Windows 10 S Dimatikan, Diganti dengan “S Mode” di Semua Windows 10

Belum lama Microsoft memperkenalkan Windows 10 S, varian baru Windows 10 yang didesain untuk berkompetisi dengan Chrome OS di ranah laptop murah untuk pelajar. Dengan dibatasi hanya bisa install aplikasi dari Microsoft Store saja, Windows 10 S menawarkan performa dan security ekstra, dan diharapkan tetap bisa memenuhi kebutuhan umum pelajar untuk olah dokumen ringan, browsing, multimedia, dsb. (Baca: Apa itu Windows 10 S dan Apa Bedanya dengan Windows 10 Pro / Home?)

Namun meskipun belum lama diperkenalkan, masa depan Windows 10 S nampaknya bakal berakhir tragis. Dari salah satu tantangan (quest) Microsoft di Feedback Hub, terlihat bahwa varian Windows 10 S nampaknya akan dimatikan oleh Microsoft — lalu digantikan dengan “S Mode” di semua versi Windows 10.

Apa itu “S Mode” di Windows 10

Jadi nanti semua versi Windows 10 bakal memiliki “S Mode” — sebuah mode yang membatasi Windows 10 sehingga hanya bisa menginstall aplikasi UWP dari Windows Store. “S Mode“ ini bakal tersedia di Windows 10 Home, Windows 10 Pro, hingga Windows 10 Enterprise — dan bisa jadi bakal aktif secara default di perangkat yang dibeli pengguna.

Misalkan saja laptop yang kamu beli menggunakan Windows 10 Home / Pro dengan “S Mode”, maka kamu hanya bisa install aplikasi dari Microsoft Store saja. Kamu tidak bisa install software desktop win32 (.exe) didalamnya. (Baca juga: Apa Sih Kepanjangan “S” di Windows 10 S?)

Jika ingin melakukannya dan mendapatkan fitur Windows 10 secara penuh, maka kamu harus upgrade dulu dari “S Mode” ke mode full. Kabarnya Microsoft berencana untuk menerapkan sistem upgrade berbayar. Untuk Windows 10 Home “S Mode” bisa kamu upgrade ke Windows 10 Home secara gratis, sedangkan untuk upgrade dari Windows 10 Pro “S Mode“ ke Windows 10 Pro mengharuskan kamu untuk membayar $49 atau sekitar 660 ribu rupiah. (Baca juga: Mau Upgrade dari Windows 10 S ke Windows 10 Pro? Ini Harganya)

Mau pakai Windows 10 Home / Pro “S Mode” atau Windows 10 Home / Pro Full tergantung dari kebijakan OEM alias pabrikan PC itu sendiri. Tetapi mestinya jika memakai Windows 10 Pro “S Mode“ harganya bakal lebih murah dibanding dengan langsung ditanamkan yang versi full nya.

Seberapa Banyak Dipakai Pengguna?

Dari data yang dijelaskan, dari 100 persen pengguna yang membeli PC dengan Windows 10 S, 60 persen pengguna ternyata tetap menggunakan Windows 10 S — sedangkan sisanya langsung upgrade ke Windows 10 Pro dalam 24 jam pertama sejak melakukan pembelian.

Dari pengguna yang tidak upgrade ke Windows 10 Pro, jika mereka ternyata tidak beralih dalam seminggu pemakaian, ternyata 83 persen diantaranya memilih untuk tetap di Windows 10 S.

Ini artinya, meskipun Windows 10 yang dibatasi hanya bisa install aplikasi dari Microsoft Store saja terlihat seperti tidak berguna, tetapi ternyata banyak juga yang memakainya tanpa masalah. Bisa jadi mereka memang pengguna yang tidak membutuhkan fitur Windows 10 secara penuh, atau bisa juga pengguna awam yang bahkan tidak tahu bahwa Windows yang mereka gunakan sebenarnya terbatasi untuk aplikasi Store saja.

WinPoin sendiri sudah mencoba hidup seminggu dengan Windows 10 S dan akhirnya harus menyerah, karena banyak hal yang tidak bisa WinPoin lakukan tanpa akses ke aplikasi desktop win32. (Baca: Mencoba Hidup dengan Windows 10 S, Bisakah Bertahan?)

Punya tanggapan seputar dimatikannya Windows 10 S, dan digantikan dengan “S Mode” di semua versi Windows 10?

Sampaikan pendapat kamu disini.

via neowin | thurrot

Febian

Productivity addict. Geek by nature. Platform Agnostic.

Post navigation