Di sebuah persidangan, seorang terdakwa nampak tenang menghadapi dakwaan menghina Presiden dan melanggar UU ITE. Hakim berkata, “Saudara Terdakwa dipersilahkan memberikan pledoi terakhir sebelum kami membacakan putusan.”
Terdakwa yang pongah tersebut menatap tajam ke mata Hakim sambil berujar lantang dan gagah, “Saya hanya ingin menyatakan bahwa saya tidak takut dan tidak menyesal Bapak Hakim. Apa yang saya sampaikan kepada Presiden Kecebong adalah kritik belaka dan meskipun saya menyebutnya kodok, kafir, antek Yahudi, komunis, liberalis, pinokio, dan sebagainya, saya sadar dan saya siap menerima hukumannya. Saya akan menjadi martir bagi perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan, yah meski cuma di Twitter dan Facebook sih. Saya siap ditembak, digantung di depan publik, ataupun dicincang dengan tank demi seluruh Bangsa Indonesia!”
Hakim menarik nafas dengan tenang, “Baiklah. Setelah mendengar, menimbang, dan memutuskan.. Maka hukuman bagai saudara yang menyebarkan kebencian lewat berbagai media sosial adalah…”
Pihak petugas keamanan masuk dan membawa laptop milik terdakwa. Keringat dingin mulai mengucur di kening terdakwa. Namun dia berupaya tetap tenang.
“… Install Windows 10 pada laptopnya!” Hakim mengetuk palu.
Terdakwa melolong panjang, sebelum akhirnya pingsan diiringi tatapan setiap orang yang hadir di Persidangan penuh rasa kasihan.
Oke… Windows 10 tidak seburuk itu kok. Bahkan fakta menunjukkan Windows 10 sudah menjadi OS terpopuler kedua di dunia dan mulai mengancam posisi Windows 7. Selain karena memang ini merupakan OS yang bagus, integratif, intuitif, dan lebih smooth, sedikit banyak “terdongkraknya” pemakaian Windows 10 di seluruh dunia tersebut adalah berkat jasa “paksaan” dari Microsoft yang mengirimkan “kabar gembira” pada OS Windows 7, 8, dan 8.1 – yang menyatakan bahwa kita mendapatkan kesempatan untuk melakukan upgrade ke Windows 10. Dengan sekali klik, versi Windows yang disebut terakhir dari Microsoft ini akan terinstal di PC atau laptop kita.
Namun, mungkin tidak semua gembira oleh “kabar gembira” yang muncul di notifikasi desktop tersebut. Saya adalah salah satunya. PC yang saya gunakan adalah versi lama yang VGA-nya ditolak dan dianggap tidak kompatibel dengan Windows 10. Tidak masalah untuk saya, namun celakanya, berulangkali muncul notifikasi yang meminta saya untuk upgrade ke Windows 10. Coba bayangkan: Kamu baru saja ditolak cewek, tapi cewek itu terus saja muncul tebar pesona lenggak lenggok depan kamar kos pakai lingerie seksi tapi dikawal satpam berkumis sapu ijuk pakai pentungan Gaban untuk memastikan tidak ada cowok menyentuhnya. Sebel kan?!
Nah, untunglah saya menemukan cara yang praktis manis untuk mengenyahkan si cewek… Maksud saya notifikasi Windows 10 yang muncul di desktop saya. Kita dapat menggunakan software GWX Control Panel karya Ultimate Outsider. Kamu bisa mengunduh GWX Control Panel di sini terlebih dahulu. Pesan sponsor: Jika kamu mampu, berikanlah donasi kepada developer yang berkubang darah dan air mata untuk mengkoding software ini.
Setelah mengunduh GWX Control Panel, tentu saja kamu dapat menginstalnya di PC atau laptop milikmu.
Wizard software ini cukup mudah untuk diikuti, jadi saya yakin kamu tidak akan mendapatkan kesulitan yang berarti.
Setelah terpasang di desktop, maka yang perlu kamu perhatikan di tampilan UI software ini adalah berbagai opsi yang terpajang di bawah. Banyak pilihan di situ yang memungkinkan kamu melakukan berbagai hal terkait dengan upgrade Windows 10 yang dijanjikan. Hal yang dapat kamu lakukan dengan software ini antara lain:
- Menghapus “Get Windows 10” dari area notifikasi desktop.
- Memulihkan Windows Update sehingga berhenti “mengiklankan” upgrade Windows 10.
- Mencegah upgrade Windows 10 berlangsung otomatis di background
- Menghapus folder tersembunyi Windows 10 yang “diam-diam” ditempatkan Microsoft pada drive Windows milikmu untuk mempermudah upgrade ke Windows 10.
Setelah memanfaatkan software ini, seperti yang kamu saksikan: saya berhasil menghilangkan notifikasi “Get Windows 10” yang sepanjang setahun ini terus “menghantui” desktop milik saya dengan cara yang sangat mudah!
Kalau kamu punya cara praktis lainnya untuk menghilangkan notifikasi ini dan menikmati kebebasan menggunakan versi Windows yang sedang kamu gunakan saat ini, sumbangkan pendapatmu di kolom komentar!