Dulu sangat sulit dipercaya jika Microsoft mau menggratiskan berbagai produk dan layanannya. Tetapi lihat..kini mereka malah gemar menggratiskan berbagai macam produknya. Mereka mengawalinya dengan menggratiskan beberapa fitur premium di Skype. Window Phone bahkan juga digratiskan lisensinya untuk beberapa lusin partner OEM mereka. Dan kini yang paling hot adalah upgrade Windows 10 dijadikan gratis bagi pengguna Windows 7 dan Windows 8.1.
Seolah belum puas bagi-bagi gratisan, Microsoft juga pernah mengumumkan kalau Microsoft Office untuk Android dan iOS juga digratiskan. Pengguna Office untuk mobile tersebut kini bisa mengedit dan membuat dokumen tanpa harus menjadi pelanggan Office 365.
Yup..Microsoft telah berubah! Tapi kenapa?
Selalu ada alasan dibalik sebuah perubahan, begitu juga dengan perubahan yang terjadi dalam diri Microsoft. Dari pengamatan kita, setidaknya ada 6 alasan yang menyebabkan Microsoft kini gemar menggratiskan produk dan layanannya.
6. Menjaga Eksistensi
Ini adalah alasan pertama kenapa Microsoft kini gemar menggratiskan produknya. Dalam beberapa tahun terakhir, eksistensi Microsoft mulai digerogoti oleh kompetitornya seperti Google dan Apple. Katakanlah Microsoft Office, eksistensi nya beberapa waktu lalu sempat terusik oleh adanya Google Docs yang bisa diakses secara online dan gratis oleh penggunanya.
Karena itulah mereka langsung merilis Office Online untuk menyaingi Google Docs versi gratis, dan merilis Office 365 untuk menyaingi Google Docs for Business.
Tidak ingin eksistensi Microsoft Office di dunia mobile terancam juga, mereka akhirnya memutuskan untuk menggratiskan Office di Android dan iOS. Dengan gratisnya Microsoft Office ini tentu saja pengguna Android dan iOS akan lebih memilih menggunakan Office asli daripada aplikasi alternatif lain yang tersedia. Eksistensi Microsoft Office pun akan tetap terjaga.
Tablet Windows dan Windows Phone juga cukup sulit memasuki pasar karena selain sudah terlambat masuk, dunia tablet dan smartphone juga tengah dikuasai oleh Android. Supaya bisa bersaing dengan device Android yang kebanyakan dibandrol dengan harga terjangkau, maka Microsoft memutuskan untuk menggratiskan Windows untuk device berukuran kurang dari 9 inch dan Windows Phone untuk beberapa partner OEM mereka.
Hasilnya tablet Windows dan Windows Phone murah mulai bermunculan ke pasar meskipun belum begitu tersebar secara merata. Tetapi setidaknya strategi ini bisa membantu menjaga eksistensi Windows di dunia mobile.
5. Fokus Utama Bukan Lagi Menjual Software
Microsoft sudah mengumumkan bahwa mereka kini telah merubah fokus dari perusahaan software menjadi perusahaan device dan layanan. Ini artinya mereka tengah berupaya mengubah sumber pemasukan utama perusahaan dari yang sebelumnya berasal dari lisensi software menjadi dari produksi device dan biaya layanan.
Software buatan mereka seperti Windows dan Windows Phone kemungkinan akan lebih difungsikan sebagai media perantara agar device dan layanan mereka semakin laku keras.
4. Ekspansi Layanan
Prinsip mobile first dan cloud first yang dianut oleh Satya Nadella akan sulit dilakukan jika mereka tidak menggratiskan berbagai produk dan layanannya untuk mobile. Yup..di dunia mobile Microsoft bisa dibilang terlambat masuk. Tablet dan smartphone kini sudah dipenuhi dengan Android dan iOS. Windows Phone pun masih berada di posisi ketiga OS mobile terpopuler dengan jarak yang masih cukup jauh dengan dua rival utamanya.
Untuk itu supaya layanan mereka bisa masuk ke dunia mobile mereka harus merilisnya secara cross platform. Jadi jangan heran jika sekarang Microsoft rajin merilis produknya seperti Office, OneDrive, Outlook, bahkan Microsoft Bands secara cross platform. Jika tidak dirilis cross platform maka akan sulit bagi produk dan layanan Microsoft untuk menguasai pasar.
Nah..untuk semakin mempercepat ekspansi produk dan layanan mereka ke dunia mobile, menggratiskan layanan tersebut adalah cara yang sangat jitu. Hal itulah yang mendasari kenapa Microsoft Office untuk Android dan iOS akhirnya digratiskan bagi kedua platform tersebut, bahkan juga Cortana!
3. Sumber Pendapatan Utama dari Enterprise
Sumber pendapatan terbesar Microsoft berasal dari perusahaan dan kalangan enterprise. Untuk itu dengan menggratiskan berbagai produk dan layanan untuk konsumer rumahan tidak akan begitu berpengaruh terhadap penghasilan mereka dari kalangan enterprise.
Bahkan dengan menggratiskan produk dan layanannya untuk konsumer, maka akan membuat banyak orang terbiasa menggunakan produk Microsoft. Mereka akan tergantung dengan produk tersebut dan ketika mereka sampai di level enterprise (bekerja, berbisnis, dsb), maka produk Microsoft lah yang akhirnya akan menjadi pilihan.
Menggratiskan produk dan layanannya untuk kalangan konsumer seperti sebuah investasi jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan mereka dari kalangan enterprise. (Baca juga: Windows 10 Gratis, Dari Manakah Microsoft Mendapat Keuntungan?)
2. Gratis = Tidak Benar-benar Gratis
Kalau dilihat dengan lebih mendalam, sebenarnya Microsoft tidak benar-benar menggratiskan produknya secara total. Dalam menggratiskan produk dan layanan mereka tetap menggunakan konsep Freemium (gratis dengan opsi berbayar untuk fitur premium).
Hal ini bisa kamu lihat dengan digratiskannya Office Online tetapi untuk fitur premium baru bisa didapatkan di Office 365. OneDrive juga digratiskan dengan alokasi storage terbatas, sedangkan untuk alokasi storage yang lebih besar bisa didapatkan dengan berlangganan Office 365 atau upgrade ke paket premium.
Hal yang sama juga terjadi di Skype dan Office untuk mobile.
Dengan begitu sebenarnya Microsoft menggratiskan berbagai produk dan layanannya dengan tujuan supaya penggunanya semakin banyak, sehingga diharapkan akan ada semakin banyak juga yang terkonversi menjadi pengguna premium layanannya.
Bahkan digratiskannya upgrade Windows 10 juga bersyarat hanya untuk pemengang license Windows 7 dan Windows 8.1 saja. Insider pun bisa menikmati gratis Windows 10 Preview dengan feedback dan saran pengembangan sebagai gantinya. (Baca juga: Inilah Kejelasan Seputar Lisensi Gratis Windows 10 Bagi Windows Insider)
1. Persaingan yang Semakin Ketat
Dari setiap persaingan antar perusahaan, biasanya konsumen lah yang diuntungkan. Hal ini jugalah terjadi di kasus ini. Microsoft berubah akibat persaingan yang begitu ketat dengan kompetitornya seperti Google, Samsung, dan Apple.
Untuk bisa menang di persaingan itulah Microsoft mau melakukan apa saja, termasuk menggratiskan beberapa produk dan layanannya.
Itulah 6 alasan kenapa Microsoft kini gemar menggratiskan produk dan layanannya. Apakah menurut kamu ada alasan lain yang mendasari hal ini?
Silahkan tuliskan analisa kamu di kolom komentar WinPoin dibawah ini.