Salah satu peneliti keamanan Check Point, saat ini melihat peningkatan tajam dalam email phising yang mengatasnamakan dan menggunakan merek terkenal untuk menyamarkan penipuan yang dilakukan.
Berdasarkan laporan terbaru Q3 tahun 2020 ini, Check Point mengungkapkan bahwa Microsoft menjadi yang paling banyak menyumbang sebagai brand yang paling sering digunakan sebagai phising dengan angka 19%, diikuti dengan DHL dengan angka 9% dan Google 9%.
Seperti yang disebutkan diatas, salah satu metode phising paling populer yang dijelaskan Check Point adalah metode phising melalui Email untuk verifikasi Microsoft Account, tepat seperti pada gambar berikut.
Setidaknya ada 44% phising attack pada Q3 tahun ini, sehingga dengan ini para pengguna terlebih pengguna dengan daftar layanan dan merek yang disebutkan diatas, diharapkan untuk berhati hati dalam menerima, menanggapi dan klik pada link atau gambar yang dikirimkan melalui email yang mengatasnamakan perusahaan.
Selain itu sekitar Web Phising juga tidak kalah banyak, dengan angka 43% total phising attack pada Q3 tahun ini.
Mengenai hal ini, dalam video dalam seri berjudul How to secure your remote workforce , Maya Horowitz, Direktur Riset dan Intelijen Ancaman Check Point, menjelaskan ancaman tersebut. Menggunakan kasus kehidupan nyata – kelompok peretas bernama Florentine Banker – melaporkan di Check Point pada bulan April , dia menunjukkan apa yang sebenarnya dapat dilakukan oleh email palsu.
Untuk kamu yang tertarik, kamu bisa membaca semua tentang investigasi penyalahgunaan merek dalam konteks phishing di halaman blog ini .
Nah apakah kamu pernah menerima email phising?, awas jangan sampai kamu terpedaya, tetap jaga keamanan data dan akun kamu, dan semoga kita bisa tetap aman dijagat internet ini.
Via : Check Point, Born City