Kuis: Kalau karyawan Microsoft adalah VVota, berapa orang yang diperlukan untuk memotret Jessica Veranda? Jawabannya: 10 orang. Satu orang yang memotret (mungkin dengan Lumia 1020), sedang sembilan orang lainnya bakal keliling memastikan tiap orang yang menonton pemotretan membayar, termasuk juga siapa saja yang mengunduh foto itu dan menyebarkannya nantinya pasti ditagih!
Guyonan itu sangat menggambarkan betapa Microsoft haus profit dan dominasi. Inilah mengapa sejak Windows 10 mulai menjadi hype tahun lalu, banyak orang yang terkejut ketika mendengar bahwa Windows 10 akan diberikan secara gratis. Seketika itu juga banyak yang mempertanyakan keputusan Microsoft tersebut: Apakah Windows 10 benar-benar gratis? Benarkah tidak ada syarat terselubung? Perlu diakui adalah hal yang aneh ketika Microsoft berniat memberikan sesuatu secara gratis. Microsoft, seringkali diplesetkan sebagai Micro$oft atau M$ oleh para pengguna Internet karena keserakahannya yang luar biasa. Di banyak kesempatan Microsoft sudah menyatakan bahwa Windows 10 ini benar-benar gratis bila upgrade dari versi Windows orisinil sebelumnya, namun masih banyak yang belum percaya, dan Microsoft sendiri belum menjelaskannya secara detail.
Di edisi kali ini, Winpoin tidak ingin membahas semantika kalimat Microsoft ketika mengumumkan Windows 10, karena jadinya kita lebih banyak menebak-nebak (lagipula sudah beberapa kali didiskusikan pada beberapa artikel sebelumnya). Namun kali ini Winpoin ingin memaparkan fakta terkait rencana Microsoft untuk menghasilkan uang. Dengan mengetahui fakta ini, kamu tidak perlu terlalu khawatir bahwa Microsoft akan menyiapkan skema tersembunyi layaknya debt collector menunggu di tikungan jalan untuk merampas Kawasaki Ninja yang baru saja kamu cicil dua bulan.
Berikut ini 7 skema Microsoft untuk menghasilkan uang melalui Windows 10 tanpa perlu secara agresif menjual lisensi sebagaimana versi Windows sebelumnya:
Lisensi PC/Laptop Baru yang Menjalankan Windows 10
Kebutuhan akan PC dan laptop terus berjalan, terutama dari kalangan professional pekerja dan pelajar. Beberapa pabrikan terkemuka seperti Dell, Toshiba, ASUS, dan Lenovo sudah siap menyediakan laptop ataupun desktop yang terinstall Windows 10. Microsoft sudah memiliki perjanjian khusus dengan para vendor dalam hal ini. Untuk setiap pembelian laptop atau PC, nantinya kamu juga akan ditagih harga untuk OS Windows 10 sebesar USD 119. Ini tentu saja mendatangkan keuntungan bagi Microsoft.
Aplikasi Windows Store
Microsoft tentu saja mendapatkan keuntungan untuk setiap aplikasi yang dibeli dari Windows Store. Keuntungannya berupa biaya yang dibayarkan developer untuk ‘berjualan’ di toko milik Microsoft ini. Semakin banyak yang menggunakan perangkat Windows 10, maka makin besar keuntungan Microsoft di sini.
Pembelian In-App (Dalam Aplikasi)
Aplikasi dari Bursa / Store bias jadi menyertakan transaksi mikro yang disebut “in-app purchase” atau pembelian dalam aplikasi. Setiap kali pengguna memanfaatkan fasilitas ini, Microsoft ikut serta mendapatkan bagian.
MS Office
Microsoft menjual layanan Office 365 yang dapat dibuka online dan dikelola di mana saja. Ini juga memungkinkan kamu mengakses seluruh fitur lengkap dari MS Office sehingga dapat memanfaatkannya untuk produktivitas secara optimal. Kepopuleran software ini menjadikan Microsoft mendapatkan keuntungan besar dari biaya berlangganan Office 365 ini.
OneDrive
Pada dasarnya memang kita mendapatkan OneDrive secara gratis. Namun segmen perusahaan yang memerlukan tempat penyimpanan cloud lebih besar tentu saja bersedia membayar untuk ruang penyimpanan lebih besar dan layanan lebih baik dari Microsoft. Ini juga merupakan salah satu ‘tambang uang’ milik Microsoft. Belum lagi Azure yang menyasar segmen korporat dan biasa digunakan perusahaan besar.
Xbox Music (yang akan diganti menjadi Groove-kah?)
Apa pun nama layanan music Microsoft nantinya, terdapat layanan langganan streaming yang menghasilkan uang untuk Microsoft. Kamu juga dapat membeli lagu melalui Xbox Music (meskipun saya belum pernah memanfaatkan fitur ini juga), yang akan memberikan profit kepada Microsoft. Oya, layanan ini juga mencakup kopi digital untuk video dan acara TV lewat perangkat milik Microsoft.
Skype
Keputusan mengejutkan Microsoft untuk mengistirahatkan Lync yang popular di kalangan perusahaan berusaha ditebus dengan menghadirkan fitur Skype for Business. Microsoft menjanjikan kemudahan mengakses Skype for Business dari mana saja serta tariff yang lebih murah dari telepon lokal untuk pelanggan yang menggunakan Skype berbayar. Ini sudah lama menghasilkan keuntungan untuk Microsoft.
Dengan memanfaatkan skema tersebut, Microsoft sudah akan dapat memperoleh pemasukan yang dapat menggantikan biaya research & development bagi Windows 10 beberapa tahun belakangan ini, sekaligus juga untuk maintaining Windows 10. Syaratnya tentu saja sederhana: harus banyak orang yang menggunakannya. Oleh karena itu Universal Apps dimaksudkan untuk tujuan ini. Microsoft ‘bertaruh’ bahwa akan banyak orang yang akan tertarik menggunakan perangkat Microsoft bila menyukai fasilitas atau aplikasi tertentu milik Microsoft. Misalnya, setelah menggunakan Office di Tablet Android dan terikat oleh fasilitas dan kemudahannya, maka seseorang berikutnya cenderung memilih menggunakan PC atau laptop Windows karena lebih mudah menggunakan Office di situ. Masih banyak juga peluang Microsoft untuk mendapatkan profit tambahan, misalnya iklan di Bing yang trafficnya akan semakin kencang jika makin banyak yang menggunakan Windows, karena Bing terintegrasi dengan Cortana.
Ada pemikiran lain tentang bagaimana Microsoft menghasilkan keuntungan dengan Windows 10 tanpa perlu agresif menjual lisensi? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!