berupaya menjual iPad dan Mac milik mereka” tandas Chris. Inilah mengapa Surface sukses. Chris menyatakan bahwa, “Microsoft memerlukan kesamaan spiritual dengan Surface bagi smartphone”. Chris menutup penjelasannya dengan pernyataan bahwa “Microsoft perlu waktu untuk mengembangkan perangkat dengan gambaran seperti yang diungkapkan tersebut.

Apakah pernyataan itu merupakan isyarat akan munculnya sebuah Surface Phone? Chris tidak mengonfirmasi lebih lanjut. Sebagai catatan tambahan, dalam rilis resmi websitenya, Paul Thurrott mengonfirmasi bahwa tidak benar Chris merujuk pada Lumia 650. Chris saat itu membayangkan Lumia 550, dan kesalahan tanggapannya dijadikan dasar bagi para blogger teknologi untuk mengonfirmasi bahwa Lumia 650 merupakan Surface Phone dan sedang dalam proses pembuatan.

 

Tentang Satya dan Fokus Baru Microsoft

Microsoft CEO Nadella speaks during a Microsoft cloud briefing event in San FranciscoKetika ditanya tentang Satya dan fokus baru Microsoft, terlihat jelas bahwa Chris sangat mengagumi boss baru Microsoft tersebut. Kepala Pemasaran Microsoft ini menyatakan bahwa Apple dikenal karena memproduksi barang-barang yang keren dan Google dikenal karena mesin pencarinya. Lalu Microsoft ingin dikenal seperti apa? Chris menyebut satu kata: Empowerment. Microsoft ingin dikenal sebagai perusahaan yang memberdayakan atau mendorong banyak orang untuk mencapai segala sesuatu yang mereka tuju atau sedang mereka kerjakan.

Chris memberikan contoh betapa Microsoft mencurahkan banyak tenaga untuk memastikan Microsoft Office untuk dapat menolong para profesional dan pelajar untuk lebih produktif mencapai tujuan mereka – Ini juga sudah makin berkembang dengan adanya layanan Office 365 yang memungkinkan Office diakses dari mana saja, ditunjang dengan kekuatan layanan Cloud Microsoft. Chris menyatakan untuk inilah Microsoft ingin dikenal. Membantu orang lain untuk lebih produktif mencapai tujuan!

Satya sendiri digambarkan Chris sebagai seseorang dengan visi yang amat kuat, sekuat sisi humanisnya. Satya memang mengarahkan Microsoft dengan segala daya ke arah “Cloud and Service” yang merupakan visi besarnya. Namun Satya memberikan lebih banyak waktu bagi karyawan Microsoft untuk mewujudkan itu. Sebagai contoh, di akhir tahun ini, hampir semua karyawan Microsoft sudah berlibur, kecuali divisi-divisi penting, misalnya yang menjamin layanan XBox tetap berjalan. Kasus XBox ini cukup unik karena saat liburan merupakan saat di mana layanan XBox meningkat hingga berkali-kali lipat! Chris menjelaskan bahwa jumlah akses ke server XBox di liburan Natal ini sangat luar biasa karena banyak yang mendapatkan XBox sebagai hadiah Natal, dan merupakan konsekwensi profesional bagi Microsoft untuk menyediakan layanan terbaik dalam bidang ini!

 

Kesimpulan

Beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari wawancara tersebut adalah bahwa Microsoft sebenarnya telah menyadari situasi sulit yang dialami Windows Phone. Masalah app gap dan keluhan terkait Windows Mobile 10 menjadi salah satu fokus Microsoft untuk segera diatasi. Microsoft juga meminta waktu kepada para penggemar untuk menyiapkan sebuah perangkat mobile yang pasti akan memenuhi harapan semua penggemar – sebuah perangkat yang memiliki resonansi spiritual dengan lini Surface.

Hal menarik lainnya adalah terkait dengan fokus Microsoft ke depan. Perusahaan ini tidak ingin bersaing dengan Google (Android) yang memanjakan penggunanya dengan banyak layanan gratis dan game dengan harga terjangkau atau Apple yang dikenal dengan perangkat-perangkat ‘keren’. Microsoft sudah memiliki satu tujuan yang sesuai dengan apa yang menjadi kekuatan mereka, yaitu ‘memberdayakan’ (empowerment). Microsoft ingin membantu kamu untuk lebih produktif dengan berbagai perangkat serta layanan yang dihasilkannya, sehingga kamu dapat mencapai tujuan-tujuan kamu sebagai individu yang khas dan unik.

 

 

Demikianlah berbagai hal yang disarikan oleh Winpoin dari wawancara dengan tokoh penting Microsoft tersebut. Jika kamu belum puas dan ingin menyaksikan wawancara utuhnya, maka kamu dapat menonton video di bawah ini. Durasi video tersebut lebih dari satu jam, namun akan memberikan banyak wawasan terkait situasi yang dihadapi Microsoft saat ini.

 

Kamu memiliki pemikiran lain yang ingin dibagikan setelah menyimak wawancara tersebut? Silakan ungkapkan pendapat kamu di kolom komentar!

Kiki Sidharta

Penulis Winpoin yang paling sering minta dimaklumi kalau lagi lama nggak nulis | Dengan senang hati menjawab pertanyaan seputar Windows Phone lewat akun Twitter @kikisidharta

Post navigation